Awal tahun semakin dekat, SoB, artinya pembukaan Beasiswa LPDP tinggal hitungan minggu!
Yap, berdasarkan timeline tahun lalu, LPDP akan kembali buka pendaftaran Januari-Februari tahun depan, lho.
Selain nulis esai, siapkan juga berkas, termasuk jawaban untuk pertanyaan -pertanyaan di formulis aplikasi jauh-jauh hari, ya.
Biar enggak bingung pas waktu aplikasinya dibuka, yuk, cek 8 contoh penilaian diri LPDP ini untuk bantu kamu lebih siap dan percaya diri untuk daftar!
Sekilas Tentang Beasiswa LPDP Yang Bisa Bantu Kamu Kuliah di Berbagai Pilihan Negara!
Beasiswa LPDP adalah salah satu program beasiswa fully funded paling bergengsi di Indonesia yang bisa jadi pintu gerbang kamu untuk lanjut study abroad S2 atau S3, baik di dalam maupun luar negeri.
LPDP setiap tahunnya membuka pendaftaran dalam 2 tahap, SoB. Tahap pertama biasanya pada Januari–Februari, dan tahap kedua dibuka dari Juni–Juli.
Jadi, kalau kamu berencana apply di tahun 2025, harus selalu update dan cari tahu pengumuman timeline resminya ketika sudah diumumkan, ya!
LPDP punya misi besar untuk mencetak pemimpin masa depan Indonesia, jadi enggak heran kalau seleksinya terkenal ketat dan kompetitif.
Tapi, enggak cuma itu yang bikin LPDP menarik, karena cakupannya juga lengkap banget! Benefit yang bisa kamu dapatkan, yaitu:
- Biaya pendaftaran universitas;
- Penanggungan biaya kuliah secara penuh;
- Biaya perjalanan ke dan dari lokasi studi;
- Biaya pengurusan aplikasi visa ke negara tujuan;
- Dana untuk kebutuhan awal kedatangan (settlement allowance);
- Tunjangan biaya hidup bulanan;
- Bantuan biaya untuk pembelian buku;
- Dukungan dana untuk penelitian tesis atau disertasi;
- Biaya untuk menghadiri seminar internasional;
- Dana untuk mempublikasikan jurnal internasional;
- Asuransi kesehatan selama masa studi;
- Bantuan dana untuk mengikuti kompetisi internasional;
- Tunjangan kebutuhan keluarga (khusus untuk S3);
- Dana darurat untuk situasi tak terduga (jika diperlukan).
Dengan Beasiswa LPDP, kamu pasti bisa lebih fokus menyelesaikan studi dengan baik. Karena berbagai biaya kebutuhan study abroad kamu akan dibantu, bahkan full ditanggung oleh LPDP!
Contoh Penilaian Diri LPDP Yang Bisa Kamu Jadikan Referensi!
Mulai tahun 2021, Personal Statement LPDP berubah format menjadi penilaian diri. Ada delapan pertanyaan yang harus kamu isi langsung di formulir pendaftaran, SoB.
Biar kamu enggak bingung dan punya gambaran jelas, yuk, cek 8 contoh penilaian diri LPDP dari beberapa Awardee Beasiswa LPDP yang bisa jadi referensi untuk daftar di tahun depan!
1. Sebutkan Kekuatan/Kelebihan (Strong Point) Yang Anda Miliki
Pertanyaan pertama di contoh penilaian diri LPDP ini cara menjawabnya enggak perlu mengikuti satu aturan, SoB.
Kamu bisa menjawabnya dalam bentuk poin-poin atau kalimat, tergantung kenyamananmu. Yang penting, pastikan jawabanmu singkat, jelas, dan menggambarkan dirimu dengan baik.
Yuk, cek contoh penilaian diri LPDP untuk pertanyaan ini, baik dalam bentuk kalimat maupun poin, biar kamu lebih kebayang cara jawabnya!
Contoh 1
“Kelebihan saya adalah memiliki komitmen yang tinggi dan dapat bekerja di dalam tim. Pada saat S1 saya memiliki pengalaman berbagai kegiatan organisasi atau kepanitiaan di kampus, serta berbagai proyek penelitian bersama Dosen. Dimana kegiatan-kegiatan tersebut itu sangat menjunjung tinggi sebuah komitmen dan keahlian bekerja di dalam tim.”
