Kawan Kobi, menulis essay buat daftar Beasiswa LPDP tentu enggak bisa sembarangan.
Soalnya, kamu wajib bikin essay yang powerful, impactful, dan meaningful biar bisa narik perhatian tim seleksi!
Masih banyak kandidat yang suka ngelakuin kesalahan enggak perlu pas mereka lagi nyiapin essay buat daftar!
Nah, biar Kawan Kobi lebih paham, di artikel ini, MinBi bakal jabarin apa aja kesalahan essay LPDP beserta tips menghindarinya! Baca sampai abis, ya!
Apa Aja Sih Kesalahan Essay LPDP Yang Suka Bikin Gagal Lolos?
1. Enggak Riset Mendalam Soal Kampus dan Jurusan
Saat menulis essay Beasiswa LPDP, banyak orang yang masih enggak riset dulu soal kampus tujuan dan jurusan yang mau diambil.
Padahal, riset merupakan suatu hal yang enggak boleh Kawan Kobi lewatin kalau mau nulis essay LPDP!
Soalnya, riset mendalam bisa membantu menjelaskan alasan konkret kenapa kamu memilih suatu kampus dan jurusan ketika daftar Beasiswa LPDP.
Enggak cuma itu! Lewat riset, Kawan Kobi juga bisa menjelaskan mata kuliah apa saja di jurusan yang kamu pilih yang relevan dengan kontribusi kamu setelah studi!
2. Pakai Bahasa Yang Enggak Formal
Saat menulis essay Beasiswa LPDP, banyak orang yang masih enggak riset dulu soal kampus tujuan dan jurusan yang mau diambil.
Padahal, riset merupakan suatu hal yang enggak boleh Kawan Kobi lewatin kalau mau nulis essay LPDP!
Soalnya, riset mendalam bisa membantu menjelaskan alasan konkret kenapa kamu memilih suatu kampus dan jurusan ketika daftar Beasiswa LPDP.
Enggak cuma itu! Lewat riset, Kawan Kobi juga bisa menjelaskan mata kuliah apa saja di jurusan yang kamu pilih yang relevan dengan kontribusi kamu setelah studi!
Baca Juga Artikel Ini: 7 Jenis Beasiswa LPDP, Serta Berbagai Syarat dan Timelinenya!
3. Nyantumin Pengalaman Yang Udah Enggak Relevan
Ini juga jadi kesalahan yang paling umum terjadi dalam penulisan essay LPDP. Yap, nyantumin pengalaman yang udah enggak relevan.
Ini masih banyak juga dilakukan oleh para pendaftar LPDP. Mereka sengaja memasukan pengalaman masa SMA atau semasa kuliah buat menuhin essay!
Soalnya, mereka mengira, semakin banyak pengalaman, semakin besar juga peluang buat lolos!
Padahal, pengalaman-pengalaman itu sama sekali udah enggak relevan lagi buat ditulis di essay.
Yap, memang betul. Pengalaman yang Kawan Kobi punya sebelum daftar Beasiswa LPDP bakal jadi nilai plus!
Tapi, kalau pengalamannya udah enggak relevan lagi sama jurusan di kampus yang Kawan Kobi pilih, ya, sama aja bohong!
4. Enggak Konsisten
Inkonsistensi dalam menulis essay LPDP juga bisa bikin Kawan Kobi gagal lolos seleksi.
Soalnya, dalam menulis essay, kamu dituntut buat menyampaikan gagasan secara terstruktur, jelas, dan bisa dipahami dengan mudah.
Tapi, kadang masih banyak juga orang yang enggak bisa nulis essay yang bagus karena enggak konsisten.
Jadi, mereka gagal menyampaikan rencana kontribusi yang selaran dengan jurusan studi yang mau diambil!
Misal, saat mendaftar Beasiswa LPDP, Kawan Kobi mengambil Jurusan Komunikasi. Tapi, di dalam essay, kamu malah menyampaikan rencana kontribusi di Bidang Pendidikan!
Ini tentu jadi kesalahan fatal yang mesti kamu hindari. Soalnya, komunikasi dan pendidikan adalah dua hal yang berbeda!
5. Terlalu Berangan-angan
Menyampaikan rencana kontribusi saat menulis essay Beasiswa LPDP merupakan hal yang wajib.
