Siapa bilang kuliah di Australia mahal? Udah enggak zaman! Kamu bisa daftar Beasiswa Australia Awards yang mencakup berbagai kebutuhan studimu di Australia, lho! Ketahui info Beasiswa AAS terbarunya, yuk!
Info Beasiswa AAS untuk Daftar S2/S3 di Australia
Australia Awards Scholarship (AAS) merupakan beasiswa prestisius dari Pemerintah Australia untuk pelajar internasional, termasuk dari Indonesia melanjutkan Studi S2/S3 di perguruan tinggi di Australia.
Beasiswa ini sudah aktif memberikan pendanaan studi untuk ribuan mahasiswa Indonesia sejak 1953, lho!
Misi dari AAS adalah memperkuat hubungan bilateral Australia-Indonesia dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia
Karena itu, beasiswa ini mewajibkan penerimanya untuk pulang ke Indonesia setelah selesai studi. Cocok banget buat kamu yang punya rencana kontribusi buat Indonesia!
Kenapa, sih, harus daftar AAS? Selain termasuk beasiswa fully funded, AAS juga memberikan kemudahan pendaftaran, seperti:
- Tanpa batasan usia;
- Tanpa syarat LoA, justru bakal dibantu mencari kampus;
- Syarat minimal IPK 2.9 buat S2 dan 3.0 buat S3;
- Boleh pakai TOEFL ITP.
Menarik banget, kan? Kalau kamu tertarik daftar beasiswa ini, simak info Beasiswa AAS sampai selesai, ya!
Jadwal Pendaftaran
Kabar baik buat kamu, Beasiswa AAS untuk tahun 2024 sudah dibuka, lho! Catat timeline pendaftarannya, yuk!
Pembukaan Pendaftaran | 1 Februari 2024 |
Penutupan Pendaftaran | 30 April 2024 |
Pengumuman Lolos Seleksi Wawancara | Juni 2024 |
Wawancara dan Tes IELTS | Juli 2024 |
Pengumuman Akhir | Agustus 2024 |
Fasilitas Beasiswa
Kamu enggak bakal pusing-pusing lagi masalah finansial karena AAS menanggung biaya kuliah secara penuh.
Eits… enggak cuma itu aja, SoBi! Masih ada keuntungan lainnya, lho, mencakup fasilitas sebelum keberangkatan dan setelah di Australia.
Sebelum Berangkat ke Australia
- Pre-Departure Training (PDT) termasuk pelatihan Bahasa Inggris akademik, beserta tunjangannya;
- Biaya pengurusan visa pelajar;
- Biaya pemeriksaan kesehatan dan rontgen;
- Biaya perjalanan domestik dari daerah asal ke lokasi PDT;
- Sesi konsultasi dengan perwakilan universitas Australia;
- Pendampingan saat proses mendaftar ke universitas, penempatan, dan keberangkatan ke Australia;
- Dukungan pengurusan visa keluarga (jika membawa keluarga);
- Pengurusan Overseas Student Health Cover (OSHC) atau asuransi kesehatan.
Tiba di Australia
- Biaya kuliah penuh;
- Tunjangan hidup setiap dua minggu sekali;
- Tiket pesawat kelas ekonomi pulang-pergi;
- Biaya kedatangan;
- Program pengantar akademik (IAP) selama 4–6 minggu sebelum memulai perkuliahan;
- Biaya penelitian lapangan;
- Tunjangan mudik setelah menyelesaikan satu tahun studi (bagi masa studi minimal 2 tahun).
Kategori Pendaftar
Beasiswa Australia Awards di Indonesia dirancang untuk menjangkau berbagai kelompok dalam masyarakat, dengan membagi pendaftar ke dalam dua kategori utama, yaitu kategori target dan non-target.
Kategori Target
Equity Target Groups (ETG)
- Penyandang disabilitas;
- Perempuan dari latar belakang ekonomi kurang beruntung;
- Individu dari provinsi sasaran, yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Lampung.
