Tahapan seleksi LPDP yang enggak boleh kamu anggap remeh adalah wawancara. Yap, tahap akhir ini sangat menentukan kamu bakal jadi Penerima Beasiswa LPDP, lho! Makanya, kamu harus tahu, nih, tips wawancara Beasiswa LPDP biar lebih mudah menaklukannya!
Nah, dalam wawancara LPDP, kamu akan berhadapan dengan tiga pewawancara, terdiri dari 2 Akademisi dan 1 Psikolog. Waktu wawancara berkisar 30–60 menit.
Kalau kamu mengambil LPDP luar negeri, berarti wawancara akan menggunakan Bahasa Inggris. Nah, biar speaking kamu makin oke, belajar bareng Tutor Kobi aja!
Tenang.. biar lebih siap, simak tipsnya di artikel ini, yuk!
Tips Wawancara Beasiswa LPDP Biar Kamu Makin Siap!
1. Membuat Daftar Pertanyaan
Tuliskan pertanyaan yang kira-kira akan muncul saat wawancara.
Untuk mencari daftar pertanyaannya, kamu bisa membaca atau menonton cerita pengalaman wawancara Awardee sebelumnya.
Kalau enggak mau repot, kamu bisa lanjut baca artikel ini sampai akhir, karena MinBi sudah menyiapkan rangkuman pertanyaan yang sering muncul, lho!
Nah, kalau potensi pertanyaan sudah terkumpul, kamu bisa menggunakan cara praktis dari Kak Hengki Agus Rifa’i, Awardee LPDP 2019.
Caranya, buat tabel berisi dua kolom. Pada kolom pertama, masukkan potensi pertanyaan. Sementara kolom kedua, isikan jawabannya.
Kategorikan pertanyaan dalam tiga kategori, yaitu rencana studi, rencana kontribusi, dan pertanyaan seputar kepribadian.
Dengan mengelompokkan pertanyaan, kamu jadi lebih mudah saat memikirkan jawabannya.
Baca Juga Artikel Ini: LPDP 2024 Batch 2: Timeline Sampai Alternatif Beasiswanya
2. Latihan Simulasi Wawancara
Biar lebih siap dalam menjawab, kamu harus melakukan simulasi wawancara berkali-kali, bisa dengan teman, keluarga, atau Mentor.
Tapi, simulasi wawancara ini bukan sekadar menguji jawaban kamu, ya. Melainkan cara kamu menyampaikan jawaban itu, seperti bahasa tubuh, intonasi suara, dan tata bahasa.
Cara menyampaikan turut menentukan kesan pewawancara terhadapmu, lho!
Apalagi kalau kamu mendaftar LPDP tujuan luar negeri, sebagian pertanyaan pasti menggunakan Bahasa Inggris.
Nah, kamu juga harus melatih pengucapan dan tata bahasamu agar jelas dan mudah dimengerti.
3. Menjawab Dengan Spesifik dan Detail
Jangan respon pertanyaan dengan jawaban yang umum!
Bayangkan, pewawancara sudah mewawancarai puluhan kandidat sebelum kamu. Lalu, kamu datang dengan jawaban yang sudah mereka dengar sebelumnya.
Pasti bosan, kan?
Nah, kamu bisa tampil lebih stand out dengan memberikan jawaban lebih spesifik dan detail.
Misalnya, pewawancara bertanya, “Kenapa memilih universitas ini?”
Kemudian, kamu menjawab karena peringkatnya bagus, dekat dari Indonesia, atau biaya hidupnya lebih murah.
Enggak salah, sih, tapi kamu jadi terlihat kurang memiliki motivasi kuat dan terkesan umum. Opsi jawaban itu bisa kamu jadikan sebagai alasan terakhir aja, ya.
Biar lebih kelihatan niat dan siap, kamu bisa menjawab, “Saya memilih universitas X karena dosen Y mengajar di program studi Teknik Lingkungan. Saya pernah mengikuti seminarnya di universitas saya sebelumnya dan tertarik dengan cara mengajar dan penelitian beliau.”
“Selain itu, laboratorium di universitas X juga memiliki teknologi baru pengolahan limbah. Hal ini sesuai dengan penelitian saya yang berkaitan dengan limbah. Fasilitas ini akan sangat membantu dalam penelitian saya.”
Jawaban seperti ini dapat memberikan kesan bahwa kamu telah riset universitas tersebut dan berkaitan jelas dengan kontribusi yang ingin kamu lakukan.
4. Gunakan Metode STAR
Bayangkan, kamu menghadapi pertanyaan, “Coba ceritakan pengalaman kamu dalam memimpin, kemudian ada masalah, gimana cara kamu menghadapinya?”
