Home >> Full Information >> Seleksi Beasiswa LPDP-AAS 2025, Penjelasan Lengkap Dari A-Z!

Seleksi Beasiswa LPDP-AAS 2025, Penjelasan Lengkap Dari A-Z!

Mau tahu proses seleksi Beasiswa LPDP-AAS 2025 dari awal sampai akhir? Yuk, simak tahapannya lengkap plus tips biar makin siap!

Share:

kobi education-seleksi beasiswa lpdp aas-gambar jari sedang memilih kandidat secara digital

Penasaran gimana seleksi Beasiswa LPDP-AAS 2025 berlangsung, SoB? Nah, di sini MinBi bakal jelasin semuanya dari A sampai Z! 

 

Dari penjelasan proses seleksi, hingga tips lolos, semuanya dijelasin secara lengkap. Yuk, pahami baik-baik biar peluangmu makin besar!

Dua Beasiswa dalam Satu Program? Yuk Kenalan Sama LPDP-AAS!

Tahu enggak, sih? Beasiswa favorit ke luar negeri, yaitu LPDP dan Australia Awards Scholarship bersatu buat kasih beasiswa S2 ke Australia buat orang Indonesia, lho.

 

Beasiswa LPDP-AAS ini khusus buat kamu yang tertarik di Bidang Blue Economy, Green/Renewable Economy, dan Digital/Information Technology.

 

Soal benefit juga enggak kaleng-kaleng. Komponen benefit yang ditawarkan juga makin menarik, lho. Mulai dari  biaya kuliah penuh, tunjangan hidup, asuransi kesehatan, biaya penelitian, sampai dana tambahan buat pelatihan dan seminar internasional. Dan masih banyak benefit lainnya!

 

Syaratnya? IPK minimal 3.00, sertifikat Bahasa Inggris (PTE 58, TOEFL iBT 84, atau IELTS 6.5), plus surat rekomendasi dalam Bahasa Inggris. 

 

Pendaftarannya udah dibuka, lho, dari 18 Februari – 5 Mei 2025, jadi masih ada waktu buat nyiapin semua persyaratannya, SoB!

 

Nah, kalau skor TOEFL iBT kamu masih kurang, coba deh ikut Kelas TOEFL iBT Kobi! Dalam 1,5 – 2 bulan, kamu bisa kebut belajar dengan strategi yang tepat. Plus, ada personalized feedback biar kamu tahu apa yang perlu diperbaiki dan bisa makin siap buat tesnya. 

 

KEBUT BELAJAR TOEFL IBT BUAT DAFTAR BEASISWA

Gimana Proses Seleksi Beasiswa LPDP-AAS? Biar Enggak Bingung Yuk Simak Ini!

1. Seleksi Administrasi

Seleksi Beasiswa LPDP-AAS yang pertama adalah seleksi administrasi. Tahap ini penting banget karena di sinilah pihak penyelenggara menyaring ribuan pendaftar berdasarkan dokumen yang mereka unggah. 

 

Kalau ada yang kurang atau enggak sesuai, bisa langsung gagal sebelum masuk ke tahap berikutnya!

 

Di seleksi administrasi, kamu harus mendaftarkan diri melalui website resmi LPDP dan memastikan semua dokumen yang diminta sudah lengkap. Prosesnya kurang lebih seperti ini:

A. Buat Akun dan Isi Formulir Pendaftaran

Setelah membuat akun, kamu harus mengisi semua informasi yang diminta dan membaca panduan sesuai dengan jenis beasiswa yang kamu pilih. Jangan sampai ada yang kelewat, ya!

B. Siapkan dan Unggah Dokumen Persyaratan

Ini bagian yang paling krusial. Pastikan semua dokumen sudah sesuai dengan ketentuan LPDP-AAS sebelum diunggah. Biar lebih rapi, berikut daftar dokumen yang wajib disiapkan:

    • Kartu Tanda Penduduk (KTP);
    • Ijazah S1 atau surat keterangan lulus (SKL);
    • Transkrip Nilai S1;
    • Dokumen penyetaraan ijazah (jika lulusan luar negeri);
    • Dokumen konversi IPK (jika diperlukan);
    • Sertifikat Bahasa Inggris yang masih berlaku (PTE, TOEFL iBT, atau IELTS);
    • Surat rekomendasi dari akademisi atau tokoh masyarakat;
    • Surat usulan dari pejabat SDM (bagi CPNS/PNS);
    • Surat pernyataan di aplikasi pendaftaran;
    • Komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan kontribusi untuk Indonesia;
    • Publikasi ilmiah, prestasi akademik/non-akademik, serta pengalaman organisasi (jika ada).

