Buat Scholarship Hunter tujuan Korea Selatan (Korsel), pasti udah enggak asing sama Global Korea Scholarship (GKS), dong? Tapi, tahu enggak, sih? Ada berbagai mitos Beasiswa GKS yang beredar, lho! Sampai-sampai menimbulkan pertanyaan, “Emang benar begitu, ya?”
Daripada salah kaprah, yuk kita periksa kebenaran fakta dari beberapa mitos tentang Beasiswa GKS yang sering beredar!
Sekilas Tentang Global Korea Scholarship
Global Korea Scholarship adalah program beasiswa fully-funded dari Pemerintah Korea Selatan melalui NIIED (National Institute for International Education) untuk mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia yang ingin Studi D3/S1/S2/S3 di universitas-universitas terkemuka Korea.
Beasiswa ini paling ditunggu-tunggu Scholarship Hunter karena persyaratannya anti ribet, lho!
Kamu enggak wajib melampirkan syarat LoA, gratis pelatihan Bahasa Korea, banyak pilihan jurusan dan kampus, dan kesempatan dapat tambahan poin hingga 90% jika melampirkan Sertifikat IELTS/TOPIK. Menarik banget, kan?
GKS Embassy Track membuka dua periode pendaftaran, yaitu pendaftaran D3/S1 di sekitar bulan September dan pendaftaran S2/S3 di sekitar bulan Februari. Pastikan kamu enggak ketinggalan informasi pendaftarannya, ya!
Baca Juga Artikel Ini: Beasiswa GKS S1 2024: Info Syarat, Deadline, dan Benefit!
Mitos Beasiswa GKS
1. Harus Mahir Bahasa Korea
Ini mitos, ya, Sob! Kamu enggak harus mahir Bahasa Korea dulu, kok.
Setiap penerima beasiswa akan mendapatkan pelatihan Bahasa Korea selama 1 tahun di institusi yang ditunjuk. Kecuali, kalau kamu sudah memiliki TOPIK Level 5 atau 6, kamu bisa langsung melanjutkan ke program studi pilihanmu.
Selain Bahasa Korea, kamu juga enggak wajib punya sertifikat kemampuan Bahasa Inggris, seperti TOEFL atau IELTS. Tapi, kalau menyertakan Sertifikat IELTS/TOEFL iBT/TOPIK, bisa menambah poin plus hingga 90 persen, lho!
Poin | IELTS | TOEFL iBT | TOPIK |
100% | – | – | Level 5 dan 6 |
90% | 8.0 ke atas | 114 ke atas | Level 4 |
80% | 7.0 ke atas | 95 ke atas | Level 3 |
70% | 6.0 ke atas | 72 ke atas | Level 2 |
60% | 5.0 ke atas | 42 ke atas | Level 1 |
Jadi, meskipun ketentuan GKS enggak mewajibkan IELTS/TOEFL/TOPIK, sangat disarankan agar menyertakan IELTS minimal 5.0+ atau TOPIK Level 1 agar peluang lolos beasiswa lebih besar!
Buat kamu yang skill Bahasa Koreanya masih perlu diasah, langsung meluncur aja ke Kelas KOREAN PRIVATE CLASS bareng Expert Ssaem di Kobi! Banyak pilihan materi belajar sesuai level dan goals kamu, lho!
2. Ada Batasan Usia
Nah, kalau ini bukan mitos, tapi fakta, Sob! Beasiswa GKS memang mensyaratkan batasan usia, yaitu 25 tahun untuk pelamar Sarjana (S1) dan 40 tahun untuk Pascasarjana (S2/S3).
Meski begitu, batasan usia ini cukup fleksibel. Misalnya, jika kamu berusia 25 tahun pada saat mendaftar beasiswa S1, kamu masih bisa mendaftar asalkan belum berusia 26 tahun pada tanggal 1 September di tahun pendaftaran.
3. Hanya untuk Kampus dan Jurusan Tertentu
Jangan salah kaprah, Sob! GKS enggak pilih-pilih jurusan, kok. Beasiswa terbuka untuk berbagai program studi, seperti Sains, Teknologi, Teknik, Matematika, Ilmu Sosial, dan Humaniora.
