Anak bingung pilih jurusan? Parents malah tambah panik? Duh, situasi kayak gini memang bikin pusing tujuh keliling, ya.
Tapi, jangan sampai terburu-buru ambil keputusan. Ada kok cara lebih bijak buat mengarahkan anak, yaitu dengan strategi bantu anak memilih jurusan sesuai minat dan peluang kerja yang lebih terukur.
Yuk, bahas bareng yuk, apa aja strategi bantu anak memilih jurusan sesuai minat dan peluang kerja yang bisa bikin anak mantap melangkah!
Apa Jurusan Yang Dia Pilih Bisa Kasih Kestabilan Hidup Nantinya?
Parents, pernah enggak sih kepikiran, “Duh, anakku nanti kerjanya apa ya kalau ambil jurusan itu?”
Nah, itu dia pentingnya sejak sekarang bantu anak milih jurusan yang enggak cuma aman di telinga, tapi punya jalan karier yang jelas dan nyata.
Soalnya, banyak lho anak yang udah masuk kuliah baru nyadar, “Lho, ternyata aku enggak suka bidang ini,” atau “Kerjanya nanti ngapain, ya?”
Padahal, waktu dan biaya udah terpakai, semangat juga udah kepotong setengah.
Sayang banget, kan?
Apalagi kalau dia masih Kelas 10 atau 11, di masa-masa itulah mereka lagi mulai bingung, galau, dan gampang terpengaruh.
Kalau Parents bisa dampingi dari sekarang, sambil kenalin minat dan potensi mereka, wah, itu bisa jadi bekal luar biasa biar mereka enggak asal pilih jurusan cuma karena ikut-ikutan temen.
Ingat, jurusan itu bukan cuma soal empat tahun kuliah, tapi juga soal 40 tahun masa depan mereka.
Masa depan yang jelas itu dimulai dari keputusan yang tepat dan peran Parents di titik ini.
Baca Juga Artikel Ini: 9 Persiapan Yang Sering Dilupakan Saat Daftar Kuliah di Luar Negeri, Bisa Dicegah Dari Awal!
Emang Apa Aja Sih Strategi Bantu Anak Memilih Jurusan Sesuai Minat dan Peluang Kerja Biar Enggak Khawatir Soal Masa Depan?
Parents lagi galau nentuin jurusan anak yang pas? Yuk baca 13 strategi bantu anak memilih jurusan sesuai minat dan peluang kerja, dijamin lebih dari sekadar ikut-ikutan tren!
1. Ajak Anak Ngobrol Soal Mimpi dan Ketertarikan
Kadang anak tuh cuma butuh ruang buat cerita, bukan dihakimi. Coba deh, ajak ngobrol santai di mobil atau pas makan malam.
Gali pelan-pelan soal apa yang bikin mereka excited. Jangan buru-buru kasih solusi, cukup dengerin dulu. Kalau mereka cerita soal hobi, minat, atau cita-cita masa kecil, itu bisa jadi clue.
Nah, dari situ baru kita bantu arahkan ke jurusan yang nyambung. Dia merasa dimengerti, kita pun jadi tahu arah.
Ini langkah awal yang sering disepelekan, padahal efeknya besar banget buat masa depan, lho.
2. Bahas Nilai Hidup Yang Dipercaya
Setiap anak punya value yang mereka pegang, entah itu tentang membantu orang, menciptakan karya, atau bikin perubahan sosial sesuai minat.
Yuk, gali nilai-nilai ini lewat obrolan reflektif. Misalnya, “Hal apa yang bikin kamu merasa berguna?” atau “Apa sih yang kamu peduliin banget di dunia ini?” Nah, dari situ bisa ditarik ke jurusan yang sejalan.
Kalau jurusan nyambung sama nilai hidup, anak akan lebih tahan banting. Mereka kuliah bukan cuma karena harus, tapi karena itu penting buat mereka.
3. Ajak Ikut Webinar atau Workshop Karir
Duh, kadang anak enggak tahu apa yang enggak mereka tahu, lho.
Misalnya, mereka pengen jadi arsitek tapi enggak tahu keseharian kerja arsitek itu kayak apa.
Nah, webinar dan workshop bisa kasih gambaran real dari orang-orang yang udah jalanin profesinya. Dia jadi bisa ngebayangin, “Ooh, ternyata kerjanya gini, ya.” Kita juga bisa dampingi sambil diskusi setelahnya.
