Mau kuliah S1 di Jerman, tapi no clue harus mempersiapkan apa saja? Tenang, MinBi spill syarat kuliah S1 di Jerman biar bisa kamu persiapkan dari sekarang!
Â
Sebelum itu, perlu kamu ketahui, kalau enggak semua universitas Jerman memiliki persyaratan sama, ya! Pastikan baca dan pahami persyaratan masing-masing universitas di laman resmi mereka.
Â
Penasaran apa aja syarat-syaratnya? Simak informasi lengkapnya!
Syarat Kuliah S1 di Jerman
1. Ijazah SMA
Syarat pertama dan paling penting, kamu harus lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang dibuktikan dengan ijazah. Beberapa universitas juga biasanya mensyaratkan nilai rata-rata atau nilai ujian tertentu.
Â
Selain itu, kamu juga harus memastikan ijazahmu diakui di Jerman. Jika ijazah SMA-mu enggak diakui secara langsung, kamu perlu mengikuti ujian kualifikasi Feststellungsprüfung (FSP) atau program persiapan Studienkolleg.
Â
Misalnya, kamu lulusan SMA Jurusan IPA di Indonesia. Kamu ingin melanjutkan Studi S1 Teknik Mesin di Jerman. Dalam hal ini, ijazah SMA kamu tetap diakui karena memenuhi persyaratan pendidikan dasar.Â
Â
Namun, kamu tetap perlu mengikuti Ujian Feststellungsprüfung (FSP) atau Program Studienkolleg, terutama jika ingin kuliah di universitas negeri.
Baca Juga Artikel Ini: 11 Universitas Terbaik Jerman Yang Bisa Kamu Targetkan di 2024
2. Feststellungsprüfung (FSP) atau Studienkolleg
Feststellungsprüfung (FSP) adalah ujian kualifikasi yang menguji kemampuan akademik dan kesiapanmu untuk kuliah di Jerman. Ujian ini biasanya mencakup mata pelajaran, seperti Matematika, Sains, Bahasa Jerman, dan Studi Sosial.
Â
Sementara itu, studienkolleg adalah program persiapan satu tahun untuk siswa internasional yang ijazahnya tidak diakui secara langsung.Â
Â
Program ini akan membantu kamu meningkatkan kemampuan bahasa Jerman dan pengetahuan akademikmu agar memenuhi syarat untuk masuk universitas Jerman.
Â
Setelah memenuhi persyaratan akademik ini, kamu dapat melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu membuktikan kemampuan Bahasa Jerman atau Inggris.
3. TestDaF atau DSH
Jika program studi pilihanmu diajarkan dalam Bahasa Jerman, kamu harus membuktikan kemampuan Bahasa Jerman dengan lulus TestDaF atau DSH. Biasanya, untuk kuliah S1, skor minimal TestDaF Level 4 atau DSH-2.Â
Â
Jika program studimu diajarkan dalam Bahasa Inggris, kamu harus memberikan skor IELTS atau TOEFL sesuai persyaratan universitas. Biasanya, skor minimal IELTS yang diminta adalah 6.0, sedangkan skor minimal TOEFL iBT adalah 80.
4. Formulir Pendaftaran
Rata-rata universitas Jerman menggunakan formulir pendaftaran online yang dapat diakses di situs web mereka. Namun, beberapa universitas tertentu ada juga yang masih menggunakan formulir cetak dan harus dikirimkan melalui pos.Â
Saat mengisi formulir pendaftaran, pastikan kamu memasukkan semua informasi dengan benar dan lengkap, ya! Biasanya, informasi yang diminta meliputi data pribadi, riwayat pendidikan, pilihan program studi, serta beberapa dokumen, seperti CV, esai, dan surat rekomendasi.
Biar enggak salah langkah, persiapan bareng Expert Mentor Kobi aja! Kamu akan mendapatkan rekomendasi kampus sesuai profiling diri, pendampingan penyusunan dokumen, hingga latihan interview beasiswa.