Selain itu, ada lebih dari 65+ universitas terkemuka di Korsel yang siap menerima kamu dengan Beasiswa GKS. Cek ketersedian kampus dan jurusan impianmu di link ini, ya!
Baca Juga Artikel Ini: 20 Jurusan Beasiswa GKS: Rekomendasi Banget Buat S1, S2, S3!
4. Harus Punya LoA
GKS memiliki dua jalur pendaftaran, yaitu Embassy Track (Kedutaan) dan University Track (Universitas). Nah, soal mitos wajib punya Letter of Acceptance (LoA) atau enggak itu tergantung jalur yang kamu pilih, Sob!
Jika memilih pendaftaran Jalur Universitas, kamu harus mendaftar ke universitas terlebih dahulu, kemudian kalau diterima, kamu bisa menggunakan LoA tersebut sebagai salah satu persyaratan untuk mendaftar GKS Jalur Universitas.
Sementara jalur kedutaan, kamu enggak perlu pusing memikirkan LoA dulu, karena proses seleksi beasiswa akan dilakukan oleh Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia. Barulah setelah lolos seleksi tahap awal, kamu diminta untuk mendaftar ke universitas dan mendapatkan LoA.
5. Hanya Bisa untuk Lulusan SMA
Kata siapa? Enggak cuma anak SMA, GKS S1 juga bisa didaftar lulusan SMK maupun gapyear selagi masih dalam batas usia maksimal 25 tahun, lho!
Bahkan, ada beberapa program studi di universitas Korsel yang lebih cocok untuk lulusan SMK, seperti Teknik, Desain, atau Pariwisata.
Jadi, buat kalian para lulusan SMK yang punya mimpi kuliah di Korsel, jangan minder karena GKS membuka kesempatan sama.
6. Harus Kembali ke Negara Asal Setelah Lulus
Setelah lulus studi, GKS membebaskan penerimanya untuk pulang atau lanjut bekerja di Korea, lho!
Melansir dari CNBC dan The Korea Herald, angka kelahiran di Korsel terus turun, bahkan jadi yang terendah di antara negara-negara OECD.
Nah, ini artinya mereka butuh banyak tenaga kerja dari luar negeri untuk mengisi kekosongan yang ada. Jadi, kesempatan buat kamu berkarier di Korsel terbuka lebar, nih!
7. Bisa Pilih Dua Jalur Seleksi Bersamaan
Enggak bisa, ya, Sob! Kamu harus memilih salah satu jalur pendaftaran beasiswa GKS, yaitu Jalur Kedutaan (Embassy Track) atau Jalur Universitas (University Track). Enggak bisa daftar dua-duanya sekaligus, ya!
Tapi, kalau kamu sudah mendaftar Jalur Kedutaan, tapi dapat rejection letter (penolakan), kamu masih punya kesempatan untuk mencoba jalur universitas. Jadi, jangan langsung patah semangat, ya!
Nah, setiap jalur pendaftaran punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jalur kedutaan mungkin lebih mudah karena kamu enggak perlu repot cari LoA dulu, tapi persaingannya juga lebih ketat.
Sementara itu, jalur universitas mengharuskanmu punya LoA, tapi pilihan universitasnya lebih banyak dan persaingannya sedikit lebih longgar.
Alternatif Beasiswa ke Korea Selatan Selain GKS
Mau memperbesar kesempatanmu kuliah ke Korea? Kamu bisa daftar beasiswa lain selain GKS, lho!
1. AMA+ Scholarship
Pendaftaran: Sekitar Maret–April
Jenjang: S1/S2
Pecinta seni merapat! Ada beasiswa khusus kamu yang pengen kuliah seni di Korsel, nih! Beasiswa Art Major Asian Plus (AMA+) dari Ministry of Culture, Sports and Tourism diberikan untuk mahasiswa internasional yang ingin Studi S1/S2 di Korea National University of Arts (K-Arts).
For your information, K-Arts adalah universitas khusus seni di Korsel dan menempati peringkat #42 QS WUR Ranking by Subject 2024 untuk Bidang Performing Arts, lho!