Pertanyaan situasional seperti ini harus dijawab menggunakan Metode STAR (Situation, Task, Action, Result) agar lebih struktural.
Jadi, kamu menceritakan situasi yang dihadapi terlebih dulu. Kemudian, jelaskan tugas atau peranmu dalam situasi itu.
Setelah itu, jabarkan aksi yang kamu lakukan untuk menghadapi situasi tersebut. Terakhir, hasil yang kamu peroleh dari aksi itu.
Misal jawabannya,
“Saat kuliah di universitas X, saya terpilih menjadi ketua panitia untuk acara orientasi mahasiswa baru. Saya bertanggung jawab mengoordinasikan seluruh panitia berjumlah 30 orang dan memastikan semua kegiatan berlangsung lancar selama seminggu penuh.”
“Beberapa hari sebelum acara dimulai, kami menghadapi masalah dengan pemesanan tempat utama yang ternyata double booking dengan acara lain. Segera setelah mengetahui masalah ini, saya mengadakan rapat darurat dengan seluruh tim.”
“Kami memutuskan mengubah jadwal dan tempat beberapa kegiatan. Saya juga berkoordinasi langsung dengan departemen fasilitas kampus untuk mengamankan lokasi alternatif dan mengatur ulang tata letak acara sesuai ketersediaan tempat.”
“Akhirnya, acara orientasi bisa berjalan lancar dan mendapat umpan balik positif dari mahasiswa baru, serta pihak universitas. Pengalaman ini sangat meningkatkan kemampuan beradaptasi dan komunikasi saya dalam situasi menantang.”
5. Pahami Esai dan Rencana Studimu
Sebagian besar pertanyaan pasti berdasarkan CV dan esai kamu hingga ke detail.
Jadi kamu harus benar-benar paham dengan apa yang kamu tulis, ya, agar bisa dipertanggungjawabkan di hadapan pewawancara.
Kalau kamu sudah paham dengan isi esai sendiri, pasti bisa menjawab pertanyaan dengan lancar, karena tahu poin-poin penting yang harus disampaikan.
Baca Juga Artikel Ini: Essay LPDP Tahap 2: Tips Nulis Kontribusi dan Contohnya
6. Jangan Hanya Fokus Pertanyaan Akademis
Yap, pertanyaan terkait akademis memang penting, tapi pertanyaan terkait psikologis juga enggak kalah penting!
Misal pertanyaannya, “Apa pengalaman paling membanggakan dalam hidupmu?”
Jawaban dari pertanyaan ini akan memberi tahu pewawancara tentang nilai, prioritas, dan apa yang benar-benar penting buat kamu.
Pertanyaan-pertanyaan psikologis juga kesempatan buat menunjukkan sisi kepribadianmu yang mungkin enggak terlihat hanya dari prestasi akademik saja.
Menurut beberapa Awardee LPDP, pertanyaan psikologis juga lebih banyak ditanyakan dibandingkan pertanyaan terkait studi, lho! Jadi persiapkan sematang mungkin, ya!
7. Konsisten Dalam Menjawab Pertanyaan
Pastikan jawaban yang kamu berikan enggak menyimpang dari esai atau aplikasi beasiswa, ya.
Contohnya, di esai kamu ingin membantu pembangunan berkelanjutan di Indonesia, maka saat wawancara juga harus memberikan jawaban yang mendukung ide itu.
Usahakan konsisten, biar jawabanmu tetap nyambung dan enggak kontradiktif selama wawancara berlangsung.
8. Tunjukkan Senyum dan Semangat
Senyum saat wawancara itu penting, lho!
Kadang-kadang, saat terlalu fokus dan serius pada pertanyaan wawancara, kita lupa memberikan senyuman. Bisa juga karena grogi dan kurang persiapan, intonasi saat menjawab datar dan kelihatan kurang bersemangat.
Hindari hal itu, ya, Sob!
Kalau kita lupa senyum dan terlihat enggak semangat, sering kali wawancara bakal berjalan dengan suasana menegangkan.
Berikan senyuman lebih sering dan jawab pertanyaan dengan antusias. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kamu rileks dan percaya diri.
9. Berikan Pertanyaan
Ketika sesi akhir wawancara, biasanya pewawancara akan bertanya, “Ada pertanyaan lain?”
Nah, ini kesempatan kamu buat menunjukkan ketertarikan dengan beasiswa LPDP.
Siapkan minimal 2-3 pertanyaan, ya! Pertanyaan harus menunjukkan bahwa kamu tertarik banget sama beasiswa tersebut.
