Butuh contoh surat rekomendasi Beasiswa LPDP? Kamu berlabuh di artikel yang tepat!Â
Â
Surat rekomendasi jadi salah satu berkas sakti biar lolos Beasiswa LPDP. So, harus dipersiapkan dengan baik dari beberapa bulan sebelumnya.
Â
Jangan lupa, setelah surat rekomendasi selesai dibuat, proofreading dulu biar enggak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau makna kata.Â
Â
Butuh bantuan buat proofreading? Kobi siap bantu!
Masih bingung cara membuatnya? Butuh panduan? Tenang… simak informasinya sampai akhir, ya!
Contoh Surat Rekomendasi Beasiswa LPDP
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sudah memberikan format khusus untuk surat rekomendasi. Pastikan kamu mengikuti ketentuan dari mereka, ya.
Pertama, isi data diri referee, meliputi nama, NIP, pangkat/golongan, jabatan, instransi, alamat lembaga, nomor telepon, dan Email.
Â
Kedua, data diri penerima rekomendasi, meliputi nama, jabatan, instansi, dan alamat.
Â
Kemudian, deskripsi rekomendasi berisi penjelasan tentang dirimu menurut referee. Karena lebar kolomnya terbatas, isi surat setidaknya harus memuat poin-poin berikut ini:
- Berapa lama perekomendasi mengenal kamu?
- Dari mana perekomendasi mengenal kamu?
- Bagaimana karakter kamu menurut perekomendasi?
- Keunggulan dan kelebihan di mata perekomendasi;
- Jika menyebutkan kekurangan, harus bersifat membangun;
- Alasan referee merekomendasikanmu untuk menjadi the next Awardee LPDP.
Contoh 1
Nama: Edy Wahyudi
Jabatan: Dosen
Instansi: Universitas Maju
Â
Saya telah mengenal (nama pelamar) selama empat tahun, sejak semester pertamanya pada 2019. Kami pertama kali berkenalan di kelas yang saya bimbing. (Hubungan referee dan pelamar)
Selama menjadi mahasiswa, (nama pelamar) memiliki dedikasi tinggi dalam melaksanakan studi. (Nama pelamar) menunjukkan kepemimpinan luar biasa saat menjadi Ketua BEM Universitas Maju. Meski sibuk berorganisasi, pelamar mampu meraih IPK cumlaude dan lulus tepat waktu. (Menjelaskan karakter dan kelebihan pelamar)
Â
Saya merekomendasikan (nama pelamar) untuk melanjutkan Studi S2 melalui beasiswa dari LPDP. Beasiswa ini akan memberikan kesempatan untuk lebih mengembangkan potensinya dan menjadi pribadi lebih baik lagi. (Alasan merekomendasikan)
Contoh 2
Nama: Sulastri
Jabatan: Dosen
Instansi: Universitas ABC
Â
Saya merekomendasikan (nama pelamar) untuk melanjutkan studi S2 dalam program studi (nama program studi) di Universitas ABC.Â
Â
Saya telah mengenal (nama pelamar) selama satu tahun sejak 2022. Saya adalah Dosen Pembimbing untuk skripsinya.Â
Â
Sebagai mahasiswa, dia telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalani masa studinya. Dia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan mewakili kampus dalam ajang perlombaan internasional. Saya kagum dengan kemampuannya menyeimbangkan tanggung jawab organisasi dan tugas-tugas akademisnya.Â
Â
Melihat kemampuannya, saya percaya bahwa (nama pelamar) layak memeroleh pendanaan dari LPDP. Beasiswa ini akan membantu potensinya berkembang serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Contoh 3
Nama: Supriyadi
Jabatan: Kepala Desa Makmur
Instansi: Desa Makmur
Â
Saya telah mengenal Andi selama satu tahun terakhir, ketika dia menjadi ketua pengabdian masyarakat. Selama periode tersebut, Andi telah menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masyarakat Desa Makmur, khususnya dalam bidang pendidikan.
Â
Andi telah memberikan kontribusi berarti dengan mengajar anak-anak desa. Selain itu, Andi juga berhasil menjadi ketua pengabdian masyarakat yang mengorganisir berbagai kegiatan bermanfaat bagi kemajuan desa.
Â
Berdasarkan pengamatan saya, Andi adalah seorang individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis tetapi juga memiliki keterampilan kepemimpinan. Kemampuan komunikasi dan kemauannya untuk terlibat dalam kegiatan sosial menjadi aset berharga yang saya yakin akan memberikan dampak positif di tingkat internasional.
Â
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kepemimpinannya, saya yakin Andi adalah calon potensial untuk mendapatkan beasiswa S2 dari LPDP.Â
Baca Juga Artikel Ini: Curriculum Vitae Beasiswa untuk LPDP: Format dan Contoh
Apa itu Surat Rekomendasi?
Surat rekomendasi atau recommendation letter adalah dokumen yang berisi penilaian dari pemberi rekomendasi (referee) mengenai keunggulan, karakter, dan prestasi kamu.Â
Â
Melalui surat ini, referee akan mempromosikan kamu sebagai kandidat layak untuk menerima beasiswa.Â
Â
Bukan cuma keperluan beasiswa, recommendation letter juga sering diminta dalam berbagai konteks. Misalnya, melamar pekerjaan, mendaftar perguruan tinggi, atau keperluan keanggotaan organisasi tertentu.