Meski begitu, kamu tetap wajib menyampaikan rencana kontribusi yang logis untuk diwujudkan.
Artinya, Kawan Kobi enggak boleh terlalu berangan-angan dalam menyampaikan rencanakan kontribusi di dalam essay.
Misal, setelah lulus studi, Kawan Kobi berencana untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Nah, ini sebetulnya wajib dihindari.
Soalnya, rencana kontribusi semacam itu terkesan enggak masuk akal untuk diwujudkan seorang diri!
Butuh bantuan dari berbagai sektor dan waktu yang lama juga untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia.
6. Bersikap Self-Pity
Memang, semua orang pengen lolos Beasiswa LPDP cuma sekali coba. Tapi, bukan berarti Kawan Kobi boleh bersikap self-pity juga saat nulis essay LPDP!
Maksudnya, Kawan Kobi enggak boleh sengaja merengek di dalam essay agar tim seleksi mau menerima kamu.
Misalnya, saat menulis essay, Kawan Kobi sengaja nyantumin kata-kata atau kalimat-kalimat yang mengundang rasa iba.
Padahal, hal ini tentu enggak profesional dan bikin kredibilitas kamu di mata tim seleksi jadi rusak!
Jadi, hindari sikap self-pity dalam menulis essay Beasiswa LPDP. Fokuslah pada kontribusi pascastudi alih-alih berharap diterima!
7. Enggak Bisa Jelasin Tujuan Daftar LPDP
Beasiswa LPDP dibuka dengan tujuan agar anak-anak hebat di Indonesia bisa turut berkontribusi membangun negeri!
Jadi, pas Kawan Kobi nulis essay, kamu tentu enggak boleh menyampaikan tujuan yang kurang selaras sama visi dan misi Beasiswa LPDP!
Misal, Kawan Kobi menyampaikan bahwa tujuan kamu daftar Beasiswa LPDP adalah agar bisa merasakan kuliah di luar negeri.
Ini tentu klise dan terdengar enggak profesional. Ini juga bakal bikin tim seleksi nganggap tujuan Kawan Kobi daftar Beasiswa LPDP cuma buat senang-senang aja!
8. Tujuan Pascastudi Masih Terlalu Umum
Dalam menulis essay Beasiswa LPDP, Kawan Kobi dituntut buat menyampaikan tujuan studi yang konkret ketika selesai studi.
Soalnya, setelah selesai studi, kamu diwajibkan buat pulang lagi ke Indonesia buat bantu bangun negeri.
Tapi, Kawan Kobi juga dilarang buat nyampein tujuan studi yang masih terlalu umum di mata tim seleksi!
Misal, di dalam essay, Kawan Kobi menyampaikan bahwa tujuan kamu daftar Beasiswa LPDP adalah untuk berkontribusi membangun negeri setelah lulus.
Rencana ini tentu masih terlalu umum karena enggak ada contoh konkret gimana kamu bisa berkontribusi buat negeri setelah lulus studi!
9. Kurang Bukti Konkret
Nulis esai Beasiswa LPDP juga enggak boleh ngibul. Artinya, saat menjelaskan soal pengalaman profesional di essay, Kawan Kobi wajib juga ngasih bukti yang konkret!
Misalnya, di dalam essay, Kawan Kobi ingin menyampaikan bahwa kamu berpengalaman di Bidang Komunikasi.
Maka, hal yang harus Kawan Kobi lakukan adalah menyampaikan juga bukti konkret soal kontribusi apa yang udah kamu buat di bidang terkait.
Contohnya, Kawan Kobi berpengalaman di bidang Komunikasi karena udah lama jadi wartawan atau kerja di media.
Nah, biar lebih kredibel, Kawan Kobi bisa juga sebutin berapa lama kamu kerja sebagai wartawan dan media mana aja yang udah pernah kamu masukin!
Baca Juga Artikel Ini: 15 Info Berkas Beasiswa LPDP untuk Persiapan Kamu di 2025!
10. Ngulang Info di CV atau Resume
CV dan essay buat daftar Beasiswa LPDP adalah dua hal yang berbeda, ya, Kawan Kobi! Jadi, jangan sampai kamu ngulang apa yang ada di CV pas nulis essay LPDP!
