Parents, enggak ada yang lebih mengharukan daripada lihat anak kita berjuang pelan-pelan buat masa depan yang dia impikan.
Tapi di balik semangat itu, kadang ada rasa takut, takut gagal, takut enggak cukup maksimal, takut kecewa. Semuanya jadi bahan overthinking karena ingin anak punya masa depan yang cerah.
Apalagi kalau si anak bercita-cita kuliah ke luar negeri. Persiapan IELTS sebagai salah satu syarat yang paling sering diminta tentu harus dipersiapkan sedini mungkin.
Itulah kenapa cara bikin anak Kelas 10 semangat belajar IELTS bukan cuma soal metode, tapi juga soal perasaan.
Nah, buat Parents yang mau support dan mau tahu cara bikin anak kelas 10 semangat belajar IELTS, MinBi punya rahasianya, nih. Yuk, simak!
Anak Mau Peluang Global Tapi Bahasa Inggrisnya Masih Ala Kadarnya? Duh Jangan Deh!
Parents, kadang kita mikir, “Emangnya perlu ya anak mulai nyiapin IELTS dari Kelas 10?” Jawabannya, justru itu waktu terbaiknya, lho!
IELTS bukan cuma peluang buat kuliah ke luar negeri, tapi juga jadi bekal buat masa depan yang lebih luas.
Banyak beasiswa luar negeri, kampus ternama, bahkan instansi pemerintah dalam negeri pun udah mulai minta skor IELTS sebagai syarat daftarnya.
Jadi, kalau dari sekarang udah dibiasakan, anak enggak akan kaget pas nanti bener-bener butuh.
Wah, sayang banget kan kalau kesempatan emas lepas cuma karena kesiapan bahasa belum maksimal?
Nah, makin dini mereka terbiasa, makin kuat juga pondasinya, enggak cuma buat akademik, tapi juga buat karier jangka panjang.
Kalau pondasinya udah kuat kan bisa daftar ikut program pertukaran pelajar, kuliah si luar negeri, sampai berkarier di luar negeri pun aman aja.
Semua itu pintunya bisa dibuka dari kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni.
Dan di sinilah peran kita sebagai orang tua untuk bantu cari cara bikin anak kelas 10 semangat belajar IELTS tanpa bikin anak merasa terpaksa.
Enggak usah khawatir, Parents, karena setelah ini kita bakal bahas cara bikin anak kelas 10 semangat belajar IELTS, mulai dari yang simpel sampai yang strategis.
Yuk, intip bareng satu per satu tips-nya, dijamin bisa bantu mereka semangat belajar tanpa pusing lagi!
Jadi Bagaimana Cara Bikin Anak Kelas 10 Semangat Belajar IELTS dan Enggak Memaksa?
Kalau pengen anak kelas 10 semangat dalam persiapan tes bahasa, yuk ubah pendekatannya! Enggak cuma soal jadwal dan nilai, tapi juga soal rasa, ritme, dan relasi bareng Parents.
1. Temani, Jangan Cuma Suruh!
Beda antara menemani dan sekadar menyuruh itu tipis tapi dampaknya besar. Menyuruh anak belajar hanya memindahkan beban tanpa arah, sementara menemani artinya hadir, secara fisik dan emosional.
Anak yang ditemani merasa didukung, bukan dihakimi, sehingga semangat belajarnya tumbuh dari dalam
Parents enggak perlu paham semua materinya kok, cukup hadir dan ikut menikmati prosesnya.
Anak itu sensitif banget lho kalau merasa sendirian dalam perjuangannya. Saat dia merasa ditemani, semangatnya bisa naik dua kali lipat.
Enggak heran kalau progress-nya justru stabil ketika didampingi. Yuk, bukan cuma nyuruh, tapi juga nyamperin.
2. Rayakan Kemajuan Kecil
Wah, anak kita bisa konsisten latihan listening seminggu penuh? Itu layak dirayakan, Parents!
Perjalanan menuju kampus impian itu panjang, jadi setiap langkah kecil tetap patut diapresiasi, ya.
Enggak harus pakai hadiah mahal kok, kadang cukup pujian “Keren banget kamu hari ini!” sudah bikin harinya cerah.
Momen kecil yang disorot bikin mereka merasa dihargai. Motivasi pun tumbuh dari rasa bangga, bukan tekanan.
Nah, terus fokus ke prosesnya deh, bukan hasil akhir doang. Ingat, yang dirayakan itu bukan skor, tapi usahanya!
3. Jangan Jadi Polisi Grammar!
Kalau mereka salah ucap atau salah nulis, jangan buru-buru dibenerin dulu, ya, Parents.