Instansi Pemerintah Indonesia
Aparatur Sipil Negara (ASN), meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari semua tingkatan pemerintahan (pusat, provinsi, dan daerah).
Kategori Non-Target
Mereka yang enggak termasuk ETG atau Pegawai Pemerintah. Jadi, siapa pun boleh mendaftar, asalkan memenuhi syarat pendaftaran beasiswa.
Syarat Pendaftaran
Persyaratan Beasiswa AAS mencakup persyaratan umum dan dokumen pendukung.
Persyaratan Umum
- Warga Negara Indonesia (WNI) dan mengajukan lamaran beasiswa dari Indonesia;
- Enggak menikah atau bertunangan dengan warga Australia atau Selandia Baru selama proses pendaftaran hingga menjalani beasiswa;
- Enggak mengajukan permohonan visa tinggal di Australia;
- Bukan personal militer yang sedang bertugas;
- Memenuhi persyaratan dari Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan untuk visa pelajar DFAT;
- Menjawab semua pertanyaan di formulir aplikasi;
- Bersedia mengikuti pelatihan Bahasa Inggris akademik penuh waktu (Senin–Jumat) di Indonesia sebelum berangkat ke Australia;
- Melamar pada program studi prioritas AAS.
Persyaratan Dokumen
- CV terbaru berbahasa Inggris;
- Surat rekomendasi akademik;
- Ijazah dan transkrip akademik (legalisir);
- Scan asli akta kelahiran;
- Scan asli KTP/Paspor;
- Sertifikat Bahasa Inggris dengan minimal skor memenuhi persyaratan (lihat tabel);
- Proposal penelitian di formulir aplikasi (khusus S3);
- Surat keputusan pengangkatan PNS/PPPK (khusus ASN);
- Nominating Agency Declaration dari badan yang mengajukan (khusus ASN).
Minimal IPK
Jenjang | Government of Indonesia | Equity Target Groups | Non-Targeted |
PhD (S3) | 3.0 | 2.75 | 3.0 |
Masters (S2) | 2.9 | 2.75 | 2.9 |
Minimal Skor Bahasa Inggris
Jenjang | Government of Indonesia | Equity Target Groups | Non-Targeted |
Masters (S2) |
|
|
|
PhD (S3) |
|
|
|
Bidang Studi Prioritas
AAS memprioritaskan pelamar Indonesia yang memilih bidang studi berikut:
Ketahanan Kesehatan | Stabilitas | Pemulihan Ekonomi |
|
|
|
Cara Mendaftar
Kamu hanya perlu mengisi formulir aplikasi pendaftaran di laman resmi AAS dan mengunggah semua dokumen yang diminta.
Pastikan submit formulir sebelum 30 April 2024 pukul 23.59 WIB.
Jangan submit formulir aplikasi mepet hari terakhir pendaftaran untuk menghindari sistem sibuk. Kalau nekat, bisa-bisa aplikasimu malah jadi enggak terkirim dan gagal daftar AAS. Sayang banget, kan?
Proses Seleksi
- Setelah penutupan pendaftaran, semua aplikasi pelamar akan melewati seleksi awal. Pihak AAS akan menilai kelayakan pelamar berdasarkan jawaban esai di formulir aplikasi, nilai IPK, skor Bahasa Inggris, dan kelengkapan dokumen yang diminta;
- Kandidat yang berhasil lolos seleksi awal, akan diundang mengikuti wawancara;
- Setelah tahap wawancara, aplikasi kandidat akan dinilai kembali;
- Pengumuman akhir biasanya diberitahukan secara personal melalui Email atau telepon;
- Para penerima beasiswa harus memenuhi semua persyaratan perjalanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Australia, seperti visa dan kesehatan;
- Sebelum berangkat ke Australia, Awardee harus mengikuti sesi orientasi dan pelatihan di Indonesia;
- Awardee berangkat ke Australia dan mulai menjalani perkuliahan di sana.