Cakupan:
- Biaya pendidikan penuh;
- Tunjangan hidup bulanan;
- Kelas Bahasa Korea selama 4 bulan;
- Tiket pesawat PP;
- Asuransi kesehatan.
Baca Juga Artikel Ini: Korea University of Arts: Biaya, Fasilitas, Jurusan, Alumni!
2. KAIST Undergraduate Scholarship
Pendaftaran: –
Jenjang: S1
Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), universitas riset terbaik yang menduduki peringkat #53 dunia dan #2 Korea Selatan, membuka kesempatan kuliah gratis buat kamu lewat KAIST Undergraduate Scholarship.
Cakupan:
- Biaya kuliah penuh;
- Biaya hidup sebesar 350.000 KRW per bulan (sekitar Rp4,1 juta);
- Asuransi kesehatan.
3. CIMB ASEAN Scholarship
Pendaftaran: Sekitar Mei–Juni
Jenjang: S1/S2
SoBi udah enggak asing sama Bank CIMB, kan? Nah, bank swasta kebanggaan Indonesia ini punya program beasiswa untuk melanjutkan Studi S1/S2 di luar negeri, termasuk Korea Selatan.
Tapi, kamu harus sudah punya LoA Unconditional dari universitas tujuanmu di Korea Selatan. Jadi, pastikan kamu sudah diterima di universitas incaranmu sebelum daftar beasiswa ini, ya.
Cakupan:
- Biaya pendidikan dan pendaftaran ke universitas;
- Biaya hidup bulanan;
- Akomodasi;
- Laptop;
- Tunjangan buku;
- Tiket pesawat satu kali di awal keberangkatan;
- Pengurusan visa pelajar;
- Program pengembangan diri di Bank CIMB;
- Jaminan karier di CIMB setelah lulus studi.
4. Beasiswa LPDP
Pendaftaran Tahap 1: Januari–Februari
Pendaftaran Tahap 2: Juni–Juli
Jenjang: S2/S3
Beasiswa LPDP berasal dari pendanaan pemerintah Indonesia untuk Warga Negara Indonesia yang berminat lanjut studi Pascasarjana baik dalam maupun luar negeri, termasuk Korea Selatan.
Universitas di Korsel yang masuk pendanaan LPDP, antara lain KAIST, Seoul National University, Yonsei University, Korea University, POSTECH, Sungkyunkwan University, Ulsan National Institute of Science and Technology, dan Kyung Hee University.
Cakupan:
- Menanggung seluruh biaya kuliah;
- Tunjangan hidup bulanan;
- Tunjangan buku dan penelitian;
- Tiket pesawat pulang-pergi;
- Biaya kedatangan;
- Insentif kelulusan (jika berhasil lulus cepat)
- Aplikasi visa;
- Asuransi kesehatan;
- Dana darurat (jika diperlukan).
5. Beasiswa Indonesia Maju Bergelar
Pendaftaran: Sekitar Mei–Juni
Jenjang: S1/S2
Punya prestasi olimpiade selama SMA? Kamu bisa daftar Beasiswa Indonesia Maju Bergelar untuk kuliah S1/S2 gratis di Korsel, lho!
Beasiswa ini berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bagi pelajar Indonesia berprestasi Bidang Akademik/Non-Akademik untuk studi berjenjang, baik dalam maupun luar negeri, termasuk Korea Selatan.
Ada dua universitas di Korsel yang masuk pendanaan BIM Bergelar, yaitu KAIST dan Seoul National University.
Cakupan:
- Biaya pendidikan penuh;
- Tunjangan buku dan penelitian;
- Biaya kedatangan;
- Biaya hidup bulanan;
- Dana transportasi;
- Pengurusan aplikasi visa pelajar;
- Asuransi kesehatan;
- Dana keadaan darurat.
Itulah dia mitos Beasiswa GKS yang harus kamu tahu. Jangan sampai gara-gara mitos di atas, kamu jadi mengurungkan diri buat daftar beasiswa ini, ya!
Semoga berhasil, SoBi!