Rahasia Lolos Essay Beasiswa LPDP 2024, Ga Banyak Orang Tau

kobi education-essay beasiswa lpdp-gambar tampilan essay di layar laptop

Kamu udah nyiapin essay Beasiswa LPDP belum? Pendaftarannya dibuka sebentar lagi, lho! 

 

LPDP mensyaratkan pelamar menulis essay yang memuat komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia. Panjang tulisan dibatasi 1.500-2.000 kata.

 

Nah, gimana caranya menulis esai komprehensif, tapi enggak bikin bosen? Lewat artikel ini, MinBi mau kasih gambaran buat kamu menulis essay. Simak sampai akhir, ya!

Rahasia Sukses Menulis Essay Beasiswa LPDP

1. Tentukan Goal

Kata kunci dari esai LPDP adalah kontribusi.

 

Jadi, pertama-tama, tentukan goal atau tujuan yang jelas. Setidaknya, harus mampu menjawab pertanyaan:

    • Apa goal setelah lanjut studi?
    • Kenapa butuh lanjut studi buat mewujudkan goal ini?
    • Apa yang akan dilakukan selama studi?
    • Apakah goal itu dapat berguna bagi masyarakat?

 

Misalnya, goal-mu adalah mengembangkan budidaya udang ramah lingkungan berbasis teknologi untuk membantu masyarakat pesisir. Maka, untuk mencapainya, kamu harus kuliah jurusan Information Technology di University of California.

 

Enggak harus kontribusi besar, kok. Coba mulai dari daerahmu sendiri. Cari permasalahan di sekitarmu, baik dari segi lingkungan, pendidikan, ekonomi, maupun sosial budaya. Sesuaikan sama minatmu, ya!

 

Ini tips kalau masih no clue mencari goal:

    • Tanya ke Diri Sendiri – Mulai dari pertanyaan: apa hal yang paling aku pedulikan? Apa passion-ku? Adakah sesuatu yang mau aku ubah atau perbaiki?
    • Tanya ke Orang Lain – Perbanyak kenalan dari pengalaman berkesan. Kamu bakal dapat insight baru dari mereka;
    • Perhatikan Sekitar – Bisa jadi, goal itu datang dari lingkungan sekitarmu. Kuncinya, lebih peka sama sekitar.

 

Nah, goal itu dibagi jadi tiga, yaitu:

    • Short Term – Bisa langsung dilakukan setelah lulus studi. Misalnya, melanjutkan project pribadi, ikut volunteer, atau berkarir;
    • Medium Term – Masih berupa rencana, tapi sudah bisa dilakukan. Misalnya, buat gerakan baru, hiring volunteer, dsb;
    • Long Term – Butuh waktu dan usaha lebih besar untuk mewujudkannya. Misalnya, kerja sama dengan pemerintah, buat gerakan nasional, dsb.

 

Ingat, goal enggak harus luar biasa. Minimal berdampak ke daerahmu sendiri. 

 

Kalau sudah menentukan goal, menyusun essay beasiswa bakal jadi lebih mudah.

2. Buat Lebih Personal

Essay bersifat personal. Jadi, isinya harus cerita kamu sendiri

Setiap orang punya pengalaman dan minat berbeda-beda. Kontribusi yang mereka berikan juga bakal beda. 


Tulis essay dengan
jujur. Sentuh mereka dengan minat, pengalaman, serta kontribusi dari dirimu sendiri. 


Enggak ada jaminan pasti lolos beasiswa mengikuti contoh essay Awardee
 sebelumnya. Tapi, contoh dari mereka bisa dijadikan sebagai gambaran menulis. Jangan plagiat, ya!

3. Fokus ke Dampak

Untuk menjelaskan rencana kontribusi, usahakan fokus ke dampak. Ada dua jenis dampak, yaitu:

    • Internal – Buat diri sendiri. Contohnya, karir, kesempatan kerja, pengalaman, serta ilmu;
    • Eksternal – Buat orang lain, terutama masyarakat di lingkungan sekitar.

 

Jelaskan dampak apa yang akan terjadi dengan melakukan kontribusi itu. Usahakan essay lebih fokus ke dampak eksternal

 

Dengan menunjukkan dampak, penyedia beasiswa jadi lebih yakin kalau kamu itu kandidat tepat.

4. KISS (Keep It Short and Simple)

Tulis esai dengan prinsip KISS (Keep It Short and Simple). Artinya, kamu harus menggunakan kalimat pendek dan sederhana. Hindari kalimat panjang yang berbelit-belit agar informasi mudah tersampaikan.

