Kelulusan SMA semakin dekat, tapi kamu masih galau mau ambil jurusan kuliah apa? No worries, Sob! MinBi punya sederet tips memilih jurusan S1 buat kamu, nih!
Â
Memilih jurusan kuliah enggak boleh asal-asalan, lho, SoBi! Kalau salah pilih jurusan, kamu bakal ngerasa kurang menikmati dalam menjalani perkuliahan. Maka dari itu, jurusan kuliah yang akan kamu pilih harus dipikirkan matang-matang, ya!
Â
Mau tahu cara pilih jurusan kuliah yang tepat? Ikuti panduannya di artikel ini, yuk!
Tips Memilih Jurusan S1 untuk Anak SMA
1. Kenali Minat Belajar
Pertama-tama, cari tahu mata pelajaran yang kamu minati dan kuasai.Â
Â
Misalnya, kamu suka mata pelajaran Ekonomi dan ingin mempelajarinya lebih dalam khususnya tentang Pemasaran. Maka, kamu dapat mempertimbangkan Jurusan Bisnis, Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication), Pemasaran Digital (Digital Marketing), dan Manajemen Pemasaran.
Â
Enggak harus mata pelajaran kesukaan juga boleh, lho! Misalnya, kamu tertarik banget sama luar angkasa atau suatu planet. Kamu dapat mempertimbangkan Jurusan Astronomi, Astrofisika, dan Geofisika.
Â
Biar lebih mudah, coba jawab pertanyaan ini:
- Apa mata pelajaran kesukaanmu?
- Apa hal yang paling ingin kamu tahu?
- Adakah keterampilan yang kamu kuasai dan ingin mempelajarinya lebih dalam lagi? Misalnya, kamu suka belajar Bahasa Inggris dan ingin lebih jago lagi;
- Adakah sosok yang kamu idolakan dan ingin menjadi seperti dia? Misalnya, kamu suka Ibu Sri Mulyani, dan ingin menjadi Menteri Keuangan seperti beliau, maka kamu memilih Jurusan Keuangan.
2. Pertimbangkan Rencana Karier
Yap, pilihan jurusan enggak bisa cuma berdasarkan minat atau kesukaanmu aja, Sob! Ada hal penting yang harus dipertimbangkan lagi, yaitu rencana karier.
Â
Coba pikirkan, kira-kira lima tahun ke depan kamu membayangkan dirimu menjadi siapa? Seorang Dokter, Guru, Pengacara, atau Arsitek? Adakah profesi yang menjadi cita-citamu?Â
Â
Pertimbangkan juga prospek kerjanya, ya! Mulai dari tingkat kesulitan mendapatkan profesi itu, jenjang karier, gaji, dan lain-lain.
Â
Agar lebih terarah, kamu bisa membuat alur karier impian, lho!Â
Â
Misalnya, kamu ingin menjadi dokter anak. Maka, kamu perlu mengambil Jurusan S1 Kedokteran selama 4 tahun. Kemudian, lanjut Koas dan internship selama 1,5–2 tahun.Â
Â
Setelah itu, ambil pelatihan spesialis anak untuk mendapatkan lisensi atau sertifikasi. Lanjut program wajib kerja spesialis anak selama 1 tahun. Barulah kamu menjadi Dokter Anak.
Â
Dengan alur karier ini, kamu akan tahu seberapa besar tantangan yang harus dihadapi dalam jurusan pilihanmu
3. Eliminasi Jurusan
Melakukan eliminasi jurusan membantu mempersempit pilihanmu ke jurusan yang benar-benar sesuai dengan apa yang kamu cari dalam karier dan kehidupan pribadimu.
Â
Caranya, buat daftar jurusan yang menjadi minat dan sesuai dengan rencana kariermu.Â
Â
Kita akan coba mengeliminasi jurusan-jurusan yang sebenarnya enggak begitu cocok berdasarkan kriteria tertentu, seperti minat pribadi, kemampuan, prospek karier, serta komitmen waktu dan biaya.Â
Â
Misal, kamu memiliki minat pada kesehatan dan ingin bekerja di bidang tersebut. Jadi, kamu memilih Jurusan Kedokteran, Farmasi, dan Kesehatan Masyarakat. Â
Â
Mulai dari kecocokan dengan kepribadianmu. Misalnya, kamu enggak menyukai tekanan tinggi dan waktu belajar yang lama, maka coret Jurusan Kedokteran.Â
Â
Kamu lebih senang interaksi dan membantu orang secara langsung dibandingkan berada di laboratorium, maka eliminasi Jurusan Farmasi.
Â
Maka, kamu bisa mempertimbangkan Jurusan Kesehatan Masyarakat karena waktu belajarnya enggak terlalu lama dan bisa berinteraksi langsung dengan orang yang butuh bantuanmu.
Â
Sesuaikan kriteria eliminasi ini dengan dirimu sendiri, ya! Kalau masih ragu, kamu boleh berkonsultasi atau meminta saran dari Guru, kakak kelas, atau orang yang bekerja di profesi impianmu.
