Home >> Awardee Story >> Kisah Sukses Jennie: Alumni Kobi Education Yang Lolos Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 di Monash University!

Kisah Sukses Jennie: Alumni Kobi Education Yang Lolos Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 di Monash University!

Kawan Kobi! Yuk intip kisah sukses Jennie, salah satu Student Kobi yang berhasil jadi Awardee Beasiswa Indonesia Bangkit di Monash University!

Share:

kobi education-kisah sukses jennie-gambar jennie untuk artikel awardee

Sebagai lembaga bimbingan kuliah di luar negeri andalan di Indonesia, Kobi Education sudah berhasil meluluskan ratusan siswa buat kuliah di berbagai kampus top dunia. Dari ratusan siswa yang berhasil, Jennie Nabilah jadi salah satunya! 

 

Setelah melewati proses Mentoring panjang bareng Kobi Education, perempuan cerdas yang biasa disapa Jennie ini berhasil tembus Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025 untuk kuliah S2 gratis di Monash University, Australia. 

 

Perjalanan Jennie jadi salah Awardee BIB tentu enggak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak lika-liku, kendala, keraguan, serta pengorbanan yang harus dilakukan di baliknya! 

 

Namun, dengan kegigihan dan perjuangan yang tiada henti, Jennie akhirnya berhasil meraih impiannya untuk study abroad S2 di Jurusan Education Universitas Monash lewat pendanaan penuh BIB!

 

Penasaran gimana kisah sukses Jennie jadi salah satu Awardee BIB 2025? Yuk, simak ulasannya di bawah!

Kendala Ekonomi Jadi Salah Satu Tantangan Terberat Jennie Buat Study Abroad

Awalnya, kendala ekonomi sempat bikin Jennie maju mundur dan hampir mengurungkan niatnya buat kuliah S2 di luar negeri. 

 

Saat itu, ia bahkan berpikir mimpinya untuk study abroad terlalu tinggi. Istilahnya mungkin mirip peribahasa “Bagai Pungguk Merindukan Bulan”. 

 

Jennie sadar bahwa persiapan kuliah di luar negeri butuh biaya yang enggak sedikit. Ini tentu membuat Jennie harus merogoh kocek lebih dalam!

 

Namun, dengan tekad dan keinginan yang kuat, semua keraguan itu akhirnya berhasil ditepis jauh-jauh. Tekad ini datang usai Jennie melakukan program pertukaran pelajar di Buffalo State University, Amerika Serikat, selama 1 semester pada 2023.

 

Daat itu, Jennie sempat berkonsultasi dengan Dosen di kampusnya soal niatnya untuk lanjut S2 di luar negeri. Dosen Jennie tahu kalau mahasiswanya itu sangat berminat di bidang Asesmen Pendidikan.

 

Oleh karena itu, sang Dosen menyarankan Jennie untuk lanjut kuliah di kampus-kampus yang ada di Australia! Sebab, kampus-kampus di sana sudah terkenal unggul dalam Bidang Asesmen Pendidikan, terutama Asesmen Numerasi.

 

Saran dari sang Dosen pun akhirnya Jennie turuti. Ia pun lantas memilih Monash University sebagai kampus tujuannya!

 

Dengan kondisi ekonomi yang terbilang “pas-pasan”, Jennie mulai merancang strategi. Ia juga mulai menabung dan mencari info bimbingan belajar kuliah di luar negeri yang pas buat menemani perjuangannya!

Kobi Education Jadi Partner Pilihan Jennie Buat Persiapan Study Abroad

Setelah mencari info bimbingan belajar sana-sini, pilihan Jennie akhirnya jatuh kepada Kobi Education. Jennie percaya bahwa Kobi bisa jadi support system terbaik untuk mewujudkan mimpinya kuliah di Monash University!

 

Setelah itu, Jennie langsung melakukan Program Mentoring bersama Kobi untuk mulai mempersiapkan diri. Bersama Expert Mentor Kobi, Jennie mendapatkan arahan intensif untuk mempersiapkan berkas hingga daftar ke kampus tujuan!

