Pendaftaran LPDP 2024 tahap 1 akan buka mulai Januari 2024 mendatang. Menjelang itu, berbagai mitos beasiswa LPDP biasanya ramai terdengar di kalangan Scholarship Hunters.Â
Â
Biasanya, hal tersebut juga memunculkan pertanyaan: “emang bener, ya?“
Â
Nah, untuk menjawab hal tersebut, yuk, cari tahu apa saja mitos beasiswa LPDP 2024 yang sering terdengar serta faktanya di artikel ini.
Mitos LPDP 2024 dan Faktanya
1. Persaingan Ketat, Peluang Lolos Kecil
Beasiswa LPDP adalah program bantuan finansial dari pemerintah Indonesia bagi orang Indonesia yang ingin melanjutkan studi S2 atau S3 di dalam maupun luar negeri. Karena beasiswa ini merupakan salah satu beasiswa favorit, tak sedikit beranggapan bahwa peluang lolosnya cukup kecil.
Padahal, melansir dari Liputan6.com, Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso, mengatakan bahwa dari total 33.195 pelamar di tahun 2023, 5.664 di antaranya dinyatakan lolos, lho. Artinya, persentase keketatannya hanya 17% saja.
Bisa dibilang tidak seketat itu. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa menggampangkannya, ya. Justru, kamu harus lebih menonjolkan diri supaya makin dilirik oleh penyelenggara beasiswa dan menjadi bagian dari 17% pelamar yang lolos itu.
2. Memiliki LoA, Jaminan Lolos
Letter of Acceptance (LoA) adalah surat pernyataan bahwa seseorang telah diterima menjadi mahasiswa di universitas tersebut. Ada dua jenis LoA, yaitu LoA Conditional dan LoA Unconditional.
LoA Conditional adalah pernyataan bersyarat dari universitas untuk seseorang yang namanya tercantum dalam surat. Kenapa bersyarat? Biasanya ada beberapa dokumen yang belum memenuhi permintaan universitas, misalnya skor TOEFL/IELTS belum memenuhi persyaratan. Kalau sudah dipenuhi, baru deh, mereka bisa mendapatkan LoA unconditional.
Sementara LoA Unconditional adalah surat pernyataan telah diterima di sebuah perguruan tinggi tanpa syarat. Artinya, kamu hanya tinggal melakukan registrasi ulang saja.
Ngomongin tentang LoA, kerap kali muncul mitos bahwa memiliki LoA menjadi jaminan diterima LPDP. Emang iya?
Pertanyaan tersebut dibantah langsung oleh Dwi Larso yang mengatakan bahwa semua pelamar memiliki kesempatan sama untuk mendapatkan LPDP, baik yang sudah punya LoA maupun belum. Artinya, enggak punya LoA bisa lolos, dan punya LoA bukan jaminan lolos juga, guys!
Baca Juga Artikel Ini:Â 5 Cara Mendapat LoA Unconditional untuk Beasiswa Fully Funded
3. Harus Punya IPK Tinggi
Kata siapa? IPK 2.5/4.00 pun bisa daftar, lho. Berikut adalah beberapa jenis LPDP dan syarat minimal IPK-nya:
Jenis | S2 | S3 |
Perguruan Tinggi Utama Dunia | Tidak ada syarat minimal IPK | Tidak ada syarat minimal IPK |
Kewirausahaan | 2.50 | – |
Disabilitas | 2.50 | 3.00 |
Daerah Afirmasi | 2.50 | 3.00 |
Prasejahtera | 3.00 | – |
PNS, TNI, dan POLRI | 3.00 | 3.25 |
Reguler | 3.00 | 3.25 |
Jadi, harus punya IPK tinggi untuk daftar beasiswa ini hanya mitos ya, guys! Enggak harus cumlaude, IPK 2.50 juga masih bisa daftar, kok.
4. Hanya Bisa Didaftar Lulusan Kampus Negeri
Mitos LPDP yang satu ini juga sering membuat lulusan kampus swasta ciut duluan sebelum daftar. Padahal, di laman resminya enggak ada informasi yang menjelaskan bahwa program beasiswa ini hanya untuk lulusan kampus negeri, lho.Â
Yang ada, beasiswa ini mensyaratkan pelamarnya telah menyelesaikan studi D4/S1 untuk daftar beasiswa Magister (S2) atau telah menyelesaikan studi S2 bagi pelamar beasiswa Doktor (S3). Dengan ketentuan, pelamar merupakan lulusan perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Jadi, meski lulusan kampus swasta, selama kampusmu terakreditasi BAN-PT, kamu juga bisa bisa daftar, kok.Â
Baca Juga Artikel Ini:Â Beasiswa Indonesia Maju 2023-2024: Info Terlengkapnya!
5. Harus Memiliki Sertifikat Bahasa Inggris
Daftar beasiswa ini wajib punya sertifikat Bahasa Inggris enggak, sih?
Hal yang tak kalah sering ditanyakan oleh pelamar adalah terkait sertifikat Bahasa Inggris. Well, kalau ini, sih, bukan hanya mitos LPDP, tetapi juga fakta.Â
Yap! Kamu harus memiliki sertifikat Bahasa Inggris, entah itu IELTS, TOEFL iBT, atau PTE Academic untuk daftar beasiswa ke luar negeri. Ini adalah skor minimal untuk daftar LPDP luar negeri yang wajib kamu penuhi sesuai dengan jenisnya:
Jenis | Jenjang | IELTS | TOEFL iBT | PTE Academic |
Reguler | S2 | 6.5 | 80 | 58 |
S3 | 7.0 | 94 | 65 | |
PNS, TNI, dan POLRI | S2 | 6.5 | 80 | 58 |
S3 | 6.5 | 80 | 58 | |
Kewirausahaan | S2 | 6.0 | 61 | 65 |
Disabilitas | S2 | 6.0 | 61 | 50 |
S3 | 6.0 | 61 | 50 | |
Daerah Afirmasi | S2 | 6.0 | 61 | 50 |
S3 | 6.0 | 61 | 50 | |
Prasejahtera | S2 | 6.0 | 61 | 50 |
Perguruan Tinggi Utama Dunia | S2 | 6.5 | 80 | 58 |
S3 | 7.0 | 94 | 65 |
So, sekarang sudah tahu, dong, mitos beasiswa LPDP dan faktanya. Nah, karena Tahap 1 ini akan akan buka pendaftaran sebentar lagi, yuk, mulai cicil persiapan dari sekarang!
Akhir kata, semoga informasi di atas bermanfaat dan semoga berhasil ya!
Baca Juga Artikel Ini:Â LPDP 2024 Tahap 1: Syarat, Cakupan, dan Tahapan Seleksi