Metode Hamburger Essay: Strategi Efektif Nulis Esai Beasiswa!

Kamu mungkin tau Metode STAR dan AREL. Tapi apakah kamu tau jika Metode Hamburger juga menjadi salah satu strategi efektif untuk essay?

Share:

kobi education-metode hamburger-gambar mahasiswi sedang menulis dengan pulpen berwarna hitam di atas kertas yang berkualitas bagus

Siapa suka makan hamburger? Eits, kali ini bukan promosi makanan, tapi MinBi akan membahas metode hamburger untuk menulis esai agar mudah dicerna.

 

Yap, metode menulis esai enggak hanya STAR atau Piramida Terbalik aja, Sob! Metode hamburger juga bisa jadi andalan kamu menyusun tulisan terstruktur dan mudah dipahami.

 

Penasaran? Simak informasi lengkapnya yuk!

Apa Itu Metode Hamburger?

Mungkin SoBi belum familiar dengan metode ini. Yuk, kenalan dulu!

 

Selain hamburger, metode ini memiliki banyak sebutan, antara lain the 5-paragraph essay, three-tier paper, 1-3-1 model, dan banyak lagi.

 

Seperti namanya, metode menulis ini membagi struktur esai dalam lapisan-lapisan roti hamburger, jadi lebih terstruktur dan mudah dipahami pembaca.

 

Roti atas dan bawah adalah pembuka dan penutup esai. Kemudian, isinya adalah paragraf-paragraf utama.

 

Nah, metode ini cocok untuk menulis esai argumentatif, motivation letter, dan personal letter atau personal statement.

Struktur Metode Hamburger

Layaknya bikin hamburger, urutan isiannya juga penting.

 

Mulai dari yang ringan (selada), semakin kuat (tomat), hingga paling berisi (daging). Semua isian ini akan membuat esai kita menjadi enak dibaca dan mudah dicerna.

kobi education-metode hamburger-gambar struktur metode hamburger

1. Introduction (Roti Atas)

Bagian ini berfungsi sebagai pembuka esai. 

 

Kamu harus menyajikan kalimat pembuka (hook) yang menarik perhatian pembaca. Kemudian, berikan latar belakang singkat, dan mencantumkan pernyataan utama yang akan dibahas dalam esai.

 

Contoh Dalam Esai:

“What if I told you the Earth has an unlimited amount of energy resources? The scarcity is caused by the inability of humans to manage and allocate the resources well. This statement might sound provocative, but it holds a grain of truth that needs to be explored.”

2. Supporting Sentences (Isi)

Pada bagian ini, tuliskan bukti dan contoh yang mendukung ide utama.

 

Jangan lupa gunakan kata transisi antara detail satu dengan lainnya agar alur pembacaannya lebih mudah dipahami, ya.

 

Contoh Dalam Esai:

“…For instance, solar energy, harnessed through photovoltaic cells, offers a clean and abundant source of power. Wind turbines, strategically placed in windy areas, can generate electricity for entire communities. Furthermore, geothermal energy, derived from the Earth’s internal heat, provides a reliable and consistent source of power, especially in regions with volcanic activity.”

3. Conclusion (Roti Bawah)

Bagian ini berfungsi sebagai penutup esai. 

 

Rangkum poin-poin utama yang telah dibahas dan menegaskan kembali argumen utama. 

 

Kemudian, akhiri dengan kalimat penutup yang memberikan kesan kuat pada pembaca. 

 

Contoh Dalam Esai:

“In conclusion, the earth’s abundant renewable energy resources offer a promising path towards a sustainable future. However, achieving this requires a shift from short-term gains to long-term sustainability and equitable energy management. The time for decisive action is now.”

Langkah-Langkah Menulis Esai Beasiswa Dengan Metode Hamburger

Masih bingung gimana cara menulis esai beasiswa dengan metode ini? Perhatikan langkah-langkahnya!

1. Brainstorming Ide dan Topik

Pertama-tama, coba pikirkan tema utama esai. 

 

Pihak pemberi beasiswa biasanya kasih topik tertentu. 

 

Tapi, kalau belum ada, pikirkan apa yang membuat kamu menjadi kandidat tepat untuk mendapatkan beasiswa ini. 

 

Kamu juga bisa stalking institusi pemberi beasiswa untuk mencari visi misi mereka, program yang mereka dukung, atau nilai-nilai yang mereka junjung tinggi. 

 

Tujuannya untuk bikin esaimu lebih sejalan dengan apa yang mereka cari. 

 

Selanjutnya, ingat-ingat pengalaman pribadimu yang kira-kira selaras dengan tema esai. Mungkin ada prestasi, tantangan, atau momen unik.