C. Finalisasi Pendaftaran Sebelum Deadline

Setelah semua dokumen lengkap, jangan lupa untuk mengecek ulang sebelum submit. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal, jadi lebih baik dicek dua kali daripada menyesal nanti!

 

Kalau dokumenmu lolos verifikasi, kamu bakal lanjut ke tahap berikutnya. Tapi kalau ada yang kurang, jangan kaget kalau kamu enggak lolos. Pastikan semua persyaratan dipenuhi biar enggak gagal di awal

2. Seleksi Substansi

Setelah berhasil melewati tahap seleksi administrasi, tantangan berikutnya adalah seleksi substansi. Bisa dibilang, ini adalah tahap yang paling menentukan karena kamu akan diuji langsung oleh para pewawancara. 

 

Di sini, mereka enggak cuma ingin melihat seberapa layak kamu menerima beasiswa, tapi juga ingin memastikan kalau kamu benar-benar siap dan punya tujuan yang jelas setelah lulus nanti.

A. Apa Itu Seleksi Substansi?

Seleksi substansi LPDP-AAS pada dasarnya adalah tahap wawancara mendalam. Di sini, kamu bakal diuji soal rencana studi, komitmen untuk kembali ke Indonesia, hingga cara berpikir dan kepribadianmu. 

 

Intinya, mereka ingin mengenal kamu lebih dalam dan memastikan bahwa kamu memang pantas menerima beasiswa ini.

 

Jangan kaget kalau di tahap ini pewawancara akan menanyakan hal-hal detail yang mungkin enggak kamu duga sebelumnya. Makanya, persiapan yang matang itu wajib hukumnya!

B. Apa Saja Yang Dibahas di Seleksi Substansi?

Supaya kamu bisa lebih siap, berikut beberapa aspek penting yang akan dibahas dalam seleksi substansi:

 

Verifikasi Data Diri

Wawancara biasanya dimulai dengan perkenalan singkat. Pewawancara akan mencocokkan informasi yang kamu sampaikan dengan CV dan dokumen yang sudah kamu unggah sebelumnya. Jadi, pastikan kamu menguasai data diri kamu sendiri, ya!

 

Rencana Studi

Bagian ini super penting! Kamu harus bisa menjelaskan dengan jelas alasan memilih universitas dan jurusan tertentu. Beberapa hal yang bisa ditanyakan:

    • Kenapa memilih universitas dan jurusan tersebut?
    • Apa relevansinya dengan karier atau kontribusi yang ingin kamu berikan ke Indonesia?
    • Bagaimana sistem pendidikan di kampus tersebut mendukung tujuan belajarmu?

 

Esai Yang Sudah Dikirimkan

Saat pendaftaran, kamu sudah menulis esai tentang komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan kontribusi yang akan kamu berikan. 

 

Nah, di tahap ini, pewawancara akan menggali lebih dalam isi esai kamu. Mereka bisa menanyakan isu-isu yang kamu bahas atau meminta solusi lebih konkret dari ide yang kamu tulis.

 

Komitmen untuk Kembali ke Indonesia

LPDP-AAS ingin memastikan bahwa penerima beasiswa benar-benar akan kembali ke Indonesia dan memberikan dampak positif setelah menyelesaikan studinya. 

 

Jadi, kamu harus punya alasan kuat kenapa ingin kembali dan bagaimana caranya agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat buat Indonesia.

 

Kepribadian dan Cara Berpikir

Di tahap ini, pewawancara akan melihat bagaimana cara kamu berpikir, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Jangan heran kalau mereka tiba-tiba mengajukan pertanyaan di luar dugaan atau meminta pendapatmu tentang suatu isu. 

 

Tujuannya adalah untuk melihat apakah kamu punya pola pikir yang kritis, visioner, dan mampu berkontribusi di masa depan.

Mau Lolos Seleksi Beasiswa LPDP-AAS? Yuk Coba Ikuti Tips Ini!

Mendapatkan Beasiswa LPDP-AAS memang bukan hal yang mudah, tapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Kuncinya? Persiapan yang matang dan strategi yang tepat! 

 

Jangan sampai kamu cuma asal daftar tanpa tahu apa saja yang harus dipersiapkan. Nah, biar peluang kamu makin besar buat lolos, coba ikuti 5 tips berikut ini!