4. Cek Mata Kuliah
Mencari tahu materi apa aja yang bakal kamu pelajari juga enggak kalah penting, lho! Pastikan kamu tertarik dengan hal-hal yang akan dipelajari biar enggak ngerasa salah jurusan.
Buat riset tentang mata kuliah, kamu dapat:
- Cari Informasi di Situs Web Universitas – Hampir setiap universitas memiliki situs web dengan informasi jurusan. Cari informasi mata kuliah atau garis besar kurikulumnya;
- Pahami Mata Kuliah Wajib dan Pilihan – Periksa apakah mata kuliah wajibnya menarik buatmu? Adakah mata kuliah yang bikin kamu antusias?
- Proyek dan Praktikum – Apakah ada praktikum atau tugas tertentu yang harus kamu lakukan? Misalnya, wajib menulis esai dua kali dalam seminggu;
- Cek Syarat Kelulusan – Misalnya, lulus ujian kompetensi atau harus punya skor TOEFL/IELTS tertentu;
- Hubungi Alumni atau Mahasiswa Aktif – Tanya pengalaman mereka selama kuliah di jurusan tersebut.
5. Riset Universitas
Saatnya mencari universitas terbaik yang sesuai dengan jurusan pilihan dan preferensi pribadimu.Â
Manfaatkan situs ranking universitas dan jurusan, seperti QS World University Rankings dan Times Higher Education. Cari peringkat universitas berdasarkan negara atau jurusan pilihanmu.Â
Misalnya, kamu ingin mengambil Jurusan Ilmu Komputer di Jepang. Maka, kamu bisa mengatur pencarian ke kategori Rankings by Subject atau Rankings by Regions (Japan).
Selain berdasarkan peringkat atau reputasi akademik, kamu juga harus mempertimbangkan hal-hal lain dalam memilih universitas, seperti fasilitas, lokasi, biaya, dan sistem akademik.
6. Perbanyak Kegiatan Yang Selinier Dengan Jurusan
Melakukan eliminasi jurusan membantu mempersempit pilihanmu ke jurusan yang benar-benar sesuai dengan apa yang kamu cari dalam karier dan kehidupan pribadimu.
Â
Caranya, buat daftar jurusan yang menjadi minat dan sesuai dengan rencana kariermu.Â
Â
Kita akan coba mengeliminasi jurusan-jurusan yang sebenarnya enggak begitu cocok berdasarkan kriteria tertentu, seperti minat pribadi, kemampuan, prospek karier, serta komitmen waktu dan biaya.Â
Â
Misal, kamu memiliki minat pada kesehatan dan ingin bekerja di bidang tersebut. Jadi, kamu memilih Jurusan Kedokteran, Farmasi, dan Kesehatan Masyarakat. Â
Â
Mulai dari kecocokan dengan kepribadianmu. Misalnya, kamu enggak menyukai tekanan tinggi dan waktu belajar yang lama, maka coret Jurusan Kedokteran.Â
Â
Kamu lebih senang interaksi dan membantu orang secara langsung dibandingkan berada di laboratorium, maka eliminasi Jurusan Farmasi.
Â
Maka, kamu bisa mempertimbangkan Jurusan Kesehatan Masyarakat karena waktu belajarnya enggak terlalu lama dan bisa berinteraksi langsung dengan orang yang butuh bantuanmu.
Â
Sesuaikan kriteria eliminasi ini dengan dirimu sendiri, ya! Kalau masih ragu, kamu boleh berkonsultasi atau meminta saran dari Guru, kakak kelas, atau orang yang bekerja di profesi impianmu.
7. Cari Peluang Beasiswa
Yap, kuliah di luar negeri pasti membutuhkan biaya yang enggak sedikit. Maka dari itu, kamu butuh beasiswa yang bisa meringankan beban finansial selama berkuliah.
Â
Caranya, periksa situs web universitas tujuanmu. Biasanya, setiap universitas mencantumkan informasi beasiswa berupa pembebasan biaya kuliah atau biaya hidup.
Â
Beberapa negara juga menawarkan beasiswa untuk mahasiswa internasional, lho! Misalnya, Beasiswa MEXT dari Jepang, Global Korea Scholarship dari Korea Selatan, dan Turkiye Burslari Scholarship dari Turki.
Â
Cek persyaratan, tanggal pendaftaran, ketentuan, dan fasilitas beasiswanya. Kemudian, persiapkan semua berkas yang dibutuhkan dari jauh-jauh hari sebelum penutupan pendaftaran, ya!
Template Pilihan Jurusan dan Universitas
Kamu bisa mengisi kolom-kolom tersebut dengan informasi dari universitas dan jurusan pilihanmu.Â
Hal ini membantumu membandingkan secara langsung berbagai pilihan dan membuat keputusan tepat.
Nah, itu dia tips memilih jurusan S1 untuk kamu yang ingin melanjutkan kuliah, baik di dalam maupun luar negeri. Jangan takut untuk bertanya dan riset sebanyak-banyaknya tentang jurusan pilihanmu, ya!
Semoga berhasil, SoBi!