Yang namanya merantau, apalagi buat kuliah di luar negeri, pasti ada aja kebutuhan yang bikin kantong makin tipis di akhir bulan. Mulai dari biaya sewa, makan, biaya transportasi, rasanya pengeluaran enggak ada habisnya.
Tapi ternyata, banyak, lho, cara menghemat biaya hidup pas kuliah study abroad! Dari yang obvious, sampai yang mungkin belum pernah kepikiran sama kamu. Yuk, cari tau apa aja!
Cara Menghemat Biaya Hidup Ala Mahasiswa Luar Negeri
1. Sharing Akomodasi dengan Teman
Biaya akomodasi atau tempat tinggal emang sering jadi concern utama pas kuliah di luar negeri, apalagi kalau universitasnya berada di kota dengan living cost tinggi, seperti New York atau London.
Tapi tenang, SoB! Pilihan akomodasi sebenernya banyak banget. Kamu bisa tinggal di asrama, private halls, hingga flat-house!
Asrama kampus biasanya menyediakan kamar pribadi dengan fasilitas dasar. Lokasinya juga praktis karena dekat dengan kampus, tapi ruang geraknya terbatas hanya di dalam satu kamar kecil.
Sedangkan private halls ini mirip dengan asrama, tapi biasanya fasilitasnya lebih lengkap, kayak gym, ruang belajar, dan area umum yang lebih luas. Tapi harganya cenderung lebih mahal dibandingkan asrama biasa.
Nah, kalau kamu mencari opsi yang lebih fleksibel, flat-house bisa jadi pilihan yang lebih direkomendasikan.
Flat-house biasanya berupa apartemen atau rumah dengan beberapa kamar, jadi bisa ditinggali oleh beberapa orang secara bersamaan.
Ruang geraknya juga lebih luas dan kamu enggak terbatas cuma diam di satu kamar aja.
Sebelum kamu nyeletuk “Wah, pasti mahal!”, flat-house juga bisa jadi lebih murah, lho! Salah satu caranya adalah dengan sharing sama teman.
Misalnya, biaya sewa untuk flat-house di New York bisa berkisar antara Rp12,4–Rp23,2 juta per bulan, tergantung lokasi dan fasilitas.
Uang sewanya kemudian bisa dibagi sesuai dengan berapa orang yang tinggal di tempat itu, jadi lebih terjangkau untuk kantongmu!
Baca Juga Artikel Ini: Mau Study Abroad? Ini 6 Tipe Akomodasi Mahasiswa Luar Negeri!
2. Masak Sendiri
Masak itu adalah salah satu life skill paling penting yang juga bisa jadi cara menghemat biaya hidup! Kalau kamu belum belajar, begitu tinggal jauh dari rumah, mau enggak mau, kamu harus mulai belajar.
Sebagai contoh, jika kamu membeli burger di tempat cepat saji seperti Wendy’s di AS atau UK, harga satu set menu bisa mencapai lebih dari Rp155 ribu.
Padahal, dengan budget segitu, kamu bisa membeli bahan untuk memasak beberapa makanan, lho!
Dan jangan lupa, kalau makan di restoran atau cafe, kamu juga harus mikirin biaya transportasi dan mungkin harus ngasih tip ke pelayan, apalagi kalau kamu tinggal di negara yang menerapkan tipping culture ketat, kayak Amerika.
Tapi, bukan berarti masak sendiri bikin kamu bebas belanja sembarangan, ya, SoB! Kamu tetap harus smart dalam mengatur pengeluaran dan belanja groceries sesuai dengan budget yang kamu punya.
Kalau kamu mau dapetin tips menarik seputar study abroad dan info beasiswa, yuk, join Grup Telegram Kobi! Di sana, kamu bisa ketemu dengan Scholarship Hunters lainnya dan sharing cara hidup hemat!
3. Manfaatin Diskon Pelajar
Siapa sih yang enggak suka diskon? Mau kamu mahasiswa atau bukan, tawaran diskon pasti bikin semua orang tergiur, kan?