5. Transkrip Nilai
Transkrip nilai adalah dokumen resmi dari sekolah yang mencantumkan semua mata pelajaran selama masa studi, beserta nilai-nilaimu. Transkrip nilai ini menjadi bukti prestasi akademikmu dan sangat penting dalam proses pendaftaran kuliah S1 di Jerman.Â
Â
Pastikan kamu menyediakan salinan resmi transkrip nilai, bukan fotokopi biasa. Salinan resmi biasanya memiliki tanda tangan dan stempel dari sekolah. Beberapa universitas juga mensyaratkan legalisasi atau pengesahan dokumen.
Â
Jika transkrip nilai enggak dalam Bahasa Jerman atau Inggris, kamu perlu menerjemahkannya ke salah satu bahasa tersebut. Terjemahan harus dilakukan oleh penerjemah tersumpah atau lembaga penerjemah resmi, ya!
Â
Lalu, karena sistem penilaian di Jerman dan Indonesia berbeda, kamu juga harus melakukan konversi nilai. Beberapa universitas ada yang memiliki panduan konversi nilai sendiri, atau kamu bisa menggunakan layanan konversi nilai dari lembaga independen.
6. Motivation Letter
Beberapa universitas juga mensyaratkan esai atau motivation letter, Sob! Isinya menjelaskan alasan kamu memilih program studi dan universitas tersebut.
Â
Pastikan kamu membaca dan memahami dengan baik semua persyaratan dan format dari universitas. Perhatikan detail seperti ukuran font, jenis font, spasi baris, margin, dan panjang tulisan. Jangan sampai motivation letter kamu ditolak gara-gara enggak memenuhi persyaratan teknis sederhana.
Â
Nah, karena esai ini enggak kalah penting dari nilai akademik, sebisa mungkin yakinkan pihak universitas dengan esai yang menunjukkan keseriusan studimu, ya!
Baca Juga Artikel Ini: Proofreading Motivation Letter, Penting Banget untuk Dilakukan!
7. Surat Rekomendasi
Sama halnya seperti motivation letter, beberapa universitas Jerman juga membutuhkan surat rekomendasi. Dokumen ini berguna untuk memberikan penilaian obyektif dari pihak ketiga mengenai kemampuan akademik, potensi, dan karaktermu.Â
Â
Surat ini biasanya ditulis oleh Guru Mata Pelajaran, wali kelas, atau Kepala Sekolah yang mengenalmu dengan baik dan dapat memberikan penilaian jujur tentang dirimu.
Â
Meski terkesan sederhana, surat rekomendasi ini harus kamu minta jauh-jauh hari sebelum pembukaan pendaftaran universitas ya, Sob! Sebab, Guru atau Kepala sSkolah pasti punya kesibukan, jadi lebih baik minta dari lama untuk menghindari keterlambatan.
8. Sumber Keuangan
Kamu harus menunjukkan bukti bahwa memiliki cukup dana untuk membiayai studi dan hidup di Jerman. Misalnya, berupa rekening koran, sponsor, atau beasiswa.
Â
Sebenarnya, biaya hidup dan biaya kuliah di Jerman lebih terjangkau dibandingkan negara-negara Eropa lainnya, lho! Malah bisa gratis kalau kamu mendaftar beasiswa. Mau tahu ada beasiswa apa aja? Lanjut ke informasi berikutnya yuk!
Rekomendasi Beasiswa S1 di Jerman
1. Beasiswa Indonesia Maju Bergelar
Pendaftaran: Sekitar Mei
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Bergelar adalah beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia untuk pelajar berprestasi dalam Bidang Akademik dan Non-Akademik yang ingin melanjutkan studi di dalam atau luar negeri.
Â
Jerman termasuk salah satu negara tujuan BIM Bergelar, lho! Universitas yang bisa kamu daftar, antara lain:Â
- Albert-Ludwigs-Universität Freiburg;
- Eberhard Karls Universität Tübingen;
- Freie Universität Berlin – Classics & Ancient History;
- Freie Universität Berlin – Politics;
- Friedrich-Alexander-Universität Erlangen-Nürnberg;
- Georg-August-University Goettingen;
- Hochschule für Musik Hanns Eisler Berlin – Performing Arts;
- Hochschule für Musik und Theater Felix Mendelssohn Bartholdy Leipzig – Performing Arts;
- Humboldt-Universität zu Berlin – Classics & Ancient History;
- Humboldt-Universität zu Berlin – Philosophy.