Dengan begitu, kamu bakal keliatan lebih antusias dan serius. Plus, kamu juga bakal dapat informasi tambahan yang mungkin berguna.
Berbagai Kesalahan Wawancara LPDP Yang Harus Kamu Hindari!
Nah, setelah mengetahui tips wawancara Beasiswa LPDP, selanjutnya kamu harus tahu, nih, kesalahan-kesalahan yang enggak boleh kamu lakukan saat wawancara, antara lain:
- Menyombongkan prestasi;
- Membanding-bandingkan Beasiswa LPDP dengan beasiswa lainnya;
- Kurang memahami tujuan beasiswa, yaitu kontribusi pasca studi;
- Enggak melakukan simulasi wawancara untuk melatih jawaban;
- Memberikan jawaban bertentangan dengan aplikasi beasiswa dan esai;
- Berpenampilan enggak rapi atau enggak sesuai untuk wawancara formal;
- Memberikan jawaban panjang lebar, tapi enggak fokus ke pertanyaan, alias melantur;
- Enggak menghubungkan studi atau karier dengan isu-isu penting di Indonesia, atau enggak menunjukkan kepedulian nyata terhadap pembangunan negara;
- Kurang interaktif dalam wawancara, enggak mengajukan pertanyaan, atau enggak berbicara dengan percaya diri dan antusias;
- Memotong pembicaraan pewawancara;
- Enggak menggunakan bahasa yang sopan;
- Datang terlambat dan tanpa kabar.
Contoh Pertanyaan Wawancara LPDP
Melansir dari berbagai sumber, ini dia pertanyaan yang paling sering muncul saat wawancara LPDP:
Pertanyaan Akademis
- Kenapa mau lanjut S2/S3?
- Kenapa memilih program studi ini?
- Kenapa memilih universitas ini?
- Apa program studi yang kamu pilih tidak ada di Indonesia?
- Kenapa di negara X? Kenapa tidak di Indonesia atau di negara lain aja?
- Apa mata kuliah yang rencana akan diambil?
- Apa rencana penelitian kamu?
Pertanyaan Pengalaman Kepemimpinan dan Organisasi
- Apakah pernah ikut organisasi atau kegiatan kemasyarakatan?
- Pernahkah menghadapi masalah ketika bekerja/kuliah/organisasi?
- Bagaimana cara kamu memecahkan masalah tersebut?
- Dalam peran atau posisi apa kamu berkontribusi?
Pertanyaan tentang Faktor Penghambat Studi
- Pernahkah tinggal jauh dari orang tua?
- Bagaimana situasi keluargamu sekarang?
- Kamu anak ke berapa?
- Bagaimana kamu membiayai kuliah S1/S2? Apakah ada beasiswa?
Pertanyaan tentang Rencana Kontribusi
- Apa kontribusi yang pernah kamu lakukan di lingkungan sekitarmu?
- Apa rencanamu setelah selesai studi di luar negeri?
- Apa cita-cita kamu untuk Indonesia?
- Apa kontribusi yang bisa diberikan dari program studi yang kamu pilih?
- Setelah lulus studi, apa kontribusi jangka pendek dan jangka panjang kamu?
- Apa tantangan yang mungkin muncul saat kamu menjalankan kontribusi tersebut?
Pertanyaan Tentang Kepribadian
- Perkenalkan dirimu secara singkat
- Bagaimana kamu mendeskripsikan diri kamu
- Apa pengalaman membanggakan kamu?
- Apa pengalaman kurang membanggakan?
- Apakah kamu pernah menghadapi dilema antara dua pilihan dalam hidup?
- Apa prestasi terbesar kamu?
- Apa hal yang dibanggakan dari diri sendiri?
- Apa masalah tersulit dalam hidupmu?
- Apa hal yang disesali dalam hidup?
- Apa prinsip hidup kamu?
Pertanyaan Tentang Riset
- Apa topik riset kamu? Kenapa topik itu penting? Apa kebaruannya?
- Adakah penelitian sebelumnya terkait itu?
- Apa metode penelitian yang akan dilakukan?
- Apa tantangan selama penelitian nanti?
- Apa hasil dari penelitian itu?
- Bagaimana kalau penelitian gagal diselesaikan dalam waktu 4 tahun?
Nah, itulah dia tips wawancara Beasiswa LPDP yang wajib banget kamu catat. Gimana? Udah siap menghadapi wawancara LPDP, kan?
Jangan lupa latihan, latihan, dan terus latihan, ya! Semoga berhasil, SoBi!