Nah, sebagai pelajar, kamu punya banyak kesempatan buat dapetin student discount, SoB! Mulai dari diskon buku, transportasi, makan di restoran, sampai tiket bioskop!
Caranya gampang banget! Cukup tunjukkin kartu mahasiswa sebagai bukti kalau kamu masih pelajar. Misalnya, toko buku Barnes & Noble yang langganan kasih diskon khusus buat mahasiswa.
Kalau kamu sering naik transportasi umum, jangan lupa cek juga apakah ada diskon pelajar. Di banyak kota, sistem transportasi kayak Subway di New York atau Transport for London juga punya tarif khusus yang ramah di kantong mahasiswa, lho.
Dan buat kamu yang hobi nonton film, banyak bioskop yang nawarin tiket dengan harga lebih miring untuk pelajar. Contohnya, Cineworld di UK (Inggris Raya) atau Regal Cinemas di AS (Amerika Serikat) yang sering punya promo buat mahasiswa.
Pokoknya, jangan malas cari tempat-tempat yang nawarin student discount dan manfaatin keuntungannya sebelum kamu lulus, ya!
4. Gunakan Transportasi Umum
Salah satu cara menghemat biaya hidup saat kuliah di luar negeri lainnya adalah dengan memanfaatkan transportasi umum. Mau itu bis, kereta, atau metro, semua bisa jadi pilihan yang lebih ekonomis!
Biasanya, universitas luar negeri juga memiliki bus stop sendiri, jadi kamu enggak perlu khawatir tentang jarak. Kamu bisa langsung turun di dekat kampusmu!
Misalnya, di University of Oxford, mereka menawarkan student bus pass yang memungkinkan kamu untuk membayar tiket bus dengan harga lebih murah.
Kalau kamu memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, ingat bahwa biaya yang dikeluarkan bisa bertambah banyak. Mulai dari bensin, asuransi, biaya servis, hingga parkir, semua itu bisa bikin kantong kamu jebol, SoB!
Cara hemat lain tentunya adalah dengan membiasakan jalan kaki. Singapura dan Jepang adalah contoh negara paling walkable di Asia!
Selain akses untuk pejalan kaki dan transportasi yang nyaman, tentunya kualitas pendidikannya juga enggak kalah bagus.
Kamu jadi salah satu yang ngincar Jepang sebagai tujuan studi?
Yuk, ikut Mentoring Asia Kobi! Kamu bakal dibimbing dari awal hingga akhir proses pendaftaran, lho! Bahkan kamu juga bisa dapetin informasi tentang beasiswa yang bisa bantu living cost kamu selama kuliah!
5. Thrifting
Selama study abroad, kamu pasti pengen punya variasi outfit yang kece, kan? Nah, daripada selalu beli baju baru di toko atau butik yang harganya bisa bikin kantong bolong, coba deh thrifting!
Thrifting adalah cara untuk menemukan pakaian bekas yang masih layak pakai dari thrift stores, secondhand shops, atau pasar barang bekas dengan harga miring.
Selain bisa dapetin diskon, kamu juga berkesempatan menemukan barang-barang vintage atau brand-brand mahal dengan harga jauh lebih murah.
Bayangkan bisa tampil stylish tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam!
Baca Juga Artikel Ini: Cari Kelas Persiapan IELTS? Coba Kelas Offline Kobi Education!
6. Kerja Part-Time
Part-time itu kerja sambilan yang biasanya dilakukan mahasiswa buat dapat tambahan uang saku. Misalnya, kamu bisa kerja di kafe, restoran, toko retail, atau bahkan jadi Tutor.
Kenapa part-time bisa membantu? Karena, kamu jadi bisa dapet penghasilan tambahan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan transportasi.
“Emang mahasiswa internasional bisa kerja pakai visa pelajar, ya, MinBi?”