Sumber: Ufairanisa Islamatasya (Awardee LPDP 2022)
Contoh 2
|
Sumber: Ayu Furoidah (Awardee LPDP 2021)
2. Sebutkan Kekurangan/Kelemahan (Weak Point) Yang Ada Miliki
Enggak perlu takut atau menyangkal kelemahan yang kamu miliki, SoB. Justru, penting untuk jujur dan realistis dalam menjawab pertanyaan ini.
Tapi jangan berhenti di situ, pastikan juga kamu menjelaskan langkah-langkah yang sudah atau akan kamu lakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut.
Yuk, lihat contoh penilaian diri LPDP untuk pertanyaan ini:
“Dalam kondisi tekanan tertentu, saat melakukan pekerjaan, saya cenderung mengerjakannya dengan terburu-buru dan tidak tenang. Hal ini tentu membuat saya ceroboh. Saya telah menyadari hal ini dan berusaha mengatasinya. Saya mencoba lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu, serta membuat jadwal atau target pengerjaan agar lebih tertata. Dengan melakukan hal-hal tersebut, sekarang saya bisa lebih mengontrol emosi dan pikiran saya, saat mengerjakan suatu pekerjaan di dalam tekanan. Sehingga, hasil yang saya peroleh bisa maksimal.”
Sumber: Ufairanisa Islamatasya (Awardee LPDP 2022)
Kalau kamu masih kurang pede waktu menjelaskan kekurangan yang sebenarnya bisa jadi poin keunggulan dari cara kamu menyelesaikan masalahnya, tenang aja, SoB! Kamu bisa banget minta bantuan lewat Proofreading Kobi!
“Emang gimana caranya, MinBi?”
Simple! Proofreading Kobi siap bantu membuat jawaban kamu supaya lebih jelas dan terstruktur.
Jadi, enggak perlu pusing sendiri lagi. Yuk, langsung aja minta rekomendasi perbaikan Proofreader Kobi biar jawabanmu makin ciamik!
3. Pengalaman Membanggakan
Di pertanyaan ini, jangan cuma fokus pada hasil pencapaian yang membuat kamu bangga, ya SoB. Yang lebih penting adalah menceritakan prosesnya.
Misalnya, bagaimana kamu menghadapi tantangan, perjuangan, dan pengorbanan yang kamu lakukan sampai akhirnya mencapai target tersebut.
Pada saat kuliah, saya dan keluarga sempat mengalami krisis keuangan. Apalagi saat itu saya dan adik saya sedang berkuliah secara bersamaan. Saya kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) dan adik saya kuliah di Universitas Andalas (UNAND). Sebagai anak pertama yang memiliki rasa tanggung jawab dan rasa ingin membantu orang tua, saya mencari alternatif keuangan dengan menjadi Guru les privat. Namun, saat itu kesulitan bagi saya untuk mendapatkan siswa-siswa yang akan diajarkan. Kebetulan, ada teman saya yang tertarik menjadi Guru les privat juga. Akhirnya, saya bekerja sama dengan teman saya membuat poster kecil dengan mengandalkan desain sederhana yang dibuat melalui Ms. Word dan membagikan poster kecil tersebut ke sekolah terdekat dengan USU. Alhamdulillah, saya dan teman saya mendapatkan beberapa panggilan telepon oleh orang tua siswa dan mulai mengajar siswa-siswa tersebut dalam waktu dekat. Saya juga dapat menambah biaya saya dan adik saya serta meringankan sedikit beban orang tua. Pengalaman ini adalah pengalaman membanggakan bagi saya dan tidak pernah terlupakan. Usaha dan kerja keras yang saya lakukan benar-benar membuahkan hasil. Selain itu, saya dapat membagikan ilmu yang saya miliki kepada siswa-siswa les privat saya. |
Sumber: Miyuki Yunisa (Awardee LPDP 2023)
Nah, contoh penilaian diri LPDP ini bisa dengan jelas menggambarkan kegigihan dan dedikasi selama prosesnya, bukan sekadar menonjolkan hasil akhirnya saja.