Soalnya, CV fokus untuk menjabarkan sedikit riwayat hidup dan pengalaman profesional Kawan kobi sebelum daftar Beasiswa LPDP.
Sementara itu, essay fokus menjelaskan motivasi, tujuan, dan rencana kontribusi yang mau kamu buat setelah lulus studi!
Oleh karena itu, info yang ada di CV enggak bisa Kawan Kobi ulang lagi di essay. Selain jadi repetitif, ini juga bikin essay yang kamu buat jadi enggak berbobot!
Kalau essay Kawan Kobi enggak berbobot, udah pasti tim seleksi bakal langsung auto skip dan milih essay–essay yang lebih eye catching!
11. Enggak Merhatiin Batasan Kata
Essay Beasiswa LPDP harus dibuat dengan jumlah minimal 1.500 kata dan maksimal 2.000 kata. Enggak boleh lebih, ya!
Tapi, terkadang masih ada aja yang lupa merhatiin ketentuan ini. Masih banyak orang yang keenakan nulis essay sampai panjang bertele-tele.
Akhirnya, maksud dan tujuan dibuatnya essay jadi hilang. Selain itu, hal ini juga bisa bikin tim seleksi mikir kalau Kawan Kobi enggak serius pas nulis essay!
Sini MinBi Kasih Tahu Tips Menghindari Kesalahan Essay LPDP Biar Jangan Keulang Lagi!
1. Riset Kampus Secara Mendalam
Sebelum nulis essay Beasiswa LPDP, hal yang pertama Kawan Kobi wajib lakuin adalah riset.
Soalnya, riset bisa ngebantu Kawan Kobi untuk mengetahui lebih dalam soal kampus dan jurusan yang mau kamu pilih.
Ini berguna banget biar Kawan bisa ngasih alasan jelasin kenapa kamu milih jurusan dan kampus tersebut.
Selain itu, riset soal kampus dan jurusan juga bakal ngebantu Kawan Kobi buat jelasin kontribusi konkret apa yang bisa kamu kasih buat Indonesia abis lulus studi!
Untuk melakukan riset, Kawan Kobi bisa mengakses laman resmi kampus yang kamu tuju.
Biasanya, di sana, ada banyak info soal jurusan serta mata kuliah di jurusan yang mau kamu ambil!
2. Terapkan Prinsip STAR
Salah satu hal yang wajib Kawan Kobi jelasin pas nulis essay adalah pengalaman professional.
Nah, biar penjelasannya makin oke, Kawan Kobi bisa nerapin Prinsip STAR (Situation, Task, Action, and Result) di essay yang kamu buat!
Ini biar semua pengalaman professional yang kamu jelasin di essay bakal lebih powerful karena ada bukti konkretnya!
Jangan lupa juga hubungin pengalaman profesional yang Kawan Kobi punya dengan alasan milih jurusan di kampus yang kamu tuju!
Biar ada gambaran, Kawan Kobi bisa lihat penerapan prinsip STAR di essay LPDP berikut ini, ya!
“Pada tahun 2023, saat menjabat sebagai Koordinator Lapangan di program pemberdayaan UMKM di Kabupaten Wonogiri, tim kami menghadapi masalah serius (S).
Kami menemukan bahwa 70% dana pelatihan yang kami berikan tidak efektif karena mitra lokal kesulitan mencatat arus kas secara digital, membuat program terancam gagal total. Tugas saya adalah memastikan keberlanjutan program dan segera menemukan solusi terukur dalam satu bulan (T).
Daripada hanya merevisi modul lama, saya mengambil inisiatif strategis: berkolaborasi dengan mahasiswa IT lokal untuk mengembangkan aplikasi pencatatan keuangan sederhana berbasis WhatsApp. Saya secara pribadi memimpin pelatihan intensif bagi para fasilitator di desa (A).
Hasilnya luar biasa: tingkat pelaporan keuangan dari UMKM peserta meningkat tajam dari 30% menjadi 95% dalam 45 hari. Kinerja program terselamatkan, dan kami berhasil menarik investasi lanjutan sebesar Rp 500 juta (R).