Biar mereka enggak cuma suka “judulnya” doang, tapi tahu dalemannya. Ini strategi simpel tapi ngasih perspektif baru banget buat mereka.
Dan makin banyak referensi, makin mantap pilihannya.
4. Kenalkan Profesi Lewat Cerita Nyata
Wah, siapa sih yang enggak suka cerita?
Daripada kasih nasihat panjang lebar, coba ceritain kisah nyata tentang profesi, bisa dari temen, saudara, atau tokoh publik.
Dia tuh lebih gampang nyambung lewat cerita, lho. Apalagi kalau kisahnya relatable, dari orang yang sukses karena pilih jurusan sesuai passion.
Bisa juga sebaliknya, cerita yang salah pilih jurusan biar mereka belajar dari pengalaman orang lain.
Jadi lebih kebuka pikirannya. Kadang cerita bisa lebih nancep daripada teori. Cobain, deh!
5. Bandingkan Jurusan Dengan Peluang Kerjanya
Parents, penting banget bantu anak ngecek, “Jurusan ini, kerjanya bisa jadi apa aja sih nanti?” Jangan sampai dia seneng kuliah tapi stres pas lulus karena bingung cari kerja.
Yuk, bantu cek data di situs resmi kayak Kemdikbud, LinkedIn, atau portal kerja. Kita bisa bantu bikin tabel kecil perbandingan antara jurusan dan peluang kariernya.
Dia jadi lebih realistis dalam ambil keputusan. Bukan buat menakut-nakuti, tapi biar mereka siap.
Pilihannya jadi makin kuat karena tahu risiko dan peluang.
6. Diskusiin Bareng Tentang Nilai dan Gaya Belajarnya
Kadang jurusan bukan soal “paling aman” tapi “paling cocok.” Kalau dia punya nilai kuat di logika dan suka sistem, mungkin cocoknya di Teknik.
Kalau lebih suka visual dan seni, mungkin cocok ke desain. Nah, kita bisa bantu buat refleksi dari gaya belajarnya di sekolah.
Ajak mereka kenali kelebihan dan tantangan diri sendiri. Jangan bandingin sama anak orang, ya.
Setiap anak punya ritmenya sendiri. Biar si kecil bisa own their choice, bukan karena tekanan.
7. Bantu Buat List Plus Minus Tiap Jurusan
Terkadang yang bikin bingung itu karena semuanya kelihatan menarik. Yuk, bantu bikin list “plus minus” dari tiap jurusan yang mereka incar.
Bisa dari sisi minat, peluang kerja, kesesuaian karakter, sampai tantangan belajarnya.
Dengan ditulis, semuanya jadi lebih jelas. Anak juga belajar berpikir kritis dan objektif. Kita cukup jadi fasilitator, bukan penentu. List ini bisa terus berkembang seiring anak dapat info baru.
Prosesnya juga bikin dia lebih mantap ambil keputusan.
8. Buka Obrolan Soal Passion vs Peluang
Siapa bilang harus pilih antara passion atau peluang? Kenapa enggak dua-duanya, ya kan?
Nah, Parents bisa bantu dia buat ngobrolin hal ini dari dua sisi. Tunjukin kalau minat itu penting buat jangka panjang, tapi peluang juga penting buat kestabilan hidup.
Bukan berarti kita nyuruh anak idealis terus atau realistis doang. Justru dengan diskusi ini, anak jadi ngerti kalau pilihan jurusan itu bisa fleksibel.
Kadang passion bisa dimaksimalkan di jurusan yang punya peluang bagus juga. Jadi, enggak harus milih salah satu kok.
9. Beri Ruang Anak Konsultasi Dengan Mentor atau Konselor
Kadang anak lebih nyaman cerita ke orang lain, bukan ke kita. Dan itu enggak masalah, Parents!
Coba arahkan ke Konselor BK di sekolah, mentor dari komunitas, atau ikut sesi coaching yang khusus bantu cari jurusan.
Perspektif dari luar bisa membuka pikiran mereka dengan cara yang beda. Kita tetap support di belakang layar.
Anak yang merasa punya sistem dukungan dari banyak arah akan lebih kuat dalam mengambil keputusan besar.
Baca Juga Artikel Ini: 7 Konsultasi Beasiswa Luar Negeri Yang Paling Direkomendasiin di 2025!
10. Perbanyak Kegiatan Eksploratif di Luar Sekolah
Dia tuh butuh ruang buat coba hal baru di luar pelajaran formal. Bisa ikut volunteering, magang, komunitas, atau project kecil sesuai minat.