1. Pahami Persyaratan dan Siapkan Dokumen dari Jauh-Jauh Hari

Kalau kamu serius ingin daftar beasiswa ini, jangan tunggu sampai deadline baru mulai ngumpulin dokumen, ya! 

 

Pastikan kamu sudah membaca dan memahami semua persyaratan, mulai dari IPK minimal, sertifikat bahasa, surat rekomendasi, hingga esai yang harus ditulis.

 

Beberapa dokumen seperti sertifikat bahasa (IELTS, TOEFL) dan surat rekomendasi bisa memakan waktu lama untuk didapatkan. Jangan sampai kamu baru sadar di hari terakhir kalau ada yang kurang! 

 

Jadi, buat daftar dokumen sejak awal dan cek satu per satu apakah sudah sesuai dengan ketentuan.

 

Tips:

    • Buat checklist dokumen dan tandai yang sudah lengkap;
    • Pastikan format dokumen sesuai dengan yang diminta (misalnya PDF, ukuran tertentu, dsb.);
    • Kalau perlu sertifikat bahasa, latihan dulu sebelum tes supaya hasilnya optimal.

2. Tulis Esai Yang Kuat dan Berbobot

Esai bukan sekadar formalitas, tapi salah satu faktor penentu yang bisa membuat kamu lolos atau gugur. Di sini, kamu harus bisa menunjukkan visi, komitmen, dan rencana kontribusi yang jelas setelah lulus nanti.

 

Misalnya, saat menulis tentang komitmen kembali ke Indonesia, jangan hanya menulis “Saya ingin kembali dan membangun negeri.” Itu terlalu umum! 

 

Coba lebih spesifik, misalnya: “Saya ingin mengembangkan ekosistem startup di Indonesia dengan fokus pada UMKM berbasis digital, karena saat ini masih banyak UMKM yang kesulitan dalam digitalisasi bisnis mereka.”

 

Semakin jelas dan konkret ide yang kamu tulis, semakin meyakinkan esaimu di mata reviewer!

 

Tips:

    • Jangan asal copy-paste contoh esai dari Internet, ya! Buat yang benar-benar menggambarkan dirimu;
    • Gunakan struktur yang jelas: pembukaan menarik, isi yang kuat, dan penutup yang meyakinkan;
    • Baca ulang dan minta feedback dari orang lain untuk memastikan esai sudah solid.

3. Siapkan Diri untuk Seleksi Administrasi dan Substansi

Seleksi administrasi memang lebih ke soal kelengkapan dokumen, tapi bukan berarti bisa diremehkan. Pastikan tidak ada kesalahan kecil yang bisa membuat aplikasi kamu ditolak, seperti dokumen yang salah upload atau format yang keliru.

 

Setelah lolos administrasi, tantangan sesungguhnya datang di seleksi substansi alias wawancara! Nah, di sini, pewawancara akan menguji rencana studi, komitmen kembali ke Indonesia, serta kepribadian dan pola pikir kamu.

 

Mereka bisa bertanya:

    • Kenapa kamu memilih universitas ini?
    • Bagaimana rencanamu setelah lulus?
    • Apa solusi yang bisa kamu tawarkan untuk isu X di Indonesia?

 

Makanya, jangan asal menjawab, SoB! Pastikan jawabanmu logis, terstruktur, dan sesuai dengan yang sudah kamu tulis di esai.

 

Tips:

    • Latihan wawancara dengan teman atau Mentor supaya lebih percaya diri;
    • Riset tentang universitas dan program studi yang kamu pilih;
    • Siapkan jawaban yang spesifik dan realistis, jangan hanya sekadar “ingin berkontribusi” tanpa rencana yang jelas.

4. Perbanyak Pengalaman dan Kontribusi Sosial

Penerima beasiswa bukan cuma dicari yang pintar secara akademik, tapi juga yang punya jiwa kepemimpinan dan kontribusi nyata di masyarakat. Kalau kamu belum punya pengalaman organisasi atau sosial yang relevan, sekarang saatnya mulai aktif!

 

Misalnya, kalau kamu ingin fokus di Bidang Pendidikan, coba ikut program volunteer sebagai Mentor atau pengajar. Kalau tertarik di Bidang Teknologi, bisa ikut proyek atau komunitas yang mengembangkan solusi digital untuk masyarakat.

 

Hal-hal seperti ini bisa jadi nilai tambah yang membuat aplikasi kamu lebih menarik di mata pewawancara.

