Siapa yang masih menganggap kalau mempersiapkan surat rekomendasi itu gampang dan sepele? Ternyata enggak semudah itu, lho, SoBi! Tenang… MinBi sudah menyiapkan cara meminta surat rekomendasi beasiswa anti gagal buat kamu!
Â
Kalau mau contek step by step mendapatkan rekomendasi yang lebih lengkap, plus cara menyiapkan berkas-berkas lainnya, kamu bisa baca di link bawah ini, Sob!
Penasaran gimana cara meminta rekomendasi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya!
Apa Itu Surat Rekomendasi?
Surat rekomendasi (recommendation letter), atau disebut juga surat referensi (reference letter) adalah surat berisi keterangan atau pengakuan baik atas sikap atau kepribadian seseorang.
Â
Surat ini sering kali diperlukan untuk mendaftar universitas luar negeri, mengajukan aplikasi beasiswa, atau melamar pekerjaan baru.Â
Â
Isi dari surat ini biasanya mencakup:
- Penjelasan tentang hubungan antara perekomendasi dengan orang yang direkomendasikan;
- Penilaian tentang kualifikasi, prestasi, dan kepribadian orang yang direkomendasikan;
- Contoh spesifik yang menunjukkan kemampuan orang yang diberi rekomendasi.
Â
Lalu, siapa yang bisa memberi rekomendasi?
Â
Dalam konteks beasiswa, recommendation letter ditulis oleh tergantung beasiswa yang dituju. Umumnya, rekomendasi untuk mendaftar beasiswa luar negeri ditulis oleh akademisi, seperti dosen, dekan, atau rektor.
Â
Tapi, beberapa beasiswa juga meminta rekomendasi dari atasan kerja dan tokoh masyarakat. Pastikan cek aturan beasiswa yang kamu lamar, ya!
Â
Proses meminta dokumen ini memang gampang-gampang susah, ya, SoBi, karena kamu harus menghubungi perekomendasi dan memastikan bahwa mereka mau mempromosikan kamu untuk mendaftar beasiswa.
Â
Nah, biar enggak gagal dapat rekomendasi, kamu harus tahu tips dan triknya, nih! Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga Artikel Ini: Surat Rekomendasi AAS: Penjabaran Lengkap Serta Contohnya!
Cara Meminta Surat Rekomendasi Beasiswa
Syarat utama buat meminta permohonan rekomendasi adalah komunikasi yang jelas. Buang jauh-jauh rasa malu kamu karena dokumen ini adalah kebutuhan penting buat lanjut studi di luar negeri.Â
Â
Kebanyakan Guru atau Disen biasanya malah senang, lho, kalau ada anak didiknya yang mau mendaftar beasiswa. Jadi, jangan ragu untuk mulai menghubungi Guru, Dosen, atau atasanmu, ya!
Â
Nah, biar lebih terarah, ikuti langkah-langkah ini:
1. Kirimkan Pesan Melalui WhatsApp atau Email
Kirim pesan singkat lewat media yang biasanya dipakai perekomendasi, seperti Email atau WhatsApp. Jelaskan apa yang kamu butuhkan dengan sopan dan jangan lupa perkenalkan dirimu, ya!
Contohnya:
Selamat siang, Prof.Â
Nama saya XXXXX, mahasiswa Semester 6 Fakultas XXXX Departemen XXXX Program Studi XXXX, Universitas XXXX. Saya berencana mendaftar beasiswa XXXX untuk program XXXX, University of XXX. Terkait hal ini, apakah saya bisa bertemu Prof. untuk berdiskusi?
Jika Profesor berkenan, apakah saya bisa menemui Prof. besok pagi pukul 10.00 WIB? Sebagai bahan pertimbangan, saya juga melampirkan CV dan motivation letter bersama Email ini untuk bahan diskusi besok.
Terima kasih.
Salam,
XXXX
Jika perekomendasi enggak bisa ditemui secara langsung, kamu bisa mengajukan permohonan untuk berdiskusi secara online.
2. Berdiskusi Dengan Perekomendasi
Diskusi ini cuma pemanasan sebelum kamu minta rekomendasi dari Dosen atau atasan.Â
Â
Jangan lupa, bawa CV dan esaimu agar dapat mereka pelajari. Beberapa beasiswa juga memiliki format dan poin-poin yang harus dicantumkan dalam rekomendasi. Jika ada, sertakan format dan contoh rekomendasi yang kamu mau, ya.