Bisa, kok! Tapi, memang ada beberapa aturan yang harus kamu ikuti. Secara garis besar, di beberapa negara, aturan part-time untuk mahasiswa luar negeri adalah seperti ini:
- UK: Untuk bisa bekerja, kamu butuh visa tier 4. Mahasiswa diijinkan untuk bekerja 20 jam per minggu selama aktif belajar semester, dan bisa kerja tanpa batas saat liburan;
- AS: Mahasiswa internasional diizinkan untuk kerja 20 jam per minggu di kampus maupun luar kampus. Tapi, untuk bekerja di luar kampus, kamu perlu work permit dan hanya bisa melakukannya setelah menyelesaikan tahun akademis pertama;
- Malaysia: Mahasiswa bisa kerja maksimal 20 jam per minggu, misalnya di restoran atau mini market. Namun, kamu harus mendapatkan izin dari universitas dan minta work permit;
- Singapura: Mahasiswa internasional bisa bekerja 16 jam per minggu saat semester pembelajaran berjalan, namun jika ingin bekerja lebih dari 16 jam, perlu ada work permit.
Jadi, kerja paruh waktu bukan hanya bisa bikin kamu lebih mandiri secara finansial, tapi juga jadi pengalaman untuk menambah keterampilan dan relasi.
7. Beli Buku Bekas atau Pinjam Buku
Namanya juga mahasiswa, pasti butuh buku buat menunjang perkuliahan, kan? Tapi, seringkali buku yang dicari harganya mahal dan nguras kantong banget.
Opsi pertama untuk menyiasatinya, kamu bisa coba pinjam bukunya di perpustakaan.
Tapi, harus diingat, ketersediaannya bisa jadi terbatas, dan kalau kamu enggak gercep, bisa-bisa buku yang kamu butuhkan udah dipinjam orang lain.
Kamu juga bisa beli buku pre-loved di sekitar kampus atau secara online. Atau enggak, kamu juga bisa cari senior yang punya buku yang kamu butuhkan.
Biasanya, rata-rata mahasiswa dengan senang hati memperbolehkan kamu meminjam buku mereka tanpa bayar, kok!
8) Manfaatkan Free-Cycle
Bayangkan, kamu baru saja tiba di negara baru dan perlu perabotan atau perlengkapan dapur, tetapi enggak mau mengeluarkan banyak uang untuk barang-barang baru. Free-cycling bisa jadi solusinya!
Free-cycle adalah konsep memberi barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan secara gratis. Banyak grup di media sosial atau komunitas kampus yang mengorganisir free-cycle, jadi gampang banget untuk ikut.
Misalnya, mahasiswa yang akan kembali ke kota atau negara asalnya mungkin menawarkan barang-barang seperti kursi, meja, atau peralatan dapur yang sudah tidak terpakai kepada mahasiswa baru atau kepada yang membutuhkannya.
Selain menghemat biaya hidup, free-cycle juga bisa bikin kamu merasa lebih terhubung dengan komunitas di kampus, SoB!
9. Atur Budget dan Menabung
Mengatur budget itu kadang bisa jadi tantangan, terutama buat mahasiswa yang study abroad. Tanpa rencana keuangan yang jelas, kamu bisa saja kehabisan uang sebelum akhir bulan, apalagi jika ada pengeluaran darurat yang muncul tiba-tiba.
Nah, solusinya adalah dengan mulai mencatat semua pengeluaran. Kamu bisa pakai aplikasi pengatur keuangan atau spreadsheet untuk melihat ke mana aja uangmu pergi.
Setiap awal bulan, coba juga untuk buat rencana keuangan bulanan biar pengeluaran kamu lebih teratur.
Untuk menambah motivasi menabung, kamu bisa menggunakan Metode 50-30-20. Dengan cara ini, kamu alokasikan 50% untuk kebutuhan utama seperti sewa, makanan, dan transportasi, 30% untuk keinginan pribadi seperti hangout atau makan di luar, dan sisakan 20% untuk tabungan.
Baca Juga Artikel Ini: Info Biaya Hidup di Inggris untuk Mahasiswa, Jangan Lewatkan!
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Berapa Besar Biaya Hidup Rata-Rata untuk Mahasiswa Internasional?
