Beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya asing, rasa homesick, sampai tuntutan akademik bisa jadi tantangan besar yang memengaruhi kesehatan mental, apalagi kalau kamu baru pertama kali merantau.
Â
Makanya, selain menjaga kesehatan fisik agar tetap bugar di tengah perbedaan cuaca, iklim, dan makanan, memelihara kesehatan mental juga enggak kalah penting selama study abroad.
Â
Supaya bisa lebih enjoy menjalani masa-masa mahasiswa di luar negeri, yuk cek 9 tips menjaga kesehatan mental remaja ketika study abroad di sini!
9 Tips Menjaga Kesehatan Mental Remaja Selam Studi di Luar Negeri
1. Latih Self-Compassion
Tips menjaga kesehatan mental remaja selama study abroad yang pertama adalah melatih self-compassion.
Â
Sederhananya, self-compassion adalah cara kamu memperlakukan diri sendiri dengan pengertian dan kebaikan, terutama saat sedang menghadapi kesulitan atau stres.
Â
Gimana caranya? Kamu bisa mulai dengan mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif. Daripada menyalahkan diri sendiri, coba bicara ke diri kamu seperti kamu berbicara ke keluarga atau sahabat. Yap, dengan dukungan dan pengertian!
Â
Misalnya, nilai quiz kamu saat kelas ternyata enggak memuaskan. Nah, jangan bilang, “Aku bodoh banget,” tapi ganti dengan, “Wajar kok belum memuaskan, aku kan juga lagi belajar.“
Â
Dengan melatih self-compassion, kamu bisa mengelola stres lebih baik dan menikmati pengalaman kuliah di luar negeri dengan lebih enjoy.
2. Cari Teman dan Koneksi
Membangun pertemanan di universitas itu penting banget buat menjaga mental health, SoB! Hampir semua kampus menawarkan berbagai komunitas atau klub yang mungkin sesuai dengan minatmu.
Â
Enggak ada salahnya juga untuk ambil inisiatif ajak teman kelasmu ngopi atau makan siang bareng. Kemungkinan besar, mereka juga lagi cari teman baru, apalagi kalau baru memulai kuliah!
Â
Cara lain buat nemuin temen bahkan sebelum berangkat ke negara tujuan adalah mencari teman seperjuangan dengan join Grup Telegram Kobi!
Yap, selain bisa ketemu Scholarship Hunters lainnya, kamu juga bisa dapetin info-info daging yang berkaitan dengan study abroad, beasiswa, bahkan webinar GRATIS!
Baca Juga Artikel Ini: 12 Cara Mengatasi Homesick Saat Kuliah S1-S3 di Luar Negeri!
3. Gabung Klub Kampus
Salah satu cara terbaik untuk menghindari rasa kesepian selama tinggal di luar negeri adalah dengan bergabung ke klub atau komunitas kampus. Kegiatan di luar jam kelas ini bisa jadi cara ampuh buat melepas stres.
Â
Pilih yang sesuai dengan minatmu, seperti klub jurusan, komunitas budaya, atau klub hobi. Misalnya, bergabung dengan Indonesian Student Association kalau kamu mau tetap terhubung dengan budaya Indonesia, atau ikut klub dance kalau kamu suka menari.
Â
Tips ini selain mudah dilakukan, juga bisa memperkaya pengalamanmu. Siapa tau ada kegiatan dan skill yang kemudian bisa jadi nilai tambah di CV-mu.
4. Tidur Yang Cukup
Sebagai mahasiswa, pasti ada saat-saat kamu harus begadang buat ngerjain tugas atau belajar menjelang ujian. Tapi, hati-hati ya, kurang tidur bisa memengaruhi kesehatan mental kamu.
Â
Kalau kamu sering kurang istirahat, otak jadi sulit fokus, energi cepat habis, dan stres atau cemas bisa muncul lebih sering. Apalagi, kalau jadi kebiasaan, performa belajar juga bisa ikut terganggu.
Â
Nah, biar bisa tetap terjaga, menerapkan sleep hygiene yang baik, seperti menghindari main gadget sebelum tidur dan mengusahakan tidur di jam yang sama supaya istirahatnya lebih berkualitas.