Dari situ, mereka bisa tahu dunia nyata tuh kayak apa. Mereka juga jadi lebih kenal diri, lebih percaya diri, dan lebih paham arah.
Kita cukup dukung dari belakang, bantu cari kesempatan, atau sekadar antar jemput.
Kegiatan kayak gini bisa jadi pintu ke jurusan yang bener-bener cocok. Biar anak punya sense of purpose, bukan cuma nilai raport.
11. Kasih Contoh Dari Dunia Nyata Yang Dekat
Kadang dia butuh role model yang mereka kenal langsung. Bisa dari sepupu, tetangga, atau kakak kelas yang sukses di jurusannya.
Yuk, ajak ngobrol bareng, bikin Q&A santai, atau minta mereka cerita pengalamannya. Anak jadi tahu kalau jurusan itu bukan cuma tulisan di brosur kampus, tapi beneran ada orang yang jalanin dan berhasil.
Contoh nyata bisa jadi motivasi kuat buat anak. Dan biasanya, dia lebih denger kalau yang ngomong bukan orang tua, hehe.
12. Buat Anak Ngerasa Pilihan Mereka Valid
Ini penting banget, Parents. Kadang anak merasa takut bilang jurusan yang mereka mau karena takut dibilang “enggak menjanjikan.” Padahal, dukungan kita bisa jadi bensin semangat mereka.
Yuk, beri validasi bahwa pilihan mereka berharga, selama ada usaha dan arah. Enggak semua harus “kedokteran, hukum, teknik,” kok.
Dunia sekarang luas banget, profesi baru terus bermunculan. Yang penting anak tahu kenapa mereka pilih itu, dan kita ada di belakang mereka. Itu yang bikin mereka berani.
13. Ingatkan Bahwa Pilihan Jurusan Bukan Titik Akhir
Nah, ini juga sering dilupain bahwa jurusan itu bisa jadi batu loncatan, bukan garis akhir.
Banyak orang sukses yang kerja di bidang beda dari jurusannya. Jadi kalau anak bingung, enggak apa-apa. Kita bisa bantu cari jurusan yang fleksibel dan punya transfer skill tinggi.
Yang penting mereka tetap belajar hal yang berguna, dan punya mindset berkembang. Biar mereka enggak takut salah, tapi semangat terus eksplor.
Nah, setelah tahu berbagai strategi bantu anak memilih jurusan sesuai minat dan peluang kerja, sekarang saatnya selangkah lebih dekat ke masa depan mereka.
Mulai dari milih kampus, cari beasiswa, nyiapin berkas, sampai mock interview, semua bisa disiapin bareng di program Persiapan Kuliah ke Luar Negeri sama Kobi Education. Yuk, maksimalkan potensi anak sejak sekarang!
Jangan lupa follow @kobieducation dan gabung ke channel Telegram Kobi biar enggak ketinggalan info kampus & beasiswa terkini.
Baca Juga Artikel Ini: 14 Tips Orang Tua Dalam Membantu Anak Dalam Memilih Universitas Luar Negeri!
Udah Capek Mikirin Jurusan Anak Tapi Masih Bingung Harus Mulai dari Mana?
Nah, Parents, setelah bolak-balik mikirin soal jurusan yang pas buat dia, capek hati itu pasti, ya.
Di satu sisi, kita pengen dia ikutin passion-nya, tapi di sisi lain juga realistis dong, soal masa depan.
Jangan sampe, deh, anak kita udah keburu kuliah bertahun-tahun, eh baru nyadar itu bukan jalan yang bikin dia bahagia dan mapan.
Makanya, bukan cuma sekadar diskusi meja makan, tapi kita butuh pendampingan yang lebih terarah.
Di sinilah peran Mentoring S1 bareng Kobi Education jadi game-changer banget, lho. Ada sesi 1-on-1 bareng Expert Mentor, ada juga profiling minat dan peluang kerja, bahkan ada pendampingan rutin dari EducationCounselor buat nge-track progress anak.
Bukan cuma itu, Parents juga bisa dapet bonus worksheet mingguan, contoh esai IUP, dan akses ke komunitas eksklusif sesama orang tua, jadi kita juga punya ruang buat saling ngobrol dan belajar bareng.
Dia jadi makin siap, Parents juga makin tenang karena tiap langkahnya jelas dan terukur.
Yuk, mulai dampingi mereka dari sekarang untuk menentukan jurusan sesuai minat mereka!