Biaya hidup untuk mahasiswa sangat bervariasi tergantung negara, kota tempat studi, dan gaya hidup. Sebagai contoh, biaya hidup di London itu sekitar Rp20–50 juta per bulan, dan di Tokyo sekitar Rp17–Rp28 juta per bulan.
2. Apakah Mungkin Mendapatkan Beasiswa untuk Kuliah ke Luar Negeri?
Banyak universitas dan organisasi yang menawarkan beasiswa untuk mahasiswa internasional. Kamu bisa mencari informasi di situs resmi universitasnya langsung atau bisa juga cek kalender beasiswa Kobi!
3. Apakah Transportasi Umum dI Luar Negeri Mahal?
Tarif transportasi umum berbeda-beda di setiap negara. Namun, biasanya bisa lebih terjangkau bagi mahasiswa, terutama dengan adanya student discount.
4. Bagaimana Cara Mendapatkan Diskon Pelajar?
Gunakan kartu pelajar ketika membeli sesuatu dengan tawaran student discount. Penawaran tersebut biasanya banyak ditemukan di toko buku, restoran, bioskop, dan layanan transportasi.
5. Apakah Mahasiswa Internasional Bisa Bekerja Sambil Kuliah?
Gunakan kartu pelajar ketika membeli sesuatu dengan tawaran student discount. Penawaran tersebut biasanya banyak ditemukan di toko buku, restoran, bioskop, dan layanan transportasi.
6. Bagaimana Cara Mendapatkan Informasi Tentang Pekerjaan Paruh Waktu?
Kamu bisa mencari informasi tentang pekerjaan paruh waktu di situs pencarian kerja seperti Indeed, LinkedIn, Employment 4 Students, The Student Room, atau melalui pusat karir di universitas.
7. Bagaimana Cara Mendapatkan Barang Bekas Yang Murah?
Kamu bisa mencari melalui situs online seperti eBay atau Facebook Marketplace, serta mengunjungi toko barang bekas di sekitar kampus. Mahasiswa juga sering menawarkan barang second-hand mereka di komunitas kampus.
8. Bagaimana Cara Menghemat Biaya Telekomunikasi Saat Kuliah di Luar NegerI?
Gunakan kartu SIM prabayar atau paket data dari penyedia lokal untuk menghindari biaya roaming yang mahal. Manfaatkan juga free Wi-Fi yang disediakan universitas.
9. Bagaimana Cara Mendapatkan Makanan Yang Lebih Terjangkau Saat Tinggal Study Abroad?
Makanan di kantin universitas biasanya lebih murah. Jika ingin masak sendiri, cari pasar lokal atau toko grosir yang menawarkan harga bahan makanan yang lebih murah dibandingkan supermarket besar.
10. Bagaimana Cara Memanfaatkan Fasilitas Kampus Supaya Lebih Hemat?
Banyak universitas menawarkan fasilitas yang dapat membantu mengurangi biaya hidup, seperti gym, ruang belajar, dan layanan kesehatan. Manfaatkan fasilitas tersebut untuk menghindari biaya tambahan di luar kampus.
#StartJourney Persiapan Kuliah ke Kampus Top Asia
Titik akhir perjalanan kuliah ke luar negeri pastinya adalah dapetin Letter of Acceptance (LoA) dari kampus top Asia impianmu. Tapi, masih banyak, lho, calon mahasiswa yang tersesat selama proses pendaftaran.
Nah, biar journey-nya lebih jelas dari awal sampai akhir, Kobi siap bantu kamu lewat Mentoring Asia!
Kamu bakal dibimbing selama persiapan, mulai dari cek syarat daftar universitas, sampai melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan.
Kalau butuh boost skor IELTS, ada juga special bundling untuk kelas IELTS. Plus bonus GRATIS lainnya yang bisa bantu kamu makin pede kejar kampus impian!
So, tunggu apa lagi? Yuk, curi start persiapan dari sekarang!
Nah, itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan mahasiswa agar lebih hemat saat kuliah di luar negeri.
Buat kamu yang lagi persiapan study abroad, jangan lupa catat cara-cara ini supaya bisa diterapkan saat tiba di negara studi impianmu, ya!
Semangat, SoB!