Keren! Ini 10 Orang Indonesia Yang Jadi Dosen Luar Negeri!

kobi education-dosen luar negeri-gambar dosen sedang mengajar di ruang kelas komputer

Siapa sangka, ternyata ada banyak orang Indonesia yang berkarier sebagai Dosen luar negeri, lho! Mulai dari ahli di Bidang Ilmu Sosial, Teknik, sampai Sastra, mereka bikin bangga Indonesia!

 

Siapa aja, sih, mereka? Siap-siap kenalan dan intip lebih jauh profil serta prestasi mereka, yuk!

Deretan Orang Indonesia Yang Jadi Dosen Luar Negeri

1. Dr. Sastia Prama Putri

kobi education-dosen luar negeri-gambar dr. sastia prama putri

Associate Professor of Biotechnology, Osaka University, Jepang

Pendidikan:

    • S1: Biologi, Institut Teknologi Bandung;
    • S2: Biotechnology, Osaka University;
    • S3: Biotechnology, Osaka University.


Sejak kecil, Sastia Prama Putri selalu penasaran dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan, alam, dan binatang. Minat itu membawanya mengejar Studi Biologi di ITB.


Setelah menyelesaikan gelar sarjana di ITB, beliau melanjutkan studi Bioteknologi di
Osaka University dengan Beasiswa UNESCO. Dari situ, beliau enggak hanya meraih Gelar Doktor, tapi juga meniti karier sebagai Dosen di Osaka University.

Sebagai asisten Profesor, beliau terlibat dalam studi aplikasi metabolomik yang masih langka di Asia Tenggara.

Melalui penelitiannya, beliau berusaha meningkatkan kualitas produk makanan Indonesia, seperti tempe, kopi, manggis, dan pisang.

Berkat kiprahnya sebagai seorang Peneliti, Dr. Sastia berhasil meraih penghargaan L’Oreal-UNESCO for Women in Science 2015, lho! Keren banget, ya?

2. Prof. Sumanto Al-Qurtuby

kobi education-dosen luar negeri-gambar prof. sumanto al qurtuby

Associate Professor of Anthropology, King Fahd University of Petroleum & Minerals, Arab Saudi

 

Pendidikan:

    • S1: Islamic Studies, UIN Walisongo;
    • S2: Sociology of Religion, Universitas Kristen Satya Wacana;
    • S2: Conflict Transformation and Peacebuilding, Eastern Mennonite University;
    • S3: Political Anthropology and Religion, Boston University.

 

Prof. Sumanto Al-Qurtuby adalah seorang Antropolog Budaya, Ilmuwan Sosial, Penulis, dan Profesor yang saat ini mengajar di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Dhahran, Arab Saudi. 

 

Dengan Gelar PhD di Bidang Antropologi Budaya dari Boston University, beliau memiliki spesialisasi dalam Antropologi Politik dan Agama.

 

Selama kariernya, Prof. Sumanto pernah menjadi Fellow dan Senior Scholar di universitas ternama, seperti National University of Singapore (NUS), Kyoto University, University of Notre Dame, dan University of Oxford

 

Beliau juga aktif sebagai Penulis dengan lebih dari 20 buku dan ratusan artikel ilmiah, serta ribuan esai populer yang diterbitkan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia.

3. Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto

kobi education-dosen luar negeri-gambar prof. ken kawan soetanto

Guru Besar di School of International Liberal Studies, Waseda University, Jepang

Pendidikan:

    • S1: Teknik, Tokyo University of Agriculture and Technology;
    • S3: Aplikasi Rekayasa Elektronika, Tokyo Institute of Technology;
    • S3: Ilmu Kedokteran, University of Tohoku;
    • S3: Ilmu Farmasi, The University of Tokyo;
    • S3: Ilmu Pendidikan, Waseda University.


Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto, Ilmuwan asal Surabaya, sering menjadi topik pembicaraan di kalangan akademisi Jepang, lho! Hal ini karena beliau punya banyak hak paten atas penemuannya.


Kerennya lagi, beliau memiliki empat Gelar Doktor di Bidang Rekayasa, Farmasi Sains, Pendidikan, dan Kedokteran.


Kariernya di Jepang penuh dengan penemuan inovatif, menghasilkan 26 paten di Jepang dan 2 paten di Amerika Serikat. 


Salah satu penemuannya yang terkenal adalah
The Nano-Micro Bubble Contrast Agent, obat untuk mendeteksi dan mematikan sel kanker.


Kini, Prof. Dr. Ken Soetanto menjadi Guru Besar di Universitas Waseda, Jepang, dan Universitas Internasional Venice, Italia. Beliau juga menjabat sebagai penasihat di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang. 