FAQ Beasiswa Australia Awards
1. Apakah AAS Terbuka untuk Jenjang S1?
Beasiswa Australia Awards hanya tersedia bagi Jenjang S2 (Master) dan S3 (Doktoral), ya, SoBi.
Kalau kamu ingin kuliah S1 di Australia, ada beberapa beasiswa alternatif lain, seperti:
- K.C Kuok Scholarship – Monash University;
- Foundation Academic Scholarship – RMIT University;
- CIMB ASEAN Scholarship;
- Beasiswa Indonesia Maju Bergelar.
2. Apakah Perlu Mendaftar ke Universitas Sebelum Mendaftar Beasiswa?
Kabar baiknya, kamu enggak perlu repot mendaftar ke universitas terlebih dulu karena AAS enggak mensyaratkan Letter of Acceptance (LoA).
Kamu bisa berburu LoA setelah dinyatakan sebagai penerima beasiswa. Nantinya, semua proses pendaftaran ke kampus bakal dibantu sama AAS. Anti ribet banget, kan?
3. Apakah Akta Kelahiran, Transkrip, dan Sertifikat Harus Diterjemahkan ke Dalam Bahasa Inggris?
Enggak wajib. Kamu boleh melampirkan salinan asli di awal mendaftar beasiswa.
Tapi, kalau lolos tahap wawancara, kamu tetap harus menyerahkan terjemahan Bahasa Inggrisnya.
4. Bolehkah Memilih Bidang Studi Selain Yang Ada Dalam Daftar Bidang Studi Prioritas?
Boleh saja, asalkan bidang studi yang diusulkan akan menunjang karier di masa depan dan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
5. Berapa Kuota Beasiswa AAS?
Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, AAS menerima sekitar 250–300 orang dari ribuan pelamar.
Alumni AAS Berprestasi
AAS telah melahirkan alumni-alumni berprestasi yang memiliki kontribusi berdampak di Indonesia, lho! Siapa saja, ya, mereka?
1. Najwa Shihab - Jurnalis dan Founder Narasi
Yap! Jurnalis perempuan kebanggaan Indonesia ini ternyata alumni AAS, lho!
Akrab disapa Mbak Nana, pernah menjadi Awardee Australia Leadership Awards 2008 di Law School, The University of Melbourne.
“Bagi Jurnalis, koneksi adalah aset berharga. Saya mendapatkan beberapa di antaranya ketika belajar di Melbourne, karena saya bertemu banyak teman dari berbagai belahan dunia, serta berdiskusi dengan Profesor dan pejabat publik ketika saya melakukan reportase di sana,” kata Mbak Nana.
Berkat kontribusinya, Mbak Nana didapuk sebagai Alumni of the Year 2022. Wih, keren banget, ya!
2. Alue Dohong - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Pak Alue Dohong turut menempuh Studi S3 Program Studi Environmental Management di University of Queensland dengan Australia Awards Scholarship.
“Studi saya di Queensland membantu saya merumuskan kebijakan lingkungan hidup Indonesia dan memberikan panduan teknis di kementerian,” ujar Pak Alue.
3. Mouly Surya – Sutradara Film
Kak Mouly mendapatkan Australia Awards untuk Studi S2 Bidang Film dan Televisi di Bond University.
Berkat studinya, ia berhasil mendapatkan Piala Citra 2008 dan membawa film Indonesia ke festival film dunia, lho!
“Belajar di Australia, saya belajar menemukan diri saya sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mampu mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran saya dengan bebas,” kata Kak Mouly.
Nah, itulah dia info Beasiswa AAS terbaru buat kamu yang tertarik daftar. Segera lengkapi persyaratannya, ya!
Kalau kamu masih bingung bikin esai AAS, ikutan sharing session GRATIS bareng Awardee AAS, yuk! Pstt… ada sesi proofreading esai gratis juga, lho!
Jangan sampai ketinggalan karena webinar ini LIMITED SEATS!
DAFTAR WEBINAR ESAI AAS GRATIS
Semoga berhasil, SoBi!