Beasiswa Australia Awards Scholarship, Ini Kunci Suksesnya!

Cung yang mau daftar Beasiswa Australia Awards Scholarship tahun ini! Siap-siap buat tahap seleksinya! Ini kunci suksesnya buat kamu!

Share:

kobi education-beasiswa australia awards scholarship-gambar jembatan sydney harbor di sore hari

Cung yang mau daftar Beasiswa Australia Awards Scholarship tahun ini! Pendaftarannya bakal dibuka sekitar bulan Februari sampai Mei, lho. Siap-siap, ya!

 

Biar kamu semakin siap mendaftar beasiswa bergengsi ini, MinBi udah merangkum tips dan trik lolos beasiswa dari para Awardee AAS.

 

Penasaran mau tahu apa aja rahasianya? Simak informasi berikut ini, ya!

Kenalan Dengan Beasiswa Australia Awards Scholarship

Sebelum intip tips suksesnya, kita bahas sekilas tentang beasiswa ini, yuk!

Australia Awards Scholarship (AAS) merupakan program beasiswa penuh dari Pemerintah Australia untuk mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia yang ingin melanjutkan Studi S2 atau S3 di sana.


Beasiswa ini menawarkan berbagai kemudahan pendaftaran, karena
enggak ada batasan usia, tanpa LoA, syarat minimal IPK kurang dari 3, dan bisa pakai TOEFL ITP.


Catat informasi pendaftarannya, biar enggak ketinggalan!


Pembukaan Pendaftaran:
1 Februari 2024

Deadline Pendaftaran: 30 April 2024

Tips Sukses Lolos Beasiswa Australia Awards ala Awardee

1. Pelajari Visi dan Misi Beasiswa

Kak Imam Santoso, Awardee AAS yang pernah berkuliah di The University of Queensland, bilang kalau kamu perlu mengidentifikasi visi dan misi beasiswa sebelum memutuskan buat mendaftar.


Setelah memahami visi dan misi atau apa yang beasiswa tersebut inginkan dari A
wardee, jelaskan dengan gamblang alasan kenapa beasiswa tersebut sejalan dengan tujuan kamu.


Kak
Raissa Almira, penerima Beasiswa AAS, juga ngasih informasi kalau beasiswa ini mencari orang-orang yang:

    • Kontributif; 
    • Memiliki mimpi besar untuk masyarakat;
    • Aktif, tangguh, dan ingin membuat perubahan.


Jadi, pelajari visi dan misi beasiswa, kemudian dicocokan dengan tujuan atau alasan kamu, ya!

2. Merefleksikan Diri

Kak Raissa menyarankan untuk merefleksikan diri sebelum mendaftar beasiswa. 

 

Maksudnya, selama hidup, kamu pasti punya banyak sisi atau sebuah cerita yang bisa kamu jual untuk mendapatkan beasiswa. Nah, pastikan ceritamu itu sejalan dengan apa yang dicari beasiswa, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.

 

Kamu bisa mulai dari menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:

    • Apa hal berdampak yang sudah kamu lakukan untuk masyarakat? Enggak perlu sesuatu yang besar, boleh mulai dari hal kecil, tapi berdampak kuat;
    • Apa rencana pendek, menengah, bahkan panjang yang mau kamu lakukan? 
    • Apa tujuan atau alasan kamu harus kuliah ke Australia? Apakah sejalan dengan jurusan yang ingin diambil?
    • Setelah jadi mahasiswa, kamu mau ngapain? Mau jadi mahasiswa aja atau aktif dalam kegiatan organisasi/relawan?

3. Persiapkan Bahasa Inggris

Yap! Bahasa Inggris dalam pendaftaran AAS itu penting banget.


AAS mensyaratkan pelamar melampirkan Sertifikat IELTS/PTE/TOEFL dengan
minimal skor berbeda di setiap jenjang. 


Kak Paguh, A
wardee AAS, memberikan tips belajar bahasa Inggris berdasarkan pengalamannya, nih!

    • Bikin list fancy word untuk memperkaya kosa kata;
    • Nonton film berbahasa Inggris untuk latihan listening;
    • Sisihkan waktu untuk cross check jawabanmu di section reading;
    • Hargai proses belajar, sekecil apapun.


Oya, perlu kamu catat, minimal skor IELTS untuk pendaftaran kampus di Australia itu biasanya lebih besar daripada beasiswa. Jadi, pasang target sesuai minimal skor kampus tujuanmu, ya!


Eitss… enggak perlu khawatir, kalau kamu diterima jadi A
wardee, pihak AAS memberikan kesempatan untuk Tes IELTS lagi bila skor kamu sebelumnya dianggap belum memenuhi atau belum memiliki skor IELTS (jika saat mendaftar menggunakan PTE/TOEFL).