 

Pada awalnya, Jennie sempat merasa lelah. Sebab, banyaknya hal yang harus disiapkan untuk study abroad membuatnya merasa burnout dan kewalahan!

 

Meski begitu, dengan tekad dan keinginan yang kuat, Jennie akhirnya berhasil mengalahkan semua rintangan itu. Rasa lelah pun tak lagi jadi masalah untuk Jennie!

 

Singkat cerita, Jennie pun akhirnya berhasil mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari kampus impiannya, Monash University. Namun, saat itu, Jennie sadar bahwa perjuangannya belum usai.

 

Ia masih harus berjuang lagi untuk mendapatkan beasiswa fully funded dari Pemerintah Indonesia agar bisa kuliah sampai lulus tanpa beban biaya! Sebab, jika tanpa beasiswa, kuliah di kampus sekaliber Monash University pasti butuh biaya selangit. 

Sempat Gagal Tembus Beasiswa LPDP, Kini Berhasil Jadi Awardee Beasiswa Indonesia Bangkit 2025

Agar bisa kuliah gratis di Monash University, Jennie sebetulnya sempat mencoba peruntungan lewat Beasiswa LPDP. Sayangnya, takdir berkata lain. Ia dinyatakan gagal lolos beasiswa dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia tersebut!

 

Namun, Jennie enggak menyerah. Bareng Expert Mentor Kobi, Kak Arief, Jennie pun langsung melanjutkan perjuangannya untuk mencoba daftar Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), salah satu program beasiswa hasil kerja sama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.

 

Sebagai Scholarship Hunter, Jennie merasa sangat terbantu dengan proses Mentoring yang diberikan Kak Arief. Sebab, ia enggak cuma membantu Jennie untuk mempersiapkan pendaftaran beasiswa saja, tetapi juga memberi insight-insight super informatif seputar kuliah S2 di Australia!

 

Dengan info-info tersebut, Jennie merasa lebih mantap buat lanjut study abroad di Negeri Kangguru karena sudah dapat spill cerita real life dari Mentor berpengalaman!

 

Mentor saya, Kak Arief, sabar dalam membimbing. Beliau juga bantu share insight beliau selama studi di Aussie. Jadi, sangat membantu saya untuk mendapat gambaran academic culture di sana bagaimana,” jelas Jennie.

 

Setelah melakukan proses panjang yang melelahkan, Jennie akhirnya mendapat kabar bahagia. Pada Agustus 2025 lalu, ia dinyatakan lolos jadi salah satu Awardee BIB 2025!

 

Pengumuman ini tentu membuat Jennie berbinar-binar. Sebab, semua perjuangan, pengorbanan, dan jerih payahnya untuk bisa lanjut kuliah S2 di Australia akhirnya jadi kenyataan!

 

Jadi, memang sangat panjang dan capek banget. Namun, alhamdulillah akhirnya dapat beasiswa dan kampus yang saya mau,” kata Jennie menceritakan perjuangannya sebagai Scholarship Hunter.

Tangguh Serta Konsisten dan Jago Manajemen Waktu Jadi Kunci

Sebagai salah satu pejuang yang sudah merasakan pahit getirnya meraih beasiswa luar negeri impian, Jennie lantas memberikan berbagai tips buat Scholarship Hunters di luar sana yang sedang berjuang.

 

Tips ini enggak cuma berlaku buat daftar Beasiswa Indonesia Bangkit saja, tetapi juga berlaku buat daftar beasiswa luar negeri lainnya!

 

Ada tiga tips yang ditekankan oleh Jennie, yakni tangguh, konsisten, dan jago manajemen waktu. 

1. Harus Tangguh

Menjalani persiapan study abroad tentu enggak mudah. Sebab, ada banyak rintangan yang tentu bisa jadi penghambat di tengah perjalanan!

 

Contohnya, seperti kondisi ekonomi yang kurang memadai, kesulitan nyari support system yang cocok, dan kurangnya dukungan keluarga. 

 

Oleh karena itu, resilience jadi tips pertama yang diberikan Jennie kepada Scholarship Hunters di luar sana yang lagi berjuang buat dapat beasiswa impiannya.

