Waktu anak bilang pengen kuliah di luar negeri, rasanya bangga banget. Tapi pas buka simulasi biaya, wah… langsung nyari cara mengurangi beban, ya, Parents?
Untungnya, ada banyak tips hemat bagi orang tua untuk biayai anak study abroad yang bisa membantu Parents untuk mengelola dana.
Dari cara atur kiriman bulanan sampai cari beasiswa tambahan, semua bisa dilakukan asal tahu celahnya.
Kira-kira, celah hemat apa yang paling sering luput dipikiran?
Cuma Punya Tabungan Pas-Pasan? Anak Tetap Bisa Kuliah ke Luar Negeri Kok!
Rasanya campur aduk ya, Parents, bangga anak bisa kuliah di luar negeri, tapi juga cemas lihat total biayanya.
Satu semester aja bisa lebih mahal dari biaya hidup setahun di rumah. Belum lagi kalau dihitung-hitung dari tiket pesawat, asuransi, tempat tinggal, sampai uang saku bulanan, semuanya bikin kita mikir dua kali.
Enggak heran kalau banyak Parents langsung ngerem mimpi anak karena takut enggak sanggup. Tapi, di balik semua itu, pasti ada jalan kalau kita tahu caranya.
Padahal, ada banyak tips hemat bagi orang tua untuk biayai anak study abroad yang bisa bantu jaga stabilitas keuangan keluarga tanpa perlu mengorbankan kualitas pendidikan anak.
Mulai dari strategi pilih negara tujuan, cara cari beasiswa, sampai trik kecil yang efeknya gede banget di pengeluaran bulanan.
Intinya, Parents tetap bisa dukung impian buah hati untuk kuliah di luar negeri tanpa bikin kantong bolong terus-terusan.
Nah, mumpung masih ada waktu buat persiapan, yuk simak tips hemat bagi orang tua untuk biayai anak study abroad ini biar langkah Parents makin mantap dan tenang.
Tips Hemat Bagi Orang Tua untuk Biayai Anak Study Abroad Anti Kantong Bolong!
Mikirin biaya anak kuliah ke luar negeri tuh kadang bikin enggak bisa tidur, ya? Tapi jangan panik dulu, banyak trik simpel yang bisa bantu meringankan beban, Parents!
1. Riset Negara Tujuan: Jangan Asal Pilih karena Gengsi!
Sebelum isi formulir pendaftaran, yuk duduk bareng dan riset dulu biaya hidupnya.
Cek biaya sewa, makan, transportasi, bandingkan antar negara. Makin banyak tahu, makin kecil risiko salah pilih.
Ingat, yang kita pilih hari ini berdampak 3–4 tahun ke depan. Jangan asal “yang penting luar negeri,” ya!
2. Target Beasiswa Fully Funded, Bukan Sekadar Potongan
Kalau bisa dapat beasiswa yang cover semuanya, enggak?
Ajarkan si kecil untuk fokus daftar beasiswa fully funded, seperti Global Korea Scholarship dan MEXT Scholarship sejak awal, ya, Parents.
Tapi ingat, beasiswa penuh itu enggak gampang, syaratnya lumayan tricky. Mulai dari skor IELTS yang umumnya minimal 5–6.0, motivation letter yang kuat, hingga surat rekomendasi dari Dosen/Guru.
Jangan tunggu deadline makin dekat! Parents bisa bantu anak siapin IELTS lewat kelas IELTS Prem. Info lengkapnya MinBi spill di bawah, ya!
Baca Juga Artikel Ini: 15 Langkah Riset Beasiswa Luar Negeri, Sukses S1 Study Abroad!
3. Buka Rekening Khusus Tabungan Pendidikan
Kalau dananya dicampur sama kebutuhan harian, hilang arah, deh! Parents bisa buka rekening khusus hanya untuk biaya studi luar negeri anak.
Jangan sentuh sama sekali kecuali untuk keperluan pendidikan. Ini bikin Parents jadi lebih disiplin, lebih siap, dan lebih tenang saat waktunya tiba.
Triknya, aktifkan auto-debit dengan dana yang sudah dibagi untuk kebutuhan pendidikan setiap minggu daripada sebulan sekali biar enggak terasa berat.
4. Mulai Investasi Jauh-Jauh Hari, Jangan Andalkan Tabungan Saja
Investasi bukan cuma buat yang ngerti saham, kok!
Parents bisa pilih instrumen simpel dan aman kayak reksadana pasar uang yang fluktuasinya kecil tapi lebih untung dari tabungan biasa.
Banyak aplikasi sekarang kasih tutorial dan fitur auto-top-up. Misalnya, setiap Parents beli pulsa, ada sisaan yang masuk investasi secara otomatis.
Jadi belajar sambil jalan, hasilnya jalan sendiri, deh.
5. Ajarkan untuk Manajemen Keuangan Sejak Dini
Parents, makin cepat si kecil bisa ngatur uang, makin kecil peluang mereka panik di akhir bulan.
Bukan cuma tentang irit ya, tapi soal ngebangun mindset dewasa sejak dini. Ajarkan mereka bikin target tabungan, misalnya buat beli sepatu sendiri atau laptop.
Nah, tips dari MinBi, buat sistem matching, setiap anak nabung Rp100 ribu, Parents tambahin Rp100 ribu juga.
6. Hindari Gaya Hidup Hedonis di Awal Keberangkatan
Waktu si kecil baru tiba di negara tujuan, biasanya euforia masih tinggi banget. Lihat toko lucu, pengen beli; lihat teman jajan, ikut-ikutan.