Cakupan:
- Biaya kuliah penuh;
- Biaya kedatangan;
- Biaya hidup bulanan;
- Tunjangan buku;
- Tunjangan penelitian skripsi;
- Tunjangan transportasi;
- Aplikasi visa;
- Asuransi kesehatan;
- Dana keadaan darurat.
2. CIMB ASEAN Scholarship
Beasiswa CIMB ASEAN adalah beasiswa dari CIMB Foundation bagi pelajar dari negara anggota ASEAN yang ingin Studi S1/S2 di berbagai negara, termasuk Jerman.
Beasiswa ini memprioritaskan pelamar Bidang Finansial dan Perbankan. Tapi, bidang studi lainnya juga diperbolehkan untuk mendaftar, kok. Syarat utamanya, kamu harus punya surat penerimaan atau LoA dari universitas tujuan.
Cakupan:
- Biaya pendidikan penuh, termasuk buku dan laptop;;
- Biaya hidup;
- Biaya penerbangan;
- Tunjangan akomodasi;
- Aplikasi visa;
- Program bimbingan, magang, Management Trainee dan karier setelah lulus studi.
Baca Juga Artikel Ini: Beasiswa CIMB Asean 2024: Open Data, Seleksi, dan Syarat!
3. Beasiswa Indonesia Bangkit
Pendaftaran: Sekitar Juni–Juli
Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) berasal dari Kementerian Agama untuk lulusan dari institusi di bawah naungannya yang ingin Studi S1/S2/S3 di dalam maupun luar negeri, termasuk Jerman.
Nah, untuk Program Prestasi S1 Luar Negeri, kamu wajib memiliki sertifikat kejuaraan akademik/non-akademik tingkat nasional/internasional.
Cakupan:
- Biaya pendidikan penuh;
- Biaya kedatangan;
- Tunjangan hidup bulanan;
- Tunjangan buku dan tugas akhir;
- Tiket pesawat pulang-pergi;
- Asuransi kesehatan;
- Insentif kelulusan;
- Dana darurat.
4. SBW Berlin Scholarship
Pendaftaran: Sekitar November–Desember/Mei–Juni
SBW Berlin Scholarship adalah beasiswa penuh dari SBW Berlin, sebuah organisasi nirlaba di Jerman, untuk mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan Studi S1/S2 di universitas ilmu terapan di Berlin atau Potsdam.Â
Cakupan:
- Biaya kuliah;
- Akomodasi di apartemen mahasiswa SBW Berlin;
- Tunjangan bulanan untuk biaya hidup (€480 atau sekitar Rp8 juta);
- Tunjangan perjalanan ke Berlin sebelum memulai studi dan kembali ke negara asal setelah lulus (maksimum €1.000 atau sekitar Rp16 juta untuk perjalanan dari luar Eropa).
5. Deutschland Stipendium Scholarship
Deutschland Stipendium Scholarship adalah program beasiswa hasil kolaborasi antara Pemerintah Jerman dengan perusahaan swasta dan lembaga lainnya, yang menawarkan bantuan finansial kepada mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia.Â
Beasiswa terbuka untuk berbagai jurusan dan tersedia di banyak universitas di seluruh Jerman.
Cakupan:
- Bantuan keuangan sebesar 300 euro (sekitar Rp5 juta) per bulan selama minimal dua semester, dan dapat diperpanjang hingga akhir masa studi;
- Dukungan non-finansial seperti bimbingan, jaringan alumni, lokakarya, dan kesempatan magang.
Mau Persiapan Study Abroad Tapi Bingung Mulai Dari Mana?
Sini-sini kumpul dulu, Sob! Kamu bisa mendapatkan informasi lengkap seputar beasiswa, persiapan dokumen, tips kuliah, webinar bedah beasiswa, sampai teman-teman sesama Scholarship Hunter di Community Telegram Kobi, lho!Â
Join sekarang! MinBi tunggu, ya!
Itulah informasi seputar syarat kuliah S1 di Jerman yang bisa mulai kamu persiapkan dari sekarang. Jangan lupa untuk selalu update informasi pendaftaran mereka di halaman resminya, ya!
Semoga berhasil meraih mimpi kuliah di Jerman, SoBi!