Bukan karena kita membiarkan, tapi karena lagi bangun keberanian. Lho kok gitu? Karena anak itu lebih butuh ruang eksplorasi daripada koreksi yang bikin ciut.
Coba deh dengerin dulu sampai selesai, baru tanya, “Kamu mau dibantu koreksi enggak?” Dengan begitu, mereka enggak merasa diawasi terus.
Justru makin nyaman berlatih tanpa takut dinilai. Percaya deh, progress mereka akan lebih stabil kalau dikasih rasa aman duluan.
4. Tukar Jadwal, Bukan Paksa Belajar!
Eh, siapa bilang belajar itu harus jam 7 malam? Bisa aja lho mereka lebih fokus jam 10 pagi pas weekend.
Parents bisa ajak anakdiskusi, “Kapan waktu yang menurut kamu enak buat latihan?” Begitu mereka yang ngatur, rasa tanggung jawabnya juga muncul.
Enggak perlu pakai nada keras atau jam belajar yang kaku. Yang penting ritmenya cocok dan mereka merasa punya kontrol.
Bukan cuma kita yang merasa tenang, tapi mereka juga ngerasa dihargai. Nah, win-win banget, ya kan?
Baca Juga Artikel Ini: 7 Tips Manajemen Waktu Belajar IELTS Buat Pelajar dan Pekerja!
5. Sediakan Ruang Belajar Nyaman
Kadang bukan soal malas, tapi suasana sekitar yang bikin enggak fokus. Yuk, bantu mereka punya sudut belajar yang tenang, terang, dan minim gangguan.
Enggak harus mewah kok, cukup bersih dan rapi! Lingkungan yang mendukung bisa meningkatkan konsentrasi secara alami.
Plus, mereka jadi lebih betah dan enggak banyak alasan. Bayangin kalau suasananya cozy dan adem, yang awalnya ogah belajar bisa jadi semangat sendiri. Simple, tapi efeknya terasa!
6. Kurangi Beban Ekspektasi
Wah, kadang kita enggak sadar, lho, tatapan atau ucapan kecil bisa terasa kayak tuntutan buat mereka. Kalau terlalu sering bilang, “Harus dapet 7,5 ya,” bisa bikin mereka malah gemetar duluan.
Yuk, kita bantu jaga mental mereka tetap waras di tengah persiapan ini. Cukup bilang, “Apapun hasilmu, kami bangga kamu berani mulai.”
Anak yang merasa dicintai tanpa syarat akan lebih stabil emosinya. Tes bisa mereka hadapi tanpa tekanan.
Karena yang mereka butuhkan bukan ditargetkan, tapi support dari lingkungan, termasuk orang tua.
7. Pakai Game dan Aplikasi
Eh, pernah coba deh ajak mereka install app kaya IELTS Prep, Duolingo, atau BBC Learning English?
Banyak fitur kuis interaktif yang seru banget buat anak zaman sekarang. Mereka jadi tertarik karena tampilannya fun dan bisa diakses dari HP.
Tanpa sadar, belajar jadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Belajar vocabulary lewat game, listening lewat podcast, dan grammar lewat challenge.
Penasaran kan, mereka bisa naik level sampai mana? Nah, sambil seru-seruan, progresnya tetap jalan.
Baca Juga Artikel Ini: 13 Podcast Buat Belajar IELTS, Yuk Tingkatkan Skill Kamu!
8. Kenalkan Dengan Mentor Yang Inspiratif
Parents bisa kenalin mereka ke kakak kelas atau Tutor yang pernah berhasil tembus beasiswa luar negeri, ya.
Pengalaman yang nyata lebih enak dibanding cuma teori. Mereka bisa lihat bukti langsung, “Oh ternyata bisa ya, dari Indonesia, dari sekolah biasa, tapi tetap tembus kampus bergengsi.”
Mentor itu bukan cuma ngajarin materi, tapi juga kasih harapan dan strategi nyata. Bahkan, cukup follow akun yang bahas study abroad aja bisa jadi penyemangat.
Anak perlu sosok yang relatable dan real. Kalau sudah punya panutan, arah jadi lebih jelas.
Parents bisa kenalin mereka ke kakak kelas atau tutor yang pernah berhasil tembus beasiswa luar negeri, ya.
Pengalaman yang nyata lebih enak dibanding cuma teori. Mereka bisa lihat bukti langsung, “Oh ternyata bisa ya, dari Indonesia, dari sekolah biasa, tapi tetap tembus kampus bergengsi.”
Mentor itu bukan cuma ngajarin materi, tapi juga kasih harapan dan strategi nyata. Bahkan, cukup follow akun yang bahas study abroad aja bisa jadi penyemangat.
Anak perlu sosok yang relatable dan real. Kalau sudah punya panutan, arah jadi lebih jelas.