Dengan berbagai penghargaan, termasuk Profesor Riset Terbaik selama tujuh tahun berturut-turut di Toin University of Yokohama, beliau menjadi akademisi kebanggaan Indonesia.


Kamu juga bisa, nih, ikutan jejak kuliah ke luar negeri! Kalau butuh bantuan persiapan atau
support system, Kobi siap bantu!

4. Dr. Annisa R. Beta

kobi education-dosen luar negeri-gambar dr. annisa r. beta

Dosen di Asian Culture Studies, Culture and Communication, University of Melbourne, Australia

 

Pendidikan:

    • S1: English Language and Literature, Universitas Indonesia;
    • S2: Cultural Studies, Universitas Indonesia;
    • S3: Cultural Studies in Asia, National University of Singapore.

 

Dr. Annisa R. Beta adalah seorang Peneliti muda yang saat ini menjadi DECRA Fellow (2023-2025) dan Dosen Kajian Budaya di University of Melbourne. Penelitiannya banyak membahas tentang anak muda, media baru, dan politik di Asia Tenggara.

 

Sebelum pindah ke Melbourne, beliau bekerja sebagai Postdoctoral Fellow di NUS dari 2018 hingga 2019. 

 

Dr. Annissa meraih Gelar Ph.D. dari universitas yang sama pada 2018 dan pernah meneliti di University of California Berkeley pada 2016.

 

Buku pertamanya berjudul “Pious Girls” (2024) mengupas tentang bagaimana perempuan muda yang saleh membentuk identitas politik mereka di Indonesia. 


Selain menulis buku, beliau juga rajin menulis artikel di jurnal dan media ternama seperti New Media & Society dan The Jakarta Post.

5. Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D.

kobi education-dosen luar negeri-gambar dr. nadirsyah hosen

Professor and Deputy Associate Dean (International), Monash University, Australia

 

Pendidikan:

    • S1: Hukum Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
    • S2: Comparative Law, Charles Darwin University;
    • S2: Islamic Studies, University of New England;
    • S3: Law, University of Wollongong;
    • S3: Islamic Law, National University of Singapore.

 

Dr. H. Nadirsyah Hosen, LLM, MA (Hons), PhD, adalah ahli hukum Syariah dan hukum Indonesia. Sebelum pindah ke Monash University, beliau mengajar di Sekolah Hukum, Universitas Wollongong. 

 

Selain akademisi, beliau aktif di berbagai organisasi seperti Indonesia Council dan Nahdlatul Ulama. 


Beliau telah menulis beberapa buku, antara lain Human Rights, Politics and Corruption in Indonesia (2010), “Shari’a and Constitutional Reform in Indonesia (2007), dan Modern Perspectives on Islamic Law(2013).

6. Dr. Intan Paramaditha

kobi education-dosen luar negeri-gambar dr. intan paramaditha

Senior Lecturer in Media and Film Studies, Macquarie University, Australia

Pendidikan:

    • S1: Universitas Indonesia;
    • S2: English Literature, University of California San Diego;
    • S3: Cinema Studies, New York University.


Dr. Intan Paramaditha adalah Penulis dan Dosen luar negeri senior di
Macquarie University, Sydney. Sebelum di Macquarie University, beliau mengajar di Universitas Indonesia dan Sarah Lawrence College


Karya-karya beliau, baik fiksi maupun akademik, membahas kekuasaan, politik perjalanan, dan pengetahuan feminis anti-kolonial. 


Salah satu karya novelnya,
The Wandering(2020), berhasil menerima beberapa penghargaan dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, lho! Selain itu, beliau juga aktif dalam proyek-proyek aktivisme budaya, seperti Sekolah Pemikiran Perempuan.

7. Prof. Ismail Fajrie Alatas, Ph.D

kobi education-dosen luar negeri-gambar prof. ismail fajrie

Associate Professor Middle Eastern & Islamic Studies, New York University, Amerika Serikat

 

Pendidikan:

    • S1: History, University of Melbourne;
    • S2: History, National University of Singapore;
    • S3: Anthropology and History, University of Michigan.

 

Ismail Fajrie Alatas adalah seorang akademisi dari Indonesia yang ahli dalam sejarah Islam dan kini menjabat sebagai Asisten Profesor di Department of Middle Eastern and Islamic Studies, New York University, Amerika Serikat. 

 

Penelitian beliau fokus pada Komunitas Hadrami, yaitu orang-orang keturunan Arab yang sudah lama tinggal di Asia Tenggara, terutama Indonesia. 