Nah, inilah jebakan hedon yang sering bikin uang bulanan ludes di minggu pertama. Lifehack-nya, bantu anak bikin “30-day first arrival budget challenge” biar fokus ke kebutuhan dasar dulu.
Setelah sebulan, baru deh boleh upgrade gaya hidup pelan-pelan.
7. Cek Kurs Rupiah Saat Kirim Dana: Bisa Hemat Ratusan Ribu!
Kadang pernah enggak sih mikir, “Ah, beda Rp100 doang.” Tapi coba dikali 6 bulan, bisa rugi sejuta sendiri, lho!
Gampang kok, coba bikin cheat sheet konversi kurs buat 3 mata uang utama, terus tempel di HP.
Jadi tiap kali mau transfer, tinggal lihat dan banding. Praktis, enggak ribet, tapi efeknya besar buat cashflow Parents.
Selain itu, bisa juga menggunakan aplikasi kayak Wise buat pantau perubahan kurs yang real-time. Ini sih lifehack simpel yang sering di-skip padahal tuh ngaruh banget!
8. Tentukan Limit Transfer Bulanan, Jangan Bebas Tanpa Batas Ya!
Kalau si kecil terlalu bebas minta kiriman uang, lama-lama dompet Parents bisa bolong, lho.
Bukan karena mereka boros, tapi karena belum belajar batasan apalagi kalau pertama kali ngerantau dan baru pegang uang banyak dalam waktu sekejap.
Coba deh gunakan aplikasi seperti Splitwise atau Spendee buat bantu mereka atur pengeluaran bulanan.
Dengan limit transfer yang disepakati sejak awal, si kecil jadi belajar budgeting dan Parents pun enggak pusing ditodong mendadak.
Menurut MinBi, ini salah satu bentuk disiplin kecil yang efeknya besar buat jangka panjang.
9. Pastikan Anak Bisa Masak: Kurangi Jajan, Hemat Jutaan!
Kalau si kecil enggak bisa masak, siap-siap Parents keluarin budget ekstra tiap bulan.
Di Singapura, makan di luar bisa habis SGD $6–$10 (setara Rp118.000) per porsi, apalagi kalau sering ngopi juga.
Sementara masak nasi, telur, dan sayur di rumah bisa cuma SGD $2–$3 (setara Rp35.400) sekali makan.
Gaya hidup itu pilihan, tapi keterampilan masak adalah kebutuhan. Jadi, ajari dari sekarang biar nanti enggak kelabakan di negara orang.
10. Cek Part-Time Allowance: Biar Bisa Bantu Biaya Hidup Sendiri
Si adek pengen kuliah sambil kerja part-time? Kalau iya, sebelum berangkat, Parents perlu bantu cari informasi juga tentang aturan kerja part-time di negara tujuan, ya.
Parents, sebelum si kecil berangkat, cek aturan kerja part-time di negara tujuan, ya.
Negara seperti Jepang mewajibkan izin kerja dari kantor imigrasi untuk mendapatkan izin kerja khusus yang disebut, Shikakugai-katsudokyoka (資格外活動許可), sedangkan di Australia langsung diatur dalam student visa (subclass 500).
Kalau dilolosin, si buah hati bisa kerja sambil kuliah tanpa perlu repot urus tambahan izin. Parents sebagai orang tua bisa bantu anak hitung potensi penghasilan bulanan dari part-time, biasanya bisa cover 30–50% kebutuhan hidup.
Baca Juga Artikel Ini: 7 Part Time Legal Buat Mahasiswa S1 Luar Negeri di Australia, Kerjaannya Fix Aman!
Jadi, ini bukan cuma bantu dari sisi uang, tapi juga bantu anak jadi lebih siap hidup mandiri, deh!
Udah tahu tips hematnya, masa masih bingung urus dokumennya, Parents? Enggak usah ribet mikir sendirian, langsung follow aja @kobieducation dan join Telegram Kobi.
Banyak alumni yang dulu juga pusing, tapi sekarang udah kuliah santai di luar negeri, enggak cuma survive, tapi sukses!
Kobi punya 200+ Expert Mentor yang bisa bantu anak Parents dari ngumpulin dokumen sampai siap terbang. Praktis banget, kan?
Satu Solusi Bisa Bebas Dari Stress Finansial!
Gimana, Parents? Ternyata enggak sesulit itu ya kalau tahu celahnya!
Dengan bekal tips hemat bagi orang tua untuk biayai anak study abroad, Parents bisa tetap mendampingi si kecil tanpa harus tekor tiap akhir bulan.
Mulai dari masak sendiri, cek kurs sebelum transfer, sampai atur limit bulanan, semua bisa bantu kita lebih tenang.
Intinya, kita tetap bisa bilang “ya” ke mimpi mereka tanpa bilang “aduh” tiap kali cek saldo.
Makanya, jangan lewatin satu pun dari tips hemat bagi orang tua untuk biayai anak study abroad ini, ya!
Nah, kalau Parents mau bantu anak kuliah ke luar negeri tanpa bikin saldo panik, kuncinya satu: tembus beasiswa!
Tapi biar tembus beasiswa itu punya ketentuan-ketentuan yang mutlak, enggak bisa di nego! Ketentuannya? Banyak! Termasuk persiapan bahasa, IELTS sering jadi batu sandungan.
Di IELTS Prem, si kecil belajar dari basic hingga bisa tembus skor beasiswa seperti 6.5 atau lebih.
Plus, ada opsi kelas online & offline, dan semua dilengkapi feedback personal. Yuk, test dulu kemampuan si kecil lewat Placement Test GRATIS!
PLACEMENT GRATIS BUAT IELTS CUMA DI SINI!
Mimpi kuliah di luar negeri itu mahal… kalau gak disiasati!