 

Coba tulis dulu semuanya, nanti kita pilih-pilih lagi mana yang paling oke untuk dimasukan dalam esai.

 

Nah, biar enggak pusing dengan banyaknya ide yang muncul, gunakan Teknik Mind Mapping

 

Gambar di kertas atau pake aplikasi mind mapping. Tulis tema utama di tengah, terus bikin cabang-cabang subtopik dan detail-detailnya. 

kobi education-metode hamburger-gambar contoh mindmapping

Saat brainstorming ini, jangan pikirkan hal ribet-ribet dulu, ya!

 

Tulis semua yang muncul di kepalamu. Nanti ada saatnya memilah mana yang cocok dan mana yang enggak.

2. Membuat Outline Berdasarkan Struktur

Setelah mengumpulkan ide, langkah selanjutnya adalah membuat outline atau kerangka berdasarkan struktur metode esai hamburger.

Mulai dari roti atas atau bagian pembuka. Pikirkan hook atau kalimat pembuka yang menarik dan bikin orang penasaran.

Misalnya, ““The day I found out my grandmother had cancer was one of the saddest days of my life.” 

Nah, dari kalimat ini, kita akhirnya jadi penasaran kira-kira apa yang mau dibahas penulis dari hook cerita itu. Jadi lebih menggugah untuk terus baca, kan?

Selanjutnya, pilih topping burger alias isi dari esai.
 

SoBi masih ingat, kan, kalau kita sudah mengumpulkan ide-ide saat brainstorming tadi? 

Dari ide-ide tadi, pilih 3 sampai 5 poin utama untuk dimasukkan dalam isi esai. Jangan kebanyakan ya, nanti malah kayak burger yang terlalu banyak topping sampai susah digigit.

Setelah itu, susun poin-poin ini dengan urutan logis. 


Mulai dari yang paling dasar, lalu ke lebih spesifik. Misal, dari pengalaman
volunteer, lanjut ke proyek spesifik yang pernah kamu handle, hingga dampak personal yang kamu rasakan.

Nah, biar setiap poin kuat, siapkan bukti atau contoh sebagai bumbu rahasia di setiap lapisan burger kamu. 

Ceritakan pengalaman spesifik, beri data atau statistik, atau kutipan dari para ahli. Bikin setiap gigitan–ehm, maksudnya setiap poin– berasa banget!


Terakhir, tutup dengan kesimpulan. 


Ingatkan lagi pembaca tentang esai kamu, tapi menggunakan kata-kata berbeda.

Beri statement penutup yang bikin penyeleksi mikir, Wah, kandidat ini emang pantes banget dapet beasiswa!

3. Menulis Draft Pertama

Sudah menyusun outline, saatnya langsung eksekusi dengan menulis draft pertama.

 

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah bikin hook esai, kan? 

 

Nah, mulai dari hook ini, kamu bisa menambahkan konteks tentang situasinya hingga mencapai jumlah kata yang diinginkan. Kalimat pembuka biasanya terdiri dari 2–3 kalimat. 

 

Masuk ke paragraf isi, rangkai dengan pengembangan dari poin-poin utama yang sudah ada dalam kerangka/outline. Jangan lupa sertakan contoh, data, atau pengalaman pribadi.

 

Enggak kalah penting, gunakan transisi antar paragraf biar perpindahan dari satu bagian ke bagian lain jadi mulus. 

 

Contohnya, gunakan kata “selanjutnya,” “di sisi lain,” atau “tidak hanya itu,” biar alurnya enak dibaca.

 

Setelah itu, tutup dengan paragraf penutup yang berkesan. 

 

Ringkas poin-poin utama kamu, tapi jangan copy-paste. Kreasikan dengan kata-kata baru. Kemudian, tutup dengan kalimat inspiratif atau ajakan untuk bertindak. 

 

Misalnya, With this experience, I am ready to become an agent of change who will continue to fight for the education of underprivileged children in Indonesia.

 

Santai aja, ini masih draft pertama, jadi tulis aja apa yang ada di pikiran kamu. Nanti masih ada waktu untuk poles-poles lagi. 

 

Ayo, mulai ngetik!

4. Merevisi dan Mengedit

Selesai draft pertama, saatnya masuk tahap revisi dan edit. 

 

Apa aja yang perlu diedit?

 

Pertama, cek koherensi dan alurnya. Baca esai dari awal sampai akhir. Pastikan ceritanya terhubung satu sama lain dan enggak ada bagian yang tiba-tiba loncat.

 

Kemudian, pastikan setiap paragraf konsisten. Maksudnya, enggak ada paragraf yang membahas hal enggak nyambung dengan ide utama esai.

