Jenis-Jenis Essay untuk Study Abroad, Serta Tips Menulisnya!

Harus catat nih! Berikut jenis-jenis essay untuk study abroad yang sering digunakan sebagai syarat beasiswa, beserta tips buat nulisnya!

Share:

kobi education-jenis-jenis essay untuk study abroad-gambar orang sedang mengetik essay di laptop warna putih

Scholarship Hunters pasti sudah sangat familiar dengan essay, dong? Yap! Essay merupakan salah satu persyaratan dokumen untuk daftar beasiswa luar negeri. Berdasarkan jenis-jenis essay untuk study abroad, setidaknya ada lima tipenya.

Nah, banyaknya jenis esai kerap membuat banyak Scholarship Hunters bingung dan kesulitan membedakannya. Apakah kamu salah satunya?

Kalau iya, yuk, simak pentingnya esai, jenis-jenis, serta tips membuat esai ciamik untuk daftar beasiswa luar negeri!

Mengapa Seleksi Beasiswa Luar Negeri Perlu Essay?

Tak sedikit beasiswa luar negeri yang mensyaratkan esai. Sebab, esai bisa menjadi gerbang awal penyelenggara beasiswa mengenal siapa kamu, alasanmu ingin kuliah ke luar negeri, hingga rencanamu di masa depan selepas studi, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Untuk menjadi Awardee, memiliki rekam jejak akademik unggul aja enggak cukup. Kamu harus memiliki kemampuan berpikir kritis, komunikasi, sampai visi yang sejalan dengan penyelenggara beasiswa. 

Nah, dari essay lah ketiga komponen tersebut dinilai. Itulah mengapa seleksi beasiswa luar negeri perlu essay, salah satunya guna memastikan bahwa pelamar benar-benar layak menerima scholarship tersebut.

Jenis-Jenis Essay untuk Study Abroad

1. Motivation Letter

Jenis-jenis essay pertama adalah motivation letter. Sesuai namanya, kalau scholarship incaranmu mensyaratkan esai ini, kamu harus bisa menjelaskan alasan atau motivasi untuk mendapatkan scholarship atau melanjutkan studi di program tersebut. 

Setiap pelamar tentu memiliki satu tujuan, yaitu lolos. Maka dari itu, supaya esaimu lebih menarik di mata penyelenggara beasiswa, pastikan hal-hal berikut termuat di dalamnya:

  • Menonjolkan alasan serta motivasi kuat ingin melanjutkan studi di program/jurusan pilihan. Hubungkan juga dengan apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukan.
  • Menyisipkan poin-poin alasanmu ingin melanjutkan studi atau mendapatkan scholarship, lalu cari relevansinya dengan rencana masa depanmu.
  • Tonjolkan kelebihanmu, seperti latar belakang studi, pekerjaan, atau kegiatan tertentu, yang sekiranya dapat menarik penyelenggara beasiswa atau universitas tujuan. Namun, pastikan tidak terlalu berlebihan, ya.

2. Personal Statement

Mirip-mirip dengan motivation letter, hanya saja personal statement lebih banyak menjelaskan mengenai pengalaman unik dan pribadimu sebelumnya serta menjadi motivasi mendapatkan scholarship atau melanjutkan studi di program tersebut. 

Kunci utama dari personal statement adalah keunikanmu. Jadi, tonjolkan pengalaman signifikan, menyentuh, serta memotivasi namun tetap relevan dengan tujuanmu.

3. Study Plan

Sesuai namanya, dalam esai ini mengharuskanmu untuk menulis rencana studi di program atau universitas tujuan.

Pertama-tama, jelaskan alasanmu ingin melanjutkan studi di jurusan tersebut. Sertakan juga argumen kuat mengenai alasanmu harus berkuliah di sana. 

Kemudian, tuliskan juga secara singkat mengenai course atau mata kuliah yang akan diambil jika mendapatkan scholarship atau kuliah di jurusan pilihan.

Terakhir, cari juga benang merah antara latar belakang pendidikan, pengalaman, serta kontribusi yang akan dilakukan di masa depan jika mengambil jurusan tersebut. 