Â
Kamu bisa mulai berdiskusi tentang tujuanmu berkuliah dan meminta pendapat serta masukan dari mereka, terutama bila jurusan tujuanmu berkaitan dengan keahlian perekomendasi.
Â
Saat waktunya tepat, jelaskan bahwa kamu butuh rekomendasi sebagai syarat pendaftaran beasiswa. Minta dengan sopan dan katakan kalau kamu ingin mereka menjadi penulis rekomendasimu.
3. Follow-Up
Menulis recommendation letter itu enggak bisa instan, ya, Sob! Setelah mengajukan permohonan, beri perekomendasi waktu untuk menulis. Biasanya, mereka juga punya kesibukan lain.
Â
Maka dari itu, penting buat menghubungi perekomendasi dari jauh-jauh hari, minimal satu bulan sebelum penutupan pendaftaran.
Â
Kalau waktu pendaftarannya sudah mepet, sementara perekomendasi belum mengirimkan rekomendasinya, kamu bisa menghubungi mereka kembali untuk sekadar mengingatkan atau menanyakan apa ada kendala.Â
Â
Ingat, gunakan bahasa yang sopan, ya!
Â
Jika perekomendasi terlalu sibuk, kamu bisa minta izin membawa surat rekomendasi yang sudah diisi sendiri, untuk dikoreksi dan ditambahkan beberapa hal oleh mereka.
Baca Juga Artikel Ini: Contoh Surat Rekomendasi LPDP untuk Tahap 1 2024
Kesalahan Saat Meminta Surat Rekomendasi untuk Beasiswa
Melansir dari Instagram Kobi Education, ada hal-hal yang enggak boleh kamu lakukan kalau mau minta rekomendasi, seperti:
1. Menghubungi di Luar Jam Kerja
Jangan menghubungi di luar waktu aktif, seperti malam hari, siang waktu istirahat, atau hari libur.Â
Â
Gunakan waktu prime time di saat jam kerja, biasanya antara jam 8 pagi hingga 4 sore, saat mereka membuka Email atau WhatsApp.Â
2. Minta Dadakan
Jangan dadakan! Dosen atau atasan biasanya sudah punya jadwal padat. Kalau kamu minta rekomendasi dadakan, kemungkinan besar mereka enggak bisa karena sudah ada agenda lain. Jadi gagal, deh, dapat rekomendasi!
Â
Jika deadline dan pendaftaran beasiswa belum ada, kamu bisa menginformasikan mereka dulu kalau nanti akan meminta rekomendasi. Atau, siapkan waktu minimal 1 bulan untuk minta rekomendasi.
3. Rekomendasi Dari Seseorang Yang Kurang Mengenal Kamu
Jabatan dan pendidikan seseorang yang memberikan rekomendasi memang berpengaruh, tapi bukan berarti kamu boleh asal minta surat rekomendasi, ya.
Kalau memang enggak kenal baik dengan perekomendasi, kamu bisa meminta sesi 1-on-1 dengan orang tersebut. Alternatif lain, kamu bisa melampirkan CV, esai, dan transkrip nilai saat meminta rekomendasi.
4. Memakai Template Surat Yang Sama untuk Semua Beasiswa
Setiap beasiswa dan universitas pasti memiliki format masing-masing untuk recommendation letter. Isi surat juga menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan mengapa rekomendasi itu diberikan.
Pastikan kamu mengecek kembali format template surat yang disyaratkan, ya!
5. Enggak Mengucapkan Terima Kasih
Setelah mendapatkan rekomendasi, jangan langsung menghilang gitu aja, ya, Sob! Ucapkan terima kasih kepada perekomendasi karena telah menyempatkan waktu untuk membantumu.
Â
Tetap jalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan Dosen atau atasanmu, karena mungkin saja di masa depan kamu masih membutuhkan bantuan mereka.
Â
Nah, itu dia cara meminta surat rekomendasi beasiswa yang bisa kamu ikuti. Sudah siap meminta rekomendasi ke Dosen atau atasan?
Â
Semoga berhasil, ya, SoBi!
Baca Juga Artikel Ini: Curriculum Vitae Beasiswa untuk LPDP: Format dan Contoh