Baca Juga Artikel Ini: 6 Contoh Essay Beasiswa LPDP, AAS, dan GKS untuk di 2025!
4. Pengalaman Kurang Membanggakan
Untuk bagian ini, penting untuk dijawab dengan jujur dan reflektif, SoB. Jelaskan kenapa pengalaman tersebut kamu anggap kurang membanggakan.
Tapi jangan berhenti di situ. Jelasin juga pelajaran apa yang kamu dapatkan dari pengalaman tersebut dan bagaimana hal itu membantumu berkembang, seperti contoh penilaian diri LPDP satu ini!
Ketika saya berhadapan dengan seorang klien yang cukup kritis dan saya tidak dapat membuktikan secara benar data perhitungan hasil dari yang saya temukan secara langsung kepada beliau, saya merasa kosong dan gagal menjadi seorang konsultan karena saya merasa ilmu saya sangat jauh dan belum cukup untuk menjadi konsultan.
Di saat itulah hati saya lebih tergerak dan semakin yakin untuk melanjutkan studi karena saya meyakini bahwa seseorang akan lebih dinilai karena keilmuannya. Hal tersebut menjadikan saya merasa belum dapat membuktikan bahwa dengan latar belakang saya yang berbeda, saya masih bisa bertahan dan berperan dengan sebaik-baiknya dalam bidang keilmuan yang berbeda. |
Sumber: Ayu Furoidah (Awardee LPDP 2021)
5. Hal Terakhir Yang Diajarkan Pada Diri Sendiri
Jawaban untuk pertanyaan ini bisa kamu ambil dari pengalaman yang memberikanmu valuable lessons, entah itu nilai kehidupan, perspektif baru, atau skills tertentu yang kamu ajarkan ke diri sendiri.
Dengan cara ini, jawabanmu akan terasa lebih personal dan menunjukkan bagaimana kamu terus berproses dan berkembang.
Hal terakhir yang saya ajarkan pada diri saya sendiri adalah tentang bagaimana saya memaknai kontribusi dan pengabdian. Jauh sebelum menjadi salah satu alumni LPDP, saya telah memutuskan untuk berkontribusi melalui ranah pendidikan dan pengembangan riset. Oleh sebab itu, saya memilih menjadi seorang pendidik di sebuah institusi di Sumatera Utara.
Selama menjalani misi mulia di tempat ini, kerap sekali lawan diskusi saya berkomentar dan bertanya kenapa saya mau kembali dan berkarir di institusi tersebut. Karena dari kacamata mereka, saya mampu mendapatkan yang jauh lebih baik dari apa yang sudah saya jalani sekarang. Hal ini beberapa kali terjadi, dan saya hanya diam atau tersenyum.
Hingga akhirnya, pada suatu sore, saya sedang menonton film The Lion King dan menemukan sebuah dialog yang mewakili isi hati terdalam saya dan mampu meyakinkan diri saya kembali tentang makna dari sebuah kontribusi. Dialog ini terjadi saat Mufasa yang merupakan raja singa memberikan nasihat pada anaknya, Simba. Dialognya adalah “While others search for what they can take, a true king searches for what he can give.”
Benar sekali, bagaimana menjadi seorang pendidik sejati adalah hal yang terakhir kali saya ajarkan pada diri sendiri. Bagaimana menjadi pendidik yang fokus memberi, mengayomi, dan membimbing dengan tulus tanpa pamrih adalah hal yang terus-terusan saya ajarkan pada diri dan tak boleh saya lupakan seumur hidup. |
Sumber: Rica Asrosa (Awardee LPDP 2021)
6. Kesalahan Yang Pernah Dilakukan Selama Bekerja/Belajar
Hal penting selain menceritakan kesalahan yang pernah kamu lakukan, adalah menceritakan gimana caranya kamu mengatasi masalah itu.
Mulai dari apa yang terjadi, apa dampaknya, dan langkah konkret yang kamu lakukan untuk memperbaikinya.
Setelah wisuda sarjana di awal tahun 2018, saya mendapat kesempatan untuk bekerja paruh waktu sebagai seorang guru Bahasa Inggris di suatu tempat kursus di kota Medan. Selama bekerja, kesalahan yang pernah saya lakukan adalah ketika saya pernah memaksakan target belajar dan mengajar kepada anggota-anggota tim guru dan pengajar. Saat itu saya merasa progress belajar mengajar para murid masih lamban dan tidak menunjukkan suatu peningkatan sehingga saya bersikeras untuk mengubah strategi dan metode belajar mengajar yang sudah ada.