 

Tips:

    • Pilih pengalaman yang relevan dengan bidang studi dan rencana kontribusimu;
    • Jangan hanya ikut-ikutan, tapi benar-benar aktif dan punya peran penting dalam kegiatan yang diikuti;
    • Tulis pengalaman ini dengan jelas di CV dan esai untuk menunjukkan bahwa kamu bukan sekadar “omdo“.

5. Tetap Tenang dan Percaya Diri Saat Wawancara

Seleksi wawancara bisa jadi momen yang menegangkan, apalagi kalau ini pertama kalinya kamu menjalani interview serius. 

 

Tapi ingat, pewawancara bukan mencari jawaban yang “benar” atau “salah“, mereka ingin melihat bagaimana cara kamu berpikir dan merespons pertanyaan.

 

Yang penting, jangan panik dan tetap percaya diri. Kalau ada pertanyaan yang sulit, tarik napas dulu, pikirkan sebentar, lalu jawab dengan tenang. Hindari jawaban yang terlalu mengambang atau bertele-tele.

 

Tips:

    • Simulasi wawancara sebelum hari H supaya lebih siap;
    • Jawab dengan jelas, ringkas, tapi tetap berbobot;
    • Ingat bahwa wawancara ini bukan ujian hafalan, jadi fokuslah pada pemahaman dan argumentasi yang kuat.

Sudah Paham Seleksinya? Sekarang Tinggal Gas Persiapan!

Seleksi Beasiswa LPDP-AAS 2025 memang bukan perjalanan yang mudah, tapi kalau kamu tahu alur seleksinya dan sudah mempersiapkan diri dengan baik, peluang untuk lolos pasti lebih besar! 

 

Dari tahap administrasi yang butuh ketelitian hingga seleksi substansi yang menguji wawasan dan komitmenmu, semuanya bisa dilalui asal kamu punya strategi yang tepat. 

 

Jangan lupa juga untuk menulis esai yang kuat, memahami rencana studimu, serta melatih kemampuan komunikasi buat wawancara nanti. Persiapan yang matang adalah kunci suksesnya! Yuk, mulai dari sekarang biar nanti enggak keteteran!

Deadline Beasiswa Mepet? Saatnya Gas Pol Persiapan TOEFL iBT Bareng Kobi!

Udah niat daftar beasiswa, tapi pas cek syaratnya ternyata skor TOEFL iBT masih kurang, SoB? Atau malah belum mulai persiapan sama sekali, padahal deadline udah di depan mata? Tenang, masih ada waktu buat ngejar, kok!

 

Daripada panik mepet-mepet, mending curi start dari sekarang dan kebut belajar dalam 1,5 – 2 bulan bareng Kobi. 

 

Belajarnya nggak bakal asal ngebut aja, karena di Kelas TOEFL iBT Kobi ada pilihan kelas yang bisa disesuaikan sama learning style kamu. Kamu bakal dibantu boost skor TOEFL iBT impian lewat fasilitas keren, seperti:

    • Belajar All Skills dari mulai reading, listening, writing, dan speaking;
    • 2x Prediction tests buat mengukur progres dan memastikan kesiapanmu untuk menghadapi tes sesungguhnya;
    • Personalized feedback jadi kamu bisa dapat saran dan rekomendasi sesuai dengan kebutuhan belajarmu;
    • Live teaching melalui online meeting jadi kamu bisa belajar dari mana saja;
    • Materi pendukung dalam format PPT/PDF, praktis dan mudah diakses kapan saja.
kobi education-seleksi beasiswa lpdp aas-gambar poster toefl ibt untuk artikel seleksi terhadap beasiswa lpdp aas

Jadi, kamu bisa belajar dengan metode yang paling cocok biar progresnya lebih maksimal. Yuk, mulai dari sekarang sebelum makin kepepet!

 

BELAJAR TOEFL IBT BUAT KEJAR DEADLINE BEASISWA

 

Itu dia penjelasan lengkap tentang seleksi Beasiswa LPDP-AAS 2025! Sekarang tinggal siapkan syaratnya, susun strategi, dan gas daftar sebelum deadline-nya lewat. 

 

Semangat ngejar beasiswanya, SoBi!

Daftar Isi

Rekomendasi Artikel
Bingung Persiapan Study Abroad Mulai Dari Mana?

Sini Kobi temenin kamu #KejarBareng kampus dan beasiswa impianmu!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Ingin up to date dengan artikel terbaru Kobi? Yuk subscribe sekarang 👇

Cek privacy policy disini

Ingin up to date dengan artikel terbaru Kobi? Yuk subscribe sekarang. 👇

Cek privacy policy disini