 

Nah, sekarang kita telisik ke setiap kalimatnya. 

 

Perbaiki struktur kalimat yang aneh atau kepanjangan. Jika ada kalimat terlalu panjang, pecah jadi dua atau tiga kalimat.

 

Setelah itu, periksa tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Ini detail kecil, tapi bisa bikin esai kamu kelihatan lebih rapi.

 

Oke, sekarang ambil pulpen merah dan mulai revisinya!

5. Meminta Feedback Dari Orang Lain

Enggak cukup revisi sama diri sendiri aja, tapi minta feedback dari orang lain juga perlu banget, lho!

Cari orang yang bisa kasih pendapat jujur. Bukan orang yang sekadar bilang Bagus kok! doang, tapi juga masukan membangun. 

Coba minta bantuan ke guru, mentor, atau alumni yang berpengalaman dapat beasiswa.

Tenang, kalau enggak ada orang sekitar kamu yang bisa ngasih feedback membangun, Expert Mentor Kobi bisa, kok!

Bahkan, enggak cuma kasih feedback, tapi juga ditemenin persiapan berkas-berkas sampai latihan interview beasiswa! Jangan lewatkan kesempatannya, Sob!

Saat meminta feedback, fokus ke beberapa hal penting, seperti kejelasan argumen kamu, penyampaian pesan, alur pembacaan, dan adakah bagian-bagian yang bikin bingung.
 

Jangan langsung baper atau defensive saat meminta feedback. Dengarkan baik-baik dan catat semua saran dan kritik. Biar esai kamu makin ciamik!

6. Revisi Final

Akhirnya, kita sampai di babak final nih! Anggap aja kamu Chef yang lagi bikin sentuhan terakhir buat hidangan spesial di acara Master Chef.

 

Lihat lagi semua feedback yang udah dikasih. Pilah-pilih mana saran yang bisa bikin esaimu makin ciamik.

 

Selanjutkan, mulai sesuaikan esai berdasarkan saran-saran tersebut. Misalnya, kalau ada yang bilang argumenmu kurang kuat, coba tambahkan data atau contoh lebih konkret.

 

Setelah itu, periksa lagi keseluruhan esai. Pastikan alurnya masih enak dibaca. Jangan sampai ada bagian yang tiba-tiba terasa aneh atau enggak nyambung.

 

PRO TIPS: Coba baca esai dengan suara keras. Kadang-kadang, telinga kita bisa menangkap hal-hal yang dilewatkan mata. 

Contoh Esai Dengan Metode Hamburger

Introduction:

Forbes magazine reports that “One in five Americans work from home”. Does that number surprise you? Information technology has revolutionized the way we work. Not only can we work almost anywhere, we can also work at any hour of the day. Also, the way we work has changed greatly through the introduction of information technology into the workplace.

 

Supporting Sentences:

Let’s consider how the location of where we work has changed. In the past, workers were required to commute to work. These days, many can choose to work from home. From Portland, Ore., to Portland, Maine, you will find employees working for companies located hundreds or even thousands of miles away. Too, the use of robotics to manufacture products has led to employees spending more time behind a computer screen than on the production line. Whether it’s in the countryside or in the city, you’ll find people working everywhere they can get online. No wonder we see so many people working at cafes!

 

Conclusion:

Information technology has changed the time, place and manner in which we work. In short, information technology has made the computer into our office. As we continue to use new technologies, we will continue to see change. However, our need to work in order to lead happy and productive lives will never change. The where, when and how we work will never change the reason why we work.

Ayo #KejarBeasiswa Impianmu Bareng Kobi!

Metode hamburger memang paling top buat bikin esai kamu makin ciamik! Eh, tapi kamu masih bingung udah sesuai atau belum?

 

No worries! Ada Expert Mentor Kobi yang siap temenin persiapan beasiswa impian kamu, dari penyusunan dokumen sampai latihan interview beasiswa! 

 

Pstt… ada bonus proofread buat esai juga, lho!

kobi education-metode hamburger-gambar refresh poster cta bundling mentoring kelima

Mulai persiapan beasiswa sekarang untuk jadi awardee kemudian!

 

Nah, itu dia penjelasan mengenai metode hamburger untuk menulis esai. Jangan cuma dibaca aja, tapi langsung dipraktikkan ke penulisan esaimu, yuk!

Semoga berhasil, SoBi!

Daftar Isi

Rekomendasi Artikel

Bingung Persiapan Study Abroad Mulai Dari Mana?

Sini Kobi temenin kamu #KejarBareng kampus dan beasiswa impianmu!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Ingin up to date dengan artikel terbaru Kobi? Yuk subscribe sekarang. 👇

Cek privacy policy disini