Selain harus mencangkup hal-hal tersebut, pastikan pula bahwa bahasa yang digunakan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya saling berkesinambungan, jelas, dan mudah dipahami, ya.

4. Statement of Purpose

Jenis esai terakhir adalah statement of purpose. Di esai ini, kamu harus bisa menjelaskan alasan memilih melanjutkan studi di jurusan atau program pilihan. Lebih baik lagi, sisipkan juga rencanamu setelah mendapatkan beasiswa atau kuliah di jurusan tersebut. 

Supaya lebih meyakinkan dan menarik, tegaskan relevansi antara kontribusimu saat ini, pengalamanmu di masa lalu, serta kontribusi yang akan dilakukan di masa depan. 

Tips Menulis Essay untuk Daftar Beasiswa Luar Negeri

Setelah mengetahui jenis-jenis essay untuk study abroad, kurang greget rasanya kalau enggak ada tips menulisnya. 

So, berikut adalah tips menulis essay supaya makin dilirik penyelenggara beasiswa:

1. Pahami Diri Secara Mendalam

Tips pertama adalah pahami dengan baik motivasi dirimu, apa tujuan akan dicapai, masalah apa yang ingin diatasi, serta bagaimana kuliah di universitas akan memberikan dampak signifikan dalam hidupmu.

Dengan mengenali dirimu, tentu akan mempermudahmu mengarahkan tujuanmu dan menjadikannya dasar yang kokoh dalam esaimu nanti.

2. Otentik dan Jujur

Sah-sah saja sebenarnya untuk mencari tahu esai dari orang yang berhasil lolos. Namun, bukan berarti kamu harus menyamakan esaimu dengan mereka dengan asumsi kamu akan bisa bernasib sama. Keliru banget ya, guys!

Semua yang kamu tulis dalam esaimu harus benar-benar berasal dari dirimu sendiri. Artinya, dari a-z harus sesuai dengan kenyataan dan pengalamanmu sendiri.

3. Buat Kerangka Esai

Secara umum, essay study abroad terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi, penutup. 

Untuk mempermudah kamu dalam penulisan esai, tuliskan terlebih dahulu kalimat pokok untuk setiap paragraf. Setelah itu, baru lanjutkan dengan menyusun kalimat pendukung dari kalimat pokoknya. 

Setelah selesai cek kembali draft esainya. Pastikan informasi tersampaikan secara runut, terstruktur, tidak loncat-loncat, dan mudah dipahami, ya.

4. Buat Pendahuluan Yang Mencuri Perhatian

Pendahuluan adalah kesempatan emas kamu untuk memikat dan memenangkan hati penyelenggara beasiswa. 

Dengan pendahuluan kuat, tentu akan membuat penyelenggara makin penasaran dan ingin terus membaca esai kamu hingga akhir. Tentunya, hal ini akan menjadi nilai plus kamu dan membuatmu lebih menonjol dibandingkan pelamar lain.

Pertanyaannya, gimana cara membuatnya?

Kamu bisa mulai dengan cerita pribadi yang relevan dan unik, pertanyaan yang menarik rasa ingin tahu, atau kutipan inspiratif. 

5. Jangan Lupa Koreksi

Terakhir, koreksi esaimu secara berulang-ulang. Selain mengoreksi secara mandiri, meminta orang lain membaca dan memberikan masukan terhadap esaimu juga enggak kalah penting, lho. 

Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan insight baru dari sudut pandang pembaca, bisa dari kemenarikan esai, tata bahasa, hingga keterbacaan. Lebih oke lagi jika kamu meminta bantuan mentor atau reviewer berpengalaman untuk membantu dalam pengecekan supaya lebih bagus.

Sudah tahu, dong, apa saja jenis-jenis essay untuk study abroad serta tips menulisnya? Sekarang, waktunya kamu untuk mempraktikannya sendiri.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Daftar Isi

Rekomendasi Artikel

Bingung Persiapan Study Abroad Mulai Dari Mana?

Sini Kobi temenin kamu #KejarBareng kampus dan beasiswa impianmu!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Ingin up to date dengan artikel terbaru Kobi? Yuk subscribe sekarang 👉

Cek privacy policy disini