Â
Isi dan formatnya bervariasi. Tergantung kebutuhan serta persyaratan pihak yang meminta rekomendasi.
Siapa Yang Memberikan Rekomendasi?
Usahakan minta bantuan orang yang mengenal potensimu dengan baik.Â
Â
Bukan dari keluarga, teman, atau pasangan, ya. Mereka enggak cukup kredibel buat menilai profesionalitasmu. Sebaiknya, minta orang yang pernah bekerja sama langsung denganmu, seperti Dosen atau atasan kerja.Â
Â
Kamu juga bisa meminta rekomendasi dari orang berpengaruh, seperti pejabat, tokoh masyarakat, atau selebriti. Bakal jadi poin plus, lho! So, perluas networking dari sekarang.
Â
Untuk Beasiswa LPDP, kamu hanya bisa meminta rekomendasi dari akademisi atau tokoh masyarakat. Jangan lupa minta cap atau stempel dari lembaga pemberi rekomendasi kamu, ya!
Cara Mengunggah Dokumen
Ada dua cara untuk mengirimkan recommendation letter, yaitu melalui online form dan offline form.
1. Online Form
Input data diri referee pada aplikasi pendaftaran. Meliputi nama perekomendasi, instansi, jabatan, nomor telepon, dan Email aktif.Â
Â
Selanjutnya, pihak LPDP akan mengirimkan email kepada referee berupa file yang harus diisi. Kemudian, kirimkan file rekomendasi kepada LPDP.
Â
Untuk cara ini, pastikan kamu sudah meminta izin kepada perekomendasi, ya!Â
2. Offline Form
Unggah dokumen pada aplikasi pendaftaran. Isikan data bulan dan tahun surat tersebut diterbitkan atau ditandatangani.
Baca Juga Artikel Ini:Â Proofreading Motivation Letter, Penting Banget untuk Dilakukan!
Tips Membuat Recommendation Letter
Mau dilirik LPDP karena recommendation letter? Simak tips dari MinBi biar kamu lebih prepare!
1. Sesuaikan Dengan Kebutuhan Beasiswa
Setiap beasiswa memiliki persyaratan berbeda. Nah, kamu harus menyesuaikan recommendation letter dengan persyaratan ini.
Â
Misal, kalau diminta pengalaman kerja, hubungi atasan kerja untuk menuliskan recommendation letter. Sebaliknya, kalau lebih ke arah penelitian atau akademis, minta bantuan Dosen atau profesor di kampus.
2. Keep in Touch Dengan Dosen atau Atasan
Komunikasi adalah kunci! Meski belum butuh, usahakan tetap menjaga komunikasi dengan atasan atau Dosen kamu.
Â
Dengan begitu, mereka jadi lebih mudah merelakan waktunya buat membantumu. Jangan SKSD pas ada butuhnya aja, ya!
3. Gunakan Template Sesuai Aturan Beasiswa
Biasanya beberapa beasiswa punya template khusus, baik dari format atau poin-poin yang harus dimasukkan. Pastikan kamu mengikuti aturan dari mereka.Â
Â
Siapkan surat sesuai template. Bila ada poin-poin penting yang harus dimasukkan, kamu bisa susun dulu menjadi kerangka. Hal ini akan memudahkan referee untuk menuliskan surat sesuai ketentuan.
4. Kontak Referee Dari Jauh-Jauh Hari
Ingat, referee juga punya kesibukan pribadi. Hubungi mereka minimal 1 bulan sebelum deadline. Jangan dadakan!
Â
Mereka kadang juga suka lupa membuat suratmu. Solusinya, reminder setiap beberapa minggu sekali. Hindari menghubungi setiap hari karena akan mengganggu. Enggak mau, kan, bikin mereka kesal?
5. Cek, Cek, Cek!
Sebelum referee tanda tangan suratmu, periksa dulu dengan cermat buat menghindari kesalahan ejaan, typo, atau poin-poin yang dituliskan.Â
Kamu bisa cek sendiri atau menggunakan jasa proofread biar enggak ada kesalahan yang tertinggal. Kobi bisa bantu, lho!
Periksa surat rekomendasi LPDP kamu dengan bantuan dari Proofreader Kobi, makin pede submit aplikasi beasiswa deh!
FAQ (Frequently Ask Question) LPDP
1. Apakah Recommendation Letter Harus Tulis Tangan?
Surat dapat ditulis tangan atau diketik. Keduanya diperbolehkan.
2. Apakah Pelamar Kampus Luar Negeri Wajib Menggunakan Rekomendasi Berbahasa Inggris?
Tidak wajib. Pelamar bisa menggunakan Bahasa Indonesia saja.
Baca Juga Artikel Ini: 15 Mitos Tes IELTS Yang Bisa Jadi Musuh Terbesar Kamu!
3. Apakah Boleh Kalau Tidak Mengikuti Format Dari LPDP?
Tidak boleh. Banyak pelamar yang gagal di seleksi administrasi karena tidak mengikuti standar LPDP.Â
Itulah dia contoh surat rekomendasi Beasiswa LPDP. Selain itu, masih ada berkas-berkas lain yang harus kamu siapkan, seperti esai, surat pernyataan, CV, serta proposal penelitian.
Â
Yuk, kejar persiapan beasiswanya! Semoga berhasil!