Kak
Nur Helida Kartika, akrab dipanggil Tika, Awardee AAS di Adelaide University, ngasih tips untuk menginvestasikan waktu buat belajar IELTS, minimal 3 bulan sebelumnya.

4. Persiapkan Esai

Kak Tika mengatakan, saat proses seleksi AAS, yang paling dilihat adalah esai dan interview, lalu IELTS, selanjutnya IPK kamu.

 

Esai itu kunci sukses pertama mendapat perhatian penyeleksi, sebelum akhirnya masuk tahap wawancara.

 

Melalui channel YouTube-nya, Kak Raisa memberikan tips cuma-cuma menulis esai untuk apply AAS, lho!

    • Deskripsikan Alasan Kuliah ke Australia dan Mendaftar Beasiswa – Jelaskan dalam 1-2 paragraf. Sebutkan alumni yang memperkenalkan kamu ke Beasiswa AAS. Kemudian, tuliskan apa alasan kamu mau studi di Australia dengan lebih personal. Misalnya, karena banyak professor atau sistem pendidikan yang berbeda dari Indonesia;
    • Apakah Kamu Bermaksud Kembali ke Tempat Kamu Bekerja? – Kalau iya, sebutkan 1-2 masalah yang kamu temui selama bekerja. Kalau tidak, jelaskan alasannya. Kaitkan jawabannya dengan tujuan dari beasiswa ini;
    • Kenapa Kamu Memilih Jurusan dan Universitas Tujuan? – Jelaskan latar pendidikan, pengalaman, dan rencana masa depan kamu. Sebutkan mata kuliah, professor, atau koneksi lain yang mau kamu temui;
    • Bagaimana Studi ini Bisa Berkontribusi ke Karier Kamu? – Jelaskan apa karier impianmu dan hubungkan kalau studi ini bisa membantu kamu mencapai mimpi tersebut. Jangan self-centered, pikirkan juga dampak yang bisa kamu berikan ke masyarakat;
    • Apa Kontribusi yang Pernah Kamu Lakukan? – Tulis dengan menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result);
    • Apa yang Akan Kamu Lakukan Setelah Pulang ke Indonesia? – Kaitkan dengan jurusan kamu. Berikan tiga contoh relevan.

 

Sejalan dengan Kak Raisa, Kak Imam juga memberikan tips menjelaskan kontribusi yang akan kamu berikan untuk Indonesia dalam esai. Mulai dari menemukan masalah di sekitar kamu, kemudian tawarkan solusi dari masalah tersebut.

 

Intinya, cari benang merah antara tujuan kamu dengan tujuan Beasiswa AAS, yaitu kontribusi. Ceritakan dengan lebih personal, tapi jangan melebih-lebihkan, ya!

5. Pindah Jurusan

Sebelum lanjut Studi S2 Marketing Communication di University of Melbourne, Kak Raisa mengambil Gelar S1 Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan di Universitas Gadjah Mada.

 

Yap! Kak Raisa pindah jurusan dengan memberikan alasan yang kuat. Kalau kamu juga mau pindah jurusan, Kak Raisa turut memberikan tips biar lolos seleksi, nih. 

 

Pastikan kamu menambah pengalaman relevan dengan bidang studi tujuanmu dengan:

    • Mengikuti kegiatan volunteering sesuai bidang studi yang kamu minati;
    • Pengalaman atau aktivitas yang cocok dengan jurusan pilihan untuk disampaikan di CV atau esai;
    • Menjelaskan tujuan dan alasan kuat kenapa kamu berganti jurusan.

6. Persiapkan Berkas Lain

Selain esai dan sertifikat Bahasa Inggris, kamu enggak boleh melewatkan dokumen-dokumen lainnya.

 

AAS mensyaratkan pelamar melampirkan CV, surat rekomendasi, ijazah dan transkrip nilai, fotokopi akta kelahiran, fotokopi KTP/paspor, proposal penelitian (khusus S3), dan formulir aplikasi.

 

Persiapkan dengan baik dan jangan sampai ada yang terlewat. Bila perlu, bikin ceklis semua persyaratan beasiswa.

Nah, itu dia kunci sukses mendapatkan Beasiswa Australia Awards Scholarship langsung dari para Awardee. 

 

Jangan menyerah saat berjuang mendapatkan beasiswa ya, SoBi. Meraih beasiswa itu emang enggak mudah, tapi bukan berarti kamu enggak bisa. 

 

Melalui persiapan yang matang dan terus berusaha, kamu pasti bisa meraih beasiswa impianmu. Semoga berhasil, SoBi!

Daftar Isi

Artikel Lainnya

Bingung Persiapan Study Abroad Mulai Dari Mana?

Sini Kobi temenin kamu #KejarBareng kampus dan beasiswa impianmu!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Ingin up to date dengan artikel terbaru Kobi? Yuk subscribe sekarang 👉

Cek privacy policy disini