9. Latih Speaking Lewat Percakapan Harian
Waktu lagi nyetir bareng atau makan malam, coba Parents ajak ngobrol pakai Bahasa Inggris.
Enggak perlu muluk-muluk, cukup nanya, “How was your day?” atau “What do you want to eat tomorrow?”
Dari obrolan receh, mereka bisa belajar pronunciation dan struktur kalimat. Lama-lama, makin lancar ngomong karena terbiasa.
Ceritanya dimulai dari “cuma iseng-iseng” jadi “ternyata seru juga, ya!”. Enggak terasa, mereka jadi lebih pede pas speaking test nanti.
Semua dimulai dari hal kecil, tapi rutin.
Baca Juga Artikel Ini: 7 Rekomendasi Cara Belajar Speaking IELTS Buat Kamu di 2025!
10. Dukung Konsistensi, Bukan Perfeksionisme
Parents, yang penting itu bukan seberapa sempurna jawabannya, tapi seberapa konsisten usahanya.
Belajar 20 menit tiap hari jauh lebih berdampak daripada 3 jam sekali seminggu tapi stres. Bantu mereka bangun rutinitas harian yang ringan dan realistis.
Enggak harus selalu benar, yang penting tetap maju. Si kecil juga jadi enggak gampang frustrasi kalau salah.
Kita lagi bantu bangun karakter tahan banting, bukan cuma nilai bagus. Nah, nilai bisa dikejar, tapi disiplin itu investasi seumur hidup.
11. Jangan Cuma Tanya "Udah Belajar Belum?"
Kalimat itu tuh udah kayak alarm tekanan buat mereka. Ganti yuk, misalnya: “Kamu lagi suka ngerjain bagian mana?” atau “Minggu ini progress speaking-nya gimana?”
Pertanyaan kaya gitu bisa bikin mereka lebih terbuka dan semangat cerita. Kita tarik perhatian dulu, bangun minat, baru arahkan ke kebiasaan belajar.
Jadi enggak terkesan menginterogasi, malah jadi quality time yang enak. Anak merasa dihargai dan didengar, bukan diatur terus. Nah, dari obrolan ringan itu, motivasi bisa tumbuh alami.
Parents, udah usaha sana-sini tapi anak masih bingung mulai dari mana?
Udah belajar, tapi belum tahu syarat IELTS beasiswa atau cara bikin strategi yang pas? Sayang banget kalau semangatnya keburu padam cuma karena enggak punya panduan jelas.
MinBi udah siapin E-Book IELTS Study Abroad, panduan praktis dari dasar sampai siap daftar beasiswa atau kerja di kementerian. Lengkap dengan action plan, contoh soal, dan tips jitu biar nggak nyasar lagi!
Langsung download, lalu follow @kobieducation dan join channel Telegram Kobi yang udah dipercaya lebih dari 50.000 lebih pelajar yang serius ngejar mimpi, anak Parents mau jadi salah satunya? Yuk, gas sekarang!
Anak Punya Potensi Tapi Udah Ketemu Mentor yang Tepat Belum?
Parents, setelah semua usaha kecil tapi konsisten yang bisa kita bantu arahkan, pasti muncul satu pertanyaan: “Lalu, langkah selanjutnya apa ya biar makin maksimal”
Nah, daripada bingung, sekarang saatnya bawa mereka ke tempat yang lebih terarah dan serius, IELTS Prime!
Program ini didesain buat bantu anak belajar secara intensif selama 5 bulan, lengkap dari level Basic sampai Intermediate (CEFR A1–B2), jadi pas banget buat yang masih mulai dari nol tapi pengin melesat jauh.
Belajarnya bisa online atau offline buat yang di sekitar Jakarta jadi fleksibel banget tergantung kenyamanan si kecil.
Semua skill dibahas tuntas, listening, reading, writing, dan speaking, plus ada modul yang gampang diikuti dan feedback personal dari Expert Tutor yang udah berpengalaman bantu banyak pelajar tembus target.
Wah, belum cukup di situ!ada juga Pre–Test, Post-Test, dan Progress Test buat mantau sejauh mana mereka berkembang.
Materi belajar dikemas dalam bentuk PPT dan PDF yang bisa diakses seumur hidup lewat Kobi E-Learning, lengkap dengan ratusan soal latihan yang siap pakai kapan aja.
Kalau Parents ingin anak punya arah belajar yang jelas, konsisten, dan siap menghadapi real test dengan percaya diri, IELTS Prime ini jadi langkah serius yang penuh harapan deh.
Yuk, bantu anak lebih dekat ke mimpinya, bukan cuma siap tes, tapi juga siap masa depan!