 

Sebab, semua rintangan tadi bisa dihadapi dengan mudah kalau kamu tangguh dan pantang menyerah! 

 

Ketangguhan yang ditanamkan kepada diri sendiri juga bakal menambah motivasi buat sukses jadi Awardee beasiswa impian!

2. Tetap Konsisten

Pernah dengar ungkapan “Konsistensi Adalah Kunci”? Ternyata, ungkapan ini bukan sekadar isapan jempol. Tapi, memang benar adanya!

 

Sebab, konsistensi juga jadi hal mutlak yang perlu diterapkan ketika sedang berjuang mendapatkan beasiswa luar negeri.

 

Konsisten di sini bisa diterapkan ketika kamu sedang mempersiapkan IELTS untuk daftar kampus atau beasiswa luar negeri. 

 

Jadi, setiap harinya, kamu wajib konsisten meluangkan waktu untuk belajar IELTS sampai benar-benar paham! Selain itu, kamu juga bisa selalu konsisten ketika sedang mempersiapkan tes akademik, seperti Scholastic Aptitude Test (SAT).

 

Dengan konsistensi yang kuat, Jennie percaya kalau semua orang bisa menggapai mimpinya buat kuliah di luar negeri! Enggak peduli gimana pun latar belakang dan kondisi mereka!

3. Jago Manajemen Waktu

Ini juga jadi salah satu tips yang enggak kalah penting. Kadang, persiapan kuliah di luar negeri jadi kurang maksimal karena kesibukan yang padat. Biasanya, hal kayak gini sering banget terjadi bagi mereka yang sudah bekerja!

 

Di sinilah kemampuan manajemen waktu yang baik diperlukan. Artinya, kamu harus bisa adaptif dengan kesibukan yang kamu punya biar bisa meluangkan waktu buat persiapan study abroad!

 

Misalnya, kamu adalah seorang karyawan yang bekerja 9 to 5 dari Senin sampai Jumat. Itu artinya, kamu cuma punya waktu luang di hari Sabtu dan Minggu! 

 

Nah, waktu tersebut tentu bisa kamu atur untuk mulai persiapan study abroad, Misalnya, untuk belajar IELTS atau belajar tes akademik seperti SAT.

 

Selain itu, waktu weekend juga bisa jadi golden time buat kamu untuk menyiapkan berbagai berkas persyaratan yang diperlukan.

 

Dengan manajemen waktu yang baik, Jennie percaya sesibuk apa pun kamu di luar sana, waktu mempersiapkan diri untuk kuliah di luar negeri bakal selalu ada. Sebab, waktu sebetulnya bisa dibuat. Enggak harus ditunggu sampai benar-benar datang!

Kisah Sukses Jennie Bisa Jadi Motivasi Buat Scholarship Hunters di Indonesia untuk Raih Mimpi

Itu dia sekelumit kisah sukses salah satu alumni Kobi Education, Jennie Nabilah, yang berhasil kuliah di Monash University dengan pendanaan penuh Beasiswa Indonesia Bangkit 2025.

 

Kisah Jennie tentu bisa jadi motivasi pejuang beasiswa di Indonesia untuk meraih impiannya. Sebab, kisah ini jadi bukti nyata perjuangan yang harus ditempuh agar bisa study abroad di kampus impian. 

 

Lewat kisah ini, Kobi berharap akan ada lebih banyak anak cerdas di Indonesia yang enggak ragu buat lanjut kuliah di luar negeri. Gimana pun kondisi dan latar belakang mereka.

Wajib Baca Artikel Ini!
Bingung Persiapan Study Abroad Mulai Dari Mana?

Sini Kobi temenin kamu #KejarBareng kampus dan beasiswa impianmu!

Mau up to date sama artikel terbarunya Kobi? Yuk subscribe sekarang! 👇

Cek privacy policy disini!

×
Daftar Isi
    Ingin up to date dengan artikel terbaru Kobi? Yuk subscribe sekarang. 👇

    Cek privacy policy disini