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa masalah sosial seringkali berakar pada inefisiensi sistem, bukan hanya kurangnya dana. Keberhasilan solusi teknologi sederhana ini membulatkan tekad saya untuk mendalami MSc Public Policy di LSE. Saya yakin, pemahaman mendalam tentang Policy Implementation dan Behavioral Science yang ditawarkan program tersebut sangat krusial untuk merancang kebijakan intervensi skala besar yang tidak hanya efektif di atas kertas, tetapi juga mudah diterapkan oleh masyarakat di lapangan.”
3. Pakai Bahasa Akademis
Nulis essay Beasiswa LPDP enggak bisa sembarangan. Soalnya, essay beasiswa berbeda sama essay–essay yang lain.
Dalam menulis essay beasiswa, terutama Beasiswa LPDP, Kawan Kobi dituntut untuk bisa menyampaikan gagasan secara profesional, sistematis, dan terstruktur.
Makanya, Kawan Kobi wajib nulis semua isi di dalam essay pakai bahasa Indonesia yang formal dan akademis.
Jangan lupa juga buat terrapin Prinsip STAR kayak yang udah dijelasin di poin sebelumnya!
Ini bertujuan biar essay yang Kawan Kobi buat dilirik sama tim seleksi dan enggak auto di-skip gitu aja!
4. Jelasin Tujuan Daftar Beasiswa LPDP Dengan Jelas
Ini juga jangan ketinggalan! Dalam essay yang Kawan Kobi, jelasin secara konkret, jelas, dan logis kenapa kamu daftar Beasiswa LPDP.
Tapi ingat! Jangan jelasin alasan yang sepele atau yang terlalu umum. Ini bisa bikin essay kamu jadi enggak berbobot!
Misalnya, Kawan Kobi menjelaskan alasan kamu mendaftar Beasiswa LPDP adalah biar bisa kuliah di luar negeri atau untuk berkontribusi membangun bangsa.
Selain terkesan sepele, alasan semacam itu juga terlalu klise dan umum di mata tim seleksi!
Baca Juga Artikel Ini: Beasiswa LPDP Prioritas 2026, Yuk Persiapkan Dirimu Dari Sekarang!
5. Buat Rencana Kontribusi Yang Konkret dan Logis
Seperti yang udah dijelasin sebelumnya. Dalam menulis essay LPDP, Kawan Kobi dilarang buat maparin rencana kontribusi yang masih terlalu umum
Oleh karena itu, kamu wajib maparin rencana kontribusi konkret dan logis buat Indonesia setelah selesai studi.
Maksudnya, Kawan Kobi juga harus bisa memberikan contoh nyata soal apa yang bisa kamu berikan untuk membangun negeri.
Biar ada gambaran, Kawan Kobi bisa lihat contoh narasi essay LPDP berikut ini. Essai ini udah cukup bagus karena penulis mampu menyampaikan rencana kontribusi konkret buat Indonesia selesai lulus studi.
“Saya ingin memperkuat regulasi keuangan digital di Indonesia. Oleh karena itu, saya mengambil Program MSc Financial Technology di ETH Zurich untuk membekali saya dengan pemahaman mendalam tentang Blockchain Risk Modelling yang saat ini belum optimal diterapkan oleh OJK.
Dengan ilmu tersebut, setelah lulus, saya akan kembali ke Indonesia untuk mengisi posisi Analis Risiko di Direktorat X OJK dan merancang kerangka regulasi bagi platform P2P lending yang lebih aman dan adil.”
6. Fokus Pada Solusi
Kayak yang tadi udah dijelasin, Dalam essay LPDP, Kawan Kobi dituntut buat jelasin kontribusi konkret buat Indonesia setelah lulus studi.
Sebelum menjelaskan kontribusi tersebut, biasanya, bakal ada masalah kompleks di Indonesia yang harus kamu jelasin.
Masalah ini berfungsi sebagai background biar kamu bisa menjelaskan kontribusi buat Indonesia secara konkret dan logis!
Dalam menjelaskan kontribusi ini, Kawan Kobi juga harus fokus pada solusi yang bisa kamu berikan.
Nah, bingung, ‘kan? Biar ada gambaran, Kawan Kobi bisa lihat penerapannya lewat contoh berikut!