Namun, hal itu tidak semudah yang saya pikirkan untuk diterima oleh semua orang dan membuat hubungan saya dengan yang lain menjadi sedikit canggung. Akhirnya, setelah saya berdiskusi dengan supervisor dan mencari solusi bersama, saya meminta maaf kepada seluruh tim dan mengajak bersama-sama merevisi kurikulum, metode dan cara pembelajaran yang lebih efektif dan komprehensif. |
Sumber: Rica Asrosa (Awardee LPDP 2021)
Jawaban seperti contoh dari awardee ini memberikan gambaran kalau kamu punya akuntabilitas, problem-solving skills, dan bisa terus belajar dari pengalaman.
7. Tugas di Luar Lingkup Yang Seharusnya
Pertanyaan ini menilai bagaimana kamu beradaptasi dengan situasi yang di luar ekspektasi. Kamu bisa menggunakan Konsep 5W+1H (what, why, who, when, where, how) untuk menjelaskan pengalamanmu ini.
Ceritakan apa tugas tersebut, kenapa kamu harus mengerjakannya, dan bagaimana kamu menghadapi tantangan itu. Jelaskan juga siapa yang terlibat, serta kapan dan di mana kejadian itu terjadi.
Enjoying learning new things and seeking out new learning opportunities is one of my principal life. But to do tasks, not in my job description is one thing that I have to consider as well whether this job will impact my future career or not. I had worked as a research assistant in the Ecobiomaterial Research Group led by my Thesis Supervisor from 2019 to 2020. In my job description, my responsibility was to conduct research by finding the best method to produce nanocellulose from Purun Tikus. Approximately one month later, he offered me to write a book about bioethanol, draft and submit patents and correct students’ scripts. Besides, I also designed book covers and shirt designs for our research group identity. I agreed to do these tasks that can level up the important skills to be a researcher, especially analytical and critical thinking. I believe that the higher our analytical skills would be, the better we can produce research results. |
Sumber: Nurwahidah (Awardee LPDP 2021)
Dengan penjelasan seperti contoh penilaian diri LPDP di atas, jawabanmu bakal jadi lebih terstruktur dan menunjukkan kemampuanmu untuk beradaptasi dengan perubahan yang mungkin enggak terduga.
8. Sebutkan Hal Pembeda Dari Yang Lainnya
Nah, pertanyaan ini bisa jadi kesempatan kamu untuk menunjukkan unique value yang bikin kamu standout sebagai kandidat Penerima Beasiswa LPDP, SoB.
Kamu bisa ceritakan background, keahlian, atau pengalaman unik yang kamu miliki dan bagaimana hal itu bisa memberi kontribusi besar, baik selama studi maupun setelah lulus nanti.