 

Jangan cantumkan terlalu banyak detail. Misalnya, menuliskan semua pencapaian diri sendiri. LPDP lebih suka kalau esai lebih fokus menceritakan kontribusi dan goal untuk masyarakat. 

Bedah Essay Beasiswa LPDP

Isi esai beasiswa LPDP itu apa aja, sih? 

 

Enggak ada aturan baku soal poin-poin penting dalam esai. Kamu bebas eksplorasi sendiri sesuai gaya menulismu. Tapi, aku mau kasih sedikit gambaran buat panduan. Check it out!

Paragraf 1: Introduction

Tarik perhatian penyeleksi dalam waktu tiga detik pertama. Buka esai dengan kalimat kuat dan merepresentasikan tujuan. Gunakan hook berupa angka, kutipan, atau cerita.

 

Pada bagian ini, kamu juga bisa menyebutkan nama lengkap serta jurusan dan kampus sebelumnya.

Paragraf 2: Latar Belakang Diri

Setelah itu, lanjut perkenalkan diri secara singkat dan padat. Sebutkan pencapaian tanpa overselling atau melebih-lebihkan. 

 

Mulai ceritakan dari pendidikan sebelumnya. Lalu, perjalanan karier setelah lulus. Jelaskan tanggung jawabmu di perusahaan itu.

 

Kemudian, ceritakan kegiatan volunteer yang pernah diikuti. Punya prestasi atau penghargaan? Cantumin aja!

 

Kamu juga bisa menuliskan cerita soal keluarga atau hal-hal pribadi, asal masih relevan dengan topik esai.

 

TIPS: Hindari menulis terlalu panjang pada bagian ini. Usahakan tetap relevan dengan goal.

Paragraf 3: Rencana Studi, Rencana Pasca Studi, dan Rencana Kontribusi di Indonesia

Angkat permasalahan di Indonesia yang menurutmu urgent buat diselesaikan. Sambungkan permasalahan itu dengan goal, mulai dari short-term, medium-term, dan long-term. 

 

Kemudian, sebutkan program studi dan kampus pilihan. Hubungkan studi itu dengan rencana setelah lulus. 

 

Jawab pertanyaan, Kenapa program studi dan kampus ini cocok buat mencapai goal kamu?

 

Tunjukkan bahwa kamu serius dan sudah riset program studi tujuan. Jika perlu, sebutkan Dosen atau mata kuliah yang pengen banget kamu incar.

 

Paragraf 4: Penutup

Penutup itu sama pentingnya dengan pembuka. Bikin closing statement yang meyakinkan penyeleksi beasiswa.

 

Penutup bisa berupa harapan dan impian buat Indonesia. Tekankan lagi bahwa Beasiswa LPDP berperan dalam mewujudkan impian itu. 

Don'ts and Do’s Menulis Esai

Udah siap menulis? Eits, kamu harus tahu don’ts and do’s menulis esai biar enggak salah langkah!

Don’ts

Do’s

Menulis esai yang dramatis biar auto lolos.

Boleh angkat cerita personal, tapi tetap berdasarkan fakta dan jujur. Plus, relevan sama topik esai.

Tulis esai panjang dan super lengkap. Menggunakan kalimat-kalimat panjang biar semua cerita tersampaikan.

Perhatikan ketentuan jumlah kata. Cantumkan informasi dan pencapaian relevan. Cukup ambil 1-2 pencapaian yang ada di CV.

Meniru contoh esai dari Awardee, biar ketularan lolos.

Ingat, esai itu personal. Jadikan contoh dari mereka sebagai panduan, bukan bahan jiplakan. 

Bikin esai mepet-mepet deadline.

Berikan waktu minimal 1 bulan buat menulis esai, biar hasilnya lebih maksimal.

Setelah menulis, langsung kirim karena udah yakin.

Revisi, revisi, revisi! Hindari kesalahan ejaan, typo, bahkan poin-poin dalam isi. Selain revisi sendiri, minta bantuan orang lain buat proofread. Kalau enggak ada teman yang bisa bantu, coba cari jasa proofread. Kamu juga bisa sekalian minta feedback dari esai.

Karena pendaftaran dibuka sebentar lagi, pastikan kamu udah mulai siapin essay Beasiswa LPDP, ya! 

 

Jangan lupa persiapkan berkas-berkas lainnya, seperti surat rekomendasi, CV, dan Sertifikat TOEFL/IELTS. Semoga berhasil!