“Permasalahan kompleks yang saya ingin pecahkan adalah tingginya kerentanan siber di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda). Meskipun Indonesia gencar menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Pemda seringkali menjadi titik lemah karena minimnya literasi risiko dan tidak adanya kerangka audit keamanan terstandardisasi.
Sebagai seorang Network Analyst di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), saya menyaksikan langsung bahwa lebih dari 60% insiden siber nasional berasal dari kebocoran data di server Pemda yang diakibatkan oleh human error dan kegagalan implementasi kebijakan.
Saya menyadari bahwa untuk mengatasi ini, saya memerlukan keahlian di luar teknis coding. Saya membutuhkan kemampuan merancang kebijakan dan sistem manajemen risiko yang berlaku di skala nasional. Oleh karena itu, saya memilih program MSc Cyber Security Policy di King’s College London.
Program ini akan membekali saya dengan pemahaman mendalam tentang National Cyber Strategy Design dan Risk Assessment Frameworks—ilmu yang sangat spesifik dan esensial untuk melengkapi pengalaman teknis saya.
Setelah lulus, saya akan kembali ke BSSN/Kementerian Komunikasi dan Informatika dan fokus pada dua kontribusi utama. Pertama ialah merancang dan memimpin implementasi Modul Pelatihan Literasi Siber (MPLS) yang wajib diikuti oleh seluruh Chief Information Officer (CIO) di 514 kabupaten/kota. Target terukur saya adalah mengurangi insiden siber yang berasal dari Pemda sebesar 30% dalam tiga tahun pertama melalui peningkatan kesadaran dan compliance terhadap SPBE.
Kedua, saya akan menyusun Kerangka Audit Risiko Siber (KARS) yang diintegrasikan ke dalam sistem evaluasi SPBE. Ini akan memastikan Pemda tidak hanya memiliki teknologi yang canggih, tetapi juga memiliki tata kelola keamanan yang kokoh. Kontribusi jangka panjang saya adalah menciptakan ekosistem digital layanan publik yang aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia, sejalan dengan visi transformasi digital negara.”
7. Jangan Lupa Proofread
Last but not least! Setelah Kawan Kobi selesai nulis, jangan lupa buat proofread semua isi yang ada di essay.
Untuk melakukan proofread, kamu bisa minta bantuan alumni Beasiswa LPDP atau orang yang udah profesional di bidang terkait
Ini bertujuan biar essay LPDP yang udah Kawan Kobi tulis terhindar dari typo atau kesalahan tata bahasa!
Soalnya, kesalahan-kesalahan ini bisa bikin essay kamu jadi kelihatan enggak serius dan enggak profesional!
Nah, itu dia list kesalahan essay LPDP dan tips menghindarinya! Jangan lupa diterapin, ya, Kawan Kobi! Biar kamu bisa lolos seleksi Beasiswa LPDP tahun depan!
Mau Daftar Beasiswa LPDP Tapi Skor IELTS Masih Kurang? No Worries! Sini Kobi Bantuin Biar Improve!
Salah satu syarat yang wajib dipenuhi buat daftar Beasiswa LPDP tahun 2026 adalah skor IELTS minimal 6,5.
Sayangnya, masih banyak orang yang gagal dapat skor IELTS tinggi karena enggak tahu cara belajar yang bener!
Tapi, sekarang Kawan Kobi enggak perlu khawatir! Soalnya, Kobi Education punya kelas IELTS Master yang bisa bantu kamu!
Di kelas ini, Kawan Kobi bakal belajar semua materi IELTS, mulai dari listening, reading, writing, dan speaking bareng Expert Tutor berpengalaman!
Plus, kelas ini juga menyediakan jadwal di hari weekend! Cocok banget buat Kawan Kobi yang sibuk kerja dan baru punya waktu luang hari Sabtu-Minggu!
Makanya, buruan improve skor IELTS kamu bareng Kobi biar lolos Beasiswa LPDP tahun depan! Slotnya terbatas, lho! Jadi, siapa cepat, dia yang dapat, ya!
INFO LEBIH LANJUTNYA BISA KAMU CEK DI SINI!
Kalau Kawan Kobi mau info lebih lengkap soal beasiswa luar negeri, yuk, langsung aja follow Instagram Kobi dan join channel Telegram Kobi!