Everyone can be a leader, but not everyone is willing to take a risk being a leader for something that they have no experience in before, and that is what differentiates me from others. I am a leader and a risk-taker at the same time. My leadership skills stood out when I created a small business that I had no prior experience in. That business involved selling practical boxes that helped students easily organize and prepare their practical equipment. Before starting the business, I conducted market analysis and arranged a business plan. To make the business viable and sustainable, I collaborated with my friends, inviting them to invest or join in executing the plans. My team consisted of three people: my older brother, who served as the material supplier; a Product Developer and Marketer; and a driver to handle product pickups. Together, we shared responsibilities effectively. Remarkably, the business faced no significant obstacles, and our revenue steadily increased from 2015 to 2019. Another example of my leadership experience is when I worked as the Chief Executive for a TOEFL ITP Preparation Program, which was organized for the first time by Himamia “Redoks” at FMIPA ULM Banjarbaru (August 1–31, 2018). This event was a collaboration with Benraya English Course, a renowned institution in Kampung Inggris, Kediri, East Java. I initiated the program after identifying the absence of TOEFL preparation opportunities for students, despite the faculty’s higher standard TOEFL requirement (450) compared to other faculties. I proposed the idea to my organization’s committee, navigating different perspectives and misunderstandings over the program’s goals. To address this, I introduced a discussion system where members could present their views, while others could provide feedback to harmonize ideas and reach a win-win solution. This approach proved effective and fostered trust within the team, leading to a collaborative decision. Once the team was formed, I took charge of leading various divisions, including the secretary, treasurer, event division, logistics, and public relations. The most challenging part was negotiating with university officials, including the head of the chemistry program, the Dean of FMIPA ULM, and UPT Laboratorium Bahasa. By presenting a clear background and purpose for the program, we secured their approval and full support, especially from the dean. The program concluded successfully, earning high praise. Even after a year, Ratna Mei, the Owner of Benraya English Course, reached out to propose further collaborations and offered me a tutoring role, proving the program’s mutual benefits and impact. To sum up, my leadership experiences in both business and academic projects demonstrate my ability to lead and take calculated risks. These skills have not only contributed to my personal growth but will also be invaluable in my future career as a Researcher, where leading a research team will be an essential part of my responsibilities. |
Sumber: Nurwahidah (Awardee LPDP 2021)
Ohiya, pertanyaan-pertanyaan ini bisa banget kamu isi pakai Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, SoB. Kalau rencanamu kuliah ke luar negeri, biasanya sih banyak yang pilih jawab pakai Bahasa Inggris biar sekalian latihan.
Nah, kalau kamu juga ada rencana study abroad, kamu bisa coba isi formulirnya dengan bahasa Inggris juga, sekalian buat asah writing skill kamu!
Selain writing skill, supaya listening, reading, dan speaking kamu juga bagus buat boost skor IELTS, kamu bisa ikut IELTS Private Kobi!
Kamu bakal belajar IELTS one-on-one bareng Expert Tutor yang kasih feedback khusus dan saran improvement buat kebutuhanmu. Yuk, mulai persiapan IELTS dari sekarang!
Itu dia contoh penilaian diri LPDP yang bisa kamu jadikan referensi untuk persiapan dari sekarang, SoB. Jadi, pas mengisi formulir aplikasi nanti, kamu udah punya gambaran jelas tentang cara menjawabnya!
Cari Beasiswa Selain LPDP untuk Study Abroad? Ini 6 Alternatifnya!
Kalau kamu lagi cari beasiswa selain LPDP untuk melanjutkan S2 atau S3 di luar negeri, ada banyak pilihan yang bisa kamu pertimbangkan, lho, SoB!
Yuk, cek apa aja alternatifnya dan mulai persiapan study abroad-mu dari sekarang!
1. Turkiye Burslari Scholarship
Pendaftaran: 10 Januari – 20 Februari 2025
Pilihan Negara: Turki
Turkiye Burslari Scholarship adalah program beasiswa penuh dari Pemerintah Turki untuk mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia, yang ingin melanjutkan Studi S1, S2, atau S3 di Turki.
Apa aja keuntungannya? Banyak, banget, SoB!
- Biaya kuliah sepenuhnya ditanggung;
- Kebebasan memilih hingga 12 universitas melalui aplikasi online;
- Kursus Bahasa Turki gratis selama satu tahun;
- Tiket pesawat ekonomi untuk keberangkatan ke Turki dan pulang ke negara Indonesia;
- Tunjangan biaya hidup bulanan;
- 1.700 TL (± Rp900 ribu) untuk S1;
- 2.400 TL (± Rp1,2 juta) untuk S2;
- 3.000 TL (± Rp1,6 juta) untuk S3;
- Akomodasi berupa asrama mahasiswa untuk S1, serta asrama untuk mahasiswa S2/S3 di tahun pertama dan tunjangan 2.000 TL (± Rp1 juta) untuk akomodasi tahun berikutnya;
- Asuransi kesehatan untuk memastikan kebutuhan medis-mu selama studi terjamin.
Kamu juga enggak perlu punya pengalaman kerja, enggak wajib punya LoA dulu untuk daftar, dan enggak ada kewajiban untuk kembali ke Indonesia setelah lulus, lho.
2. Australia Awards Scholarship (AAS)
Perkiraan Pendaftaran: 1 Februari–30 April 2025
Pilihan Negara: Australia
Kalau tujuan S2 atau S3 kamu ke Australia, Australia Awards Scholarship (AAS) jadi pilihan favorit tiap tahun.
Beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Australia ini enggak cuma fully funded, tapi juga kasih banyak benefit bahkan sebelum kamu berangkat ke Australia, lho! Berikut cakupannya:
- English for Academic Purposes (EAP) training allowance untuk membantu persiapan sebelum studi;
- Tiket pesawat domestik pulang-pergi dari tempat tinggal ke lokasi pelatihan EAP;
- Biaya aplikasi visa dan proses pengajuannya;
- Support untuk pengurusan visa keluarga;
- Pembiayaan untuk pemeriksaan kesehatan dan rontgen;
- Asuransi kesehatan selama masa studi;
- Konsultasi langsung dengan universitas di Australia untuk mempermudah proses adaptasi;
- Dukungan penuh selama proses aplikasi, penempatan di universitas, hingga keberangkatan ke Australia;
- Tiket pesawat ekonomi pulang-pergi dari Indonesia ke Australia;
- Full tuition fee coverage untuk biaya kuliah;
- Tunjangan hidup yang diberikan setiap dua minggu;
- Program orientasi akademik sebelum perkuliahan dimulai;
- Biaya untuk akomodasi;
- Bantuan pembiayaan untuk buku dan kebutuhan studi lainnya;
- Program tutorial jika mengalami kesulitan selama masa perkuliahan;
- Dana untuk penelitian lapangan (jika diperlukan);
- Biaya perjalanan ke Indonesia untuk reuni keluarga (pulang kampung).
Baca Juga Artikel Ini: 10 Tips Beasiswa AAS Buat Kamu Yang Mau Daftar di 2025!
3. Global Korea Scholarship (GKS) Graduate Degrees
Perkiraan Pendaftaran: Februari–Maret 2025 (Embassy Track) & Februari–April 2025 (University Track)
Pilihan Negara: Korea Selatan
Global Korea Scholarship (GKS) adalah beasiswa fully funded yang ditawarkan oleh Pemerintah Korea Selatan dan NIIED (National Institute for International Education).
Kamu bisa ambil Studi S1, S2, S3, maupun program riset di berbagai universitas Korea Selatan, seperti Seoul National University (SNU), Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Korea University.
Keuntungan Beasiswa GKS:
- Biaya kuliah sepenuhnya ditanggung;
- Tiket pesawat pulang-pergi kelas ekonomi;
- Tunjangan bulanan sebesar 1 juta KRW (± Rp11,8 juta) untuk program S2/S3, dan 1,5 juta KRW (± Rp17,7 juta) untuk program riset;
- Settlement allowance saat sampai di Korea Selatan sebesar 200.000 KRW (± Rp2,3 juta);
- Language grants (uang bonus tambahan) sebesar 100.000 KRW (± Rp1,1 juta) per bulan, khusus untuk yang memiliki TOPIK minimal Level 5;
- Asuransi kesehatan untuk selama masa studi;
- Biaya kursus Bahasa Korea selama satu tahun.
Dengan cakupan yang lengkap seperti ini, enggak heran GKS jadi salah satu beasiswa yang paling selalu jadi incaran Scholarship Hunters!
4. MEXT Scholarship
Perkiraan Pendaftaran: April–Mei 2025 (untuk S1) & April 2025 (untuk S2/S3)
Pilihan Negara: Jepang
Kamu punya target kuliah di Jepang tahun 2025? MEXT Scholarship, beasiswa yang dibiayai oleh Pemerintah Jepang bisa jadi jalan untuk mewujudkan goals itu, SoB!
Beasiswa ini didesain untuk mendukung pelajar internasional, termasuk Indonesia, untuk melanjutkan pendidikan di berbagai jenjang, mulai dari S1, S2, S3, hingga program riset.
Keuntungan yang bisa kamu dapatkan sebagai Awardee MEXT Scholarship:
- Biaya pendidikan penuh, termasuk tuition fee dan kursus Bahasa Jepang selama satu tahun;
- Tunjangan bulanan sebesar ¥117.000 (± Rp12,3 juta) untuk kebutuhan sehari-hari;
- Tiket pesawat ekonomi pulang-pergi dari Indonesia ke Jepang;
- Pembiayaan untuk pengurusan visa pelajar.