 

Beliau juga meneliti tentang tarekat sufi, yaitu kelompok-kelompok yang mendalami tasawuf atau sisi spiritual dalam Islam.

 

Kalau kamu tertarik dengan sejarah Islam di Indonesia, Prof. Alatas ahlinya! Beliau sudah menulis banyak buku dan artikel terkait topik Islam di Indonesia. 

 

Salah satu bukunya yang terkenal adalah What is Religious Authority? (2021) yang membahas tentang otoritas keagamaan dalam Islam.

8. Agus P. Sasmito, P. Eng.

kobi education-dosen luar negeri-gambar agus p. sasmito

Associate Professor, Department of Mining and Materials Engineering, McGill University, Kanada

 

Pendidikan:

    • S1: Engineering Physics, Universitas Gadjah Mada;
    • S3: Mechanical Engineering, NUS.

 

Dengan latar belakang pendidikan Fisika dan Teknik, penelitian dan pengajaran Dr. Agus Sasmito fokus banget pada pengembangan sistem-sistem canggih buat ekstraksi mineral dan energi yang ramah lingkungan.

 

Beliau sudah mendirikan Laboratorium Multiphysics Tambang di McGill dan menghasilkan berbagai riset, mulai dari sistem ventilasi tambang sampai pemodelan multiphysics buat teknik penambangan dan ekstraksi energi. 

 

Hasil penelitiannya pun sudah dipublikasikan di berbagai jurnal dan konferensi ternama. 

 

Enggak heran kalau beliau berhasil menyabet banyak penghargaan, seperti Penghargaan Pemimpin Muda Pertambangan Kanada CIM-Bedford 2019 dan Penghargaan Utama untuk Peneliti Muda Berprestasi 2021. 


Tahun 2024, beliau juga mendapatkan Fellowship dari Canadian Institute of Mining, Metallurgy and Petroleum. Keren, ya?

9. Dr. Gabriella Fardhiyanti

kobi education-dosen luar negeri-gambar dr. gabriella fardhiyanti

Lecture in Management, University of Central Lancashire, Inggris Raya

Pendidikan:

    • S1: Marketing, Asia Pacific University of Technology and Innovation (APU);
    • S2: ASEAN Studies, University of Malaya;
    • S3: Hospitality and Tourism, Taylor’s University Malaysia.


Dr. Gabriella Fardhiyanti adalah seorang Dosen di Bidang Metode Penelitian Bisnis dan Manajemen di
University of Central Lancashire, Inggris. 

Beliau mengajar di program MRes dan DBA dengan fokus ke metode penelitian. Topik risetnya interdisipliner, meliputi Mixed Methods, Pariwisata, dan Globalisasi. 

Selain mengajar, beliau juga aktif terlibat dalam seminar-seminar ASEAN dan jadi anggota ASEAN Tourism Research Association (ATRA). 

Sebelum terjun menjadi seorang akademisi, beliau sempat bekerja di berbagai organisasi, seperti Think Tank IDEAS, PR Firm Unitas Communication, dan UNHCR Indonesia.

10. Prof. Benny Tjahjono

kobi education-dosen luar negeri-gambar prof. benny tjahjono

Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Coventry University, Inggris Raya

 

Pendidikan:

    • S2: Engineering & Management of Manufacturing Systems, Cranfield University;
    • S3: Manufacturing System Engineering, Cranfield University.

 

Profesor Benny Tjahjono merupakan seorang ahli di Bidang Sustainability and Supply Chain Management. Beliau mengajar di Centre for Business in Society (CBiS), Coventry University, Inggris.

 

Prestasinya di dunia penelitian udah enggak diragukan lagi. Beliau berhasil mendapatkan banyak dana hibah penelitian dari berbagai lembaga ternama, seperti EPSRC, ESRC, InnovateUK, dan Uni Eropa. 

 

Salah satu proyek terbarunya bahkan mendapat hibah sampai 3,9 juta euro (sekitar 67,8 miliar) dari Horizon 2020 untuk mengembangkan bisnis berorientasi layanan di Eropa.

 

Sampai saat ini, beliau sudah mempublikasikan lebih dari 90 makalah ilmiah di jurnal akademik, konferensi, buku, jurnal praktisi, dan surat kabar. 

 

Nah, itulah dia Dosen luar negeri asal Indonesia. Keren-keren banget, ya? Ini membuktikan kalau orang Indonesia juga bisa menjadi akademisi dan berprestasi di luar negeri. 

 

Kalau kamu, mau kuliah atau berkarier di kampus mana, nih? Kejar impianmu dari sekarang, yuk! Semoga berhasil, SoBi!