Â
Dengan tidur yang cukup, kamu bisa tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan mental dan fisik. Jadi, jangan remehkan waktu istirahatmu, ya, Sob!
5. Buat Target Belajar Yang Realistis
Disamping penyesuaian diri di universitas luar negeri, tugas yang menumpuk mungkin bisa overwhelming, Sob. Makanya, penting banget buat menetapkan target yang realistis untuk mengurangi stres.
Â
Coba pecah tugas-tugas besar seperti esai atau proyek kelompok jadi langkah-langkah kecil. Misalnya, untuk tugas presentasi, kamu bisa mulai dari riset bahan, lalu besoknya fokus ke bikin slide, dan latihan bicara.
Â
Menetapkan target yang spesifik, terukur, dan realistis bisa membuat tugas kerasa lebih gampang dikelola. Jadi, tips menjaga kesehatan mental remaja yang satu ini juga bisa dijadikan kebiasaan, ya, SoB!
Â
Pssstt…supaya terbiasa melakukan ini, kamu bisa lho, ikutan Mentoring S1 Kobi yang siap kasih kamu personalized action plan buat study abroad!
Â
Artinya, kamu akan lebih terlatih untuk membuat target yang realistis, terstruktur, dan pastinya sesuai dengan kebutuhanmu. Sama seperti bantuan dari expert Mentor Kobi!
Â
Programnya yang dirancang khusus untuk menyesuaikan goals dan kebutuhanmu saat persiapan daftar ke universitas impian. Penasaran detail-nya kayak gimana? Yuk intip-intip dulu aja!
Â
6. Bangun Rutinitas
Rutinitas yang teratur bisa bikin kamu lebih tenang karena tahu apa yang harus dilakukan setiap harinya, tanpa merasa kewalahan. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi kecemasan yang muncul karena jadwal berantakan atau kegiatan yang numpuk.
Â
Misalnya, coba jadwalkan waktu untuk belajar, istirahat, olahraga, dan kegiatan menyenangkan seperti jalan-jalan sekitar kampus pas weekend. Kalau semuanya sudah terencana, kamu jadi bisa lebih mudah membagi waktu dan punya kontrol lebih atas keseharianmu.
Â
Tools seperti planner digital maupun fisik ataupun calendar app seperti Google Calendar bisa digunakan untuk:
- Mengatur jadwal kelas dan jam belajar;
- Menyisihkan waktu buat istirahat, olahraga, atau sekadar melakukan hobi;
- Menambahkan waktu me-time biar kamu enggak burn out.
Â
Rutinitas yang rapi bisa bantu menjaga mental health dengan menciptakan rasa stabil dan nyaman di tengah kehidupan di luar negeri.
Â
Rutinitas yang teratur bisa bikin kamu lebih tenang karena tahu apa yang harus dilakukan setiap harinya, tanpa merasa kewalahan. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi kecemasan yang muncul karena jadwal berantakan atau kegiatan yang numpuk.
Â
Misalnya, coba jadwalkan waktu untuk belajar, istirahat, olahraga, dan kegiatan menyenangkan seperti jalan-jalan sekitar kampus pas weekend. Kalau semuanya sudah terencana, kamu jadi bisa lebih mudah membagi waktu dan punya kontrol lebih atas keseharianmu.
Â
Tools seperti planner digital maupun fisik ataupun calendar app seperti Google Calendar bisa digunakan untuk:
- Mengatur jadwal kelas dan jam belajar;
- Menyisihkan waktu buat istirahat, olahraga, atau sekadar melakukan hobi;
- Menambahkan waktu me-time biar kamu enggak burn out.
Â
Rutinitas yang rapi bisa bantu menjaga mental health dengan menciptakan rasa stabil dan nyaman di tengah kehidupan di luar negeri.
Baca Juga Artikel Ini: 4 Cara Membuat Study Plan untuk Beasiswa dan Contohnya!
7. Journaling
Kesehatan mental yang baik dimulai dari mengenali dan memahami emosi yang kamu rasakan setiap hari, Sob. Salah satu cara sederhana yang efektif adalah dengan membuat jurnal mood harian.