5. Beasiswa Indonesia Maju (BIM)
Perkiraan Pendaftaran: Mei–Juni 2025
Pilihan Negara: Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Singapura, dan negara lainnya
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) adalah program beasiswa untuk S1 dan S2, yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bisa bantu mewujudkan target study abroad-mu di 2025.
Selain bisa dipakai untuk kuliah di berbagai universitas top dunia, kamu juga bisa dapetin benefit, seperti:
- Biaya pendidikan full ditanggung oleh beasiswa;
- Stipend yang diberikan per bulan sebagai bantuan kebutuhan hidup;
- Tiket pesawat keberangkatan di awal periode dan kepulangan di akhir periode;
- Biaya aplikasi visa pelajar ke negara tujuan;
- Tunjangan buku;
- Biaya skripsi;
- Settlement fee atau biaya kedatangan;
- Asuransi kesehatan;
- Dana darurat.
6. Chevening Scholarship
Perkiraan Pendaftaran: Augustus–November 2025
Pilihan Negara: Inggris Raya (UK)
Chevening Scholarship adalah beasiswa fully funded dari Pemerintah Inggris yang ditujukan untuk pelajar internasional, termasuk Indonesia, yang ingin melanjutkan Studi S2 di UK.
Setiap tahunnya, beasiswa ini mencari kandidat dengan leadership skills yang mampu membawa perubahan dan memberikan dampak positif, baik selama studi maupun setelah lulus.
Benefit yang diberikan:
- Biaya kuliah penuh, dengan batas maksimum untuk MBA (Master of Business Administration) sekitar Rp447,6 juta;
- Tiket pesawat kelas ekonomi dari negara asal dan sebaliknya;
- Tunjangan keberangkatan dan kedatangan di UK;
- Tambahan tunjangan perjalanan;
- Pemberian stipend setiap bulan untuk biaya hidup dan akomodasi (besaran tergantung lokasi universitas);
- Biaya pengurusan visa pelajar;
- Kontribusi hingga £75 (sekitar Rp1,5 juta) untuk tes Tuberkulosis (jika diperlukan).
Banyak banget, kan, SoB benefit-nya? Pasti sangat membantu buat mewujudkan mimpi kamu untuk study abroad ke UK!
Sudah Siap Jawab Penilaian Diri LPDP? Yuk Mulai Persiapkan dari Sekarang!
Penilaian diri Beasiswa LPDP adalah bagian penting dari proses seleksi yang memberikan kamu peluang untuk menonjolkan kepribadian, motivasi, dan keunggulanmu sebagai kandidat.
Dengan memahami jenis pertanyaan dan contoh jawaban yang relevan, kamu bisa menyusun jawaban yang lebih clear dan terstruktur.
Yuk, manfaatkan waktu untuk mulai memikirkan dan menyusun jawaban pertanyaan-pertanyaan Penilaian Diri dari sekarang!
Baca Juga Artikel Ini: 13 Pertanyaan Wawancara LPDP dan 7 Tips Menghadapinya!
Boost Skor IELTS Sebelum Gas Daftar LPDP!
Mumpung masih ada waktu sebelum pendaftaran LPDP dibuka, yuk manfaatin akhir hingga awal tahun buat boost skor IELTS-mu di IELTS Private Class Kobi!
Tapi bingung atur jadwal belajarnya? Apalagi udah ada rencana liburan sama keluarga? Tenang aja, SoB, di kelas ini, kamu bisa atur jadwal belajar IELTS sesuai kebutuhanmu!
Dengan total 21 jam total belajar 1-on-1, kamu juga akan mendapatkan:
- Belajar All Skills IELTS supaya kamu bisa kerjakan semua bagian tes dengan percaya diri;
- Personalized feedback yang spesifik buat bantu kamu improve sesuai kebutuhanmu;
- 2x IELTS prediction test, untuk tahu skill mana yang masih perlu ditingkatkan dan ngukur kesiapanmu buat ambil tes official.
Yuk, SoB, udah enggak bisa nunda-nunda lagi buat persiapan IELTS, nih! Mulai sekarang biar bisa boost skor, lebih pede daftar beasiswa, plus kampus impianmu!