Â
Tips menjaga kesehatan mental remaja ini bisa membantu kamu menjadi lebih mindful dalam memahami diri sendiri. Enggak memakan waktu lama, kok, kamu bisa meluangkan waktu sekitar 5–10 menit setiap pagi atau malam untuk mencatat pikiran dan perasaanmu.
Â
Kamu bisa mencatat hal-hal sederhana yang membuatmu senang, apa saja yang bikin stres, atau bahkan momen kecil yang kamu syukuri, seperti menikmati makanan favorit, atau melihat binatang lucu pas jalan ke kelas.
Â
Journaling enggak cuma bermanfaat untuk mengelola kesehatan mental dan membantu kamu lebih baik dalam stress management, tapi juga bisa jadi tempat menyimpan kenangan berharga selama study abroad.
8. Jaga Kebersihan Kamar
Sebagai mahasiswa, terutama yang tinggal di asrama atau apartemen kecil bareng teman sekamar, tempat tinggal sering banget jadi berantakan.
Â
Tapi tau enggak sih, tempat tinggal yang rapi itu bisa membantu mengurangi stres, SoB. Termasuk aktivitas bersih-bersih yang juga bisa memberikan kamu sense of control, meningkatkan mood, dan bahkan mengurangi tingkat kecemasan.
Â
Bayangin deh, pas lagi stres di masa-masa ujian, terus sampai ke kamar, bukannya tenang malah tambah pusing karena kamar berantakan dan enggak ada tempat buat rebahan.
Â
Nah, kalau ruangannya rapi dan bersih, suasana pasti bakal lebih nyaman. Kamu bisa langsung istirahat atau rileks setelah seharian belajar tanpa distraksi dari tumpukan barang atau sampah yang mengganggu.Â
9. Cari Bantuan Profesional
Kalau kamu merasa stres dan cemas, coba cerita dan keluarkan uneg-unegmu dengan cerita ke teman atau keluarga. Kadang, sekadar ngobrol aja udah bisa bikin perasaan lebih lega.
Â
Sebagai mahasiswa internasional, biasanya kamu juga punya akses ke berbagai layanan dukungan melalui kampus, seperti Student Mental Health Support Services, Wellness Centre, atau International Student Support yang mungkin menawarkan sesi konseling gratis.
Â
Jangan pernah ragu untuk reach out sebagai upaya memelihara kesehatan mental, ya, SoB.
Â
Masih banyak lagi tips menjaga kesehatan mental remaja saat study abroad yang bisa membantu kamu tetap kuat ketika jauh dari keluarga dan negara asal.
Â
Yang penting, selalu prioritaskan mental health-mu dan jangan ragu untuk mencari support!
Baca Juga Artikel Ini: Cara Email Profesor Luar Negeri, Biar Makin Dilirik!
Dapetin #FullSupport Kobi Selama Persiapan Study Abroad!
Persiapan sebelum keberangkatan itu penting banget, Sob, dan Kobi kasih kamu full support dengan program Mentoring S1!
Â
Selama persiapan, kamu akan diajak untuk riset kampus serta jurusan incaran yang sesuai dengan passion dan tujuanmu. Jadi, kamu setidaknya sudah mengetahui sedikit tentang lingkungan kampus.
Â
Selain itu, kamu juga bakal di-support melalui:
- Mentoring 1-on-1 untuk membahas strategi terbaik menuju kampus impianmu;
- Progress report, jadi kamu bisa melihat perkembanganmu selama proses Mentoring;
- Panduan penyusunan dokumen seperti esai, CV, dan surat rekomendasi;
- Proofreading dokumen untuk membantu setiap dokumenmu agar lebih rapi dan terhindar dari kesalahan fatal;
- Simulasi wawancara beasiswa untuk meningkatkan kepercayaan diri.
By the way, ada juga bundling dengan Passion Pilot yang bakal bantu kamu nentuin jurusan dan kampus yang pas banget sama passion dan tujuan kariermu di masa depan.
Â
Yuk, bikin persiapan study abroad kamu lebih